KEGIATAN PENJELAJAHAN DI ALAM BEBAS

177 Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX dengan ketinggian lebih dari 8000 mdp meter di atas permukaan laut. Namun, pada ketinggian 6000 mdp, pendaki ini dinyatakan hilang dan tidak ditemukan lagi. Dari kejadian di atas, apa yang menyebabkan ia hilang? Takdir, suatu kelalaian, atau perencanaan yang kurang matang? Untuk menghindari hal tersebut tidak ada salahnya untuk merumuskan suatu perencanaan yang matang. Perencanaan ini dilakukan jauh hari sebelum mengadakan kegiatan. Hal tersebut bertujuan untuk memprediksi hal-hal yang kurang atau tidak diinginkan. Misalnya perlengkapan dan perbekalan, perizinan, bahkan keadaan cuaca sekalipun. Gambar 15.2 Penjelajahan di daerah pantai Sumber: www.sinarharapan.co.id20012009 Perencanaan penjelajahan disusun bukan hanya untuk perjalanan seperti ekspedisi. Perjalanan biasa pun harus direncanakan secara matang. Perencanaan yang matang dapat meminimalkan berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan. Misalnya, kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa. Selain itu, alam pun bergantung pada sikap kita. Oleh karena itu, selama melakukan penjelajahan di alam hendaknya bersikap ramah terhadap lingkungan sekitar dan mematuhi etika perjalanan. Latar belakang penyusunan perencanaan ialah adanya berbagai bahaya dan kemungkinan yang tidak diharapkan selama melakukan penjelajahan. Oleh karena itu, perlu diketahui berbagai bahaya yang mengancam selama melakukan penjelajahan. Bahaya tersebut antara lain sebagai berikut. a. Bahaya subjektif adalah bahaya yang disebabkan oleh subjek yang melakukan penjelajahan. Misalnya, kekuranghati-hatian peserta selama perjalanan atau tidak mematuhi etika dalam perjalanan, keadaan tubuh yang lemah karena kelelahan selama perjalanan, serta kurangnya pengetahuan dan pengalaman penjelajahan. b. Bahaya objektif adalah bahaya yang disebabkan oleh keadaan lingkungan atau alam itu sendiri. Misalnya: petir, kabut, dan udara yang memburuk secara tiba-tiba. 178 Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX Pengetahuan mengenai bahaya subjektif atau objektif dapat memudahkan peserta untuk menghindari kecelakaan. Apalagi jika penanganannya dilakukan secara benar dan tepat maka harapan selamat dan mempertahankan hidup pun semakin besar. Setelah mengetahui berbagai bahaya yang mengancam, kita harus mengetahui rumusan umum sebelum melakukan penjelajahan. Rumusan tersebut yaitu 4W 1H, artinya Where, Who, Why, When, dan How. a. Where di mana, menunjukkan tujuan perjalanan. Misalnya penjelajahan ke daerah pantai, pegunungan, atau objek wisata alam lainnya. b. Who siapa, dengan siapa kegiatan tersebut dilakukan, apakah sendiri atau melibatkan kelompok. Misalnya, berdasarkan ke- ahlian, pengalaman, dan minat peserta untuk bekerja sama dalam tim. c. Why mengapa, pertanyaan tersebut berhubungan dengan alasan diadakannya kegiatan penjelajahan. Misalnya hanya sekedar rekreasi, study tour, atau penelitian. d. When kapan, pertanyaan tersebut berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan. Waktu pelaksanaan meliputi kapan dan berapa lama kegiatan dilakukan. e. How bagaimana, meliputi kondisi tempat, anggaran biaya, cuaca, perizinan, persediaan air, pengaturan tugas, acara dari penjelajahan, serta persiapan perlengkapan dan perbekalan.

2. Perlengkapan penjelajahan

Penjelajahan bukanlah kegiatan alam bebas yang ringan, melain- kan kegiatan yang memerlukan persiapan mental dan fisik yang kuat. Untuk bertahan selama perjalanan, memerlukan peralatan dan perbekalan yang cukup. Berikut ini dibahas tentang beberapa peralatan dan perbekalan yang harus dipersiapkan sebelum penjelajahan.

a. Perlengkapan dasar

Termasuk ke dalam perlengkapan dasar, yaitu perlengkapan jalan, perlengkapan tidur, dan perlengkapan masak dan makan. 1 Perlengkapan jalan Secara umum, spesiikasi perlengkapan jalan yang harus dipersiap- kan antara lain sebagai berikut. a Tenda harus tebal, kuat, ringan, dan mudah didirikan. b Sepatu untuk melakukan perjalanan harus sesuai dengan bentuk dan ukuran kaki, kuat, melindungi telapak kaki sampai mata kaki, lunak di bagian dalam dan keras di bagian depan, bentuk sol dapat mencengkeram tanah, dan terdapat lubang ventilasi untuk pernapasan kulit telapak kaki. 179 Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX c Kaus kaki harus dapat menyerap keringat supaya melindungi kaki dari gesekan, kulit kaki tetap dapat bernapas, dan kaki tetap hangat meskipun di daerah yang dingin. d Celana dan baju jalan harus melindungi tubuh, ringan, lembut, kuat, tidak mengganggu pergerakan, terbuat dari bahan yang menyerap keringat, dan mudah kering. e Topi lapangan harus melindungi kepala dari kemungkinan tertusuk duri, hujan, terbuat dari bahan yang kuat, dan tidak mudah robek. f Sarung lapangan sebaiknya terbuat dari kulit, ukurannya sesuai dengan tangan, tidak kaku, dan tidak menghalangi gerakan tangan. g Ikat pinggang harus terbuat dari bahan yang kuat dan dapat digunakan untuk meletakkan alat-alat yang cepat dijangkau, seperti pisau pinggang, tempat minum, dan alat-alat P3K. h Ransel harus ringan, kuat, nyaman dipakai, praktis, dan sesuai dengan ukuran tubuh. i Peralatan navigasi berfungsi untuk membantu menunjukkan arah selama perjalanan. j Lampu senter. k Peluit. l Pisau dan golok. Gambar 15.3 Salah satu perlengkapan dasar penjelajahan Sumber: www.fuorivia.com tenda20012009 2 Perlengkapan tidur Beberapa perlengkapan tidur yang harus dipersiapkan dalam kegiatan penjelajahan di alam bebas antara lain sebagai berikut. a Pakaian tidur. b Kaus kaki untuk tidur. c Sleeping bag. d Matrassleeping mat. e Ponco.