199
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Gambar 16.5 Gunung meletus
Sumber: conandole.iles.wordpress.com03062009
Terdapat beberapa tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia. Tingkatan tersebut sebagai berikut.
a. AWAS, menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau dalam keadaan kritis, yang dapat menimbulkan
bencana. b. SIAGA, menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke
arah letusan atau menimbulkan bencana. c.
WASPADA, menandakan adanya aktivitas atau kenaikan aktivitas dari level normal.
d. NORMAL, merupakan tahapan ketika tidak terdapat gejala aktivitas tekanan magma.
4. Gempa bumi
Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antarlempeng bumi, patahan aktif, aktivitas
gunung api, dan runtuhan batuan. Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi. Namun, sebagian besar tidak mengakibatkan kerusakan karena
intensitasnya kecil.
Intensitas gempa bumi adalah tingkat kerusakan yang terasa pada lokasi terjadinya gempa bumi. Angkanya ditentukan dengan
menilai kerusakan yang dihasilkan, pengaruhnya pada benda-benda, bangunan, tanah, dan orang-orang. Skala ini disebut MMI
Modiied Mercalli Intensity yang diperkenalkan oleh Giuseppe Mercalli pada
tahun 1902.
200
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Gambar 16.6 Gempa bumi
Sumber: soundwaves.usgs.gov05032009
Magnitude adalah parameter gempa yang diukur berdasarkan gempa yang terjadi pada daerah tertentu, yang diakibatkan oleh
goncangan gempa pada sumbernya. Satuan yang digunakan ialah Skala Richter. Skala ini diperkenalkan oleh
Charles F. Richter pada tahun 1934.
Berikut ini beberapa upaya persiapan untuk keadaan darurat sehubungan dengan terjadinya gempa bumi.
a. Menentukan tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi.
b. Menyediakan air minum untuk keadaan darurat. c.
Menyiapkan tas ransel untuk memasukkan barang-barang yang dibutuhkan, misalnya senter, P3K, makanan tahan lama, pakaian,
dan lain-lain. d. Mengencangkan mebel yang mudah roboh.
e. Mengganti kaca jendela dengan menempelkan kaca ilm. f.
Mencari tempat untuk evakuasi dan rumah sakit terdekat. Jika terjadi gempa bumi, lakukan tindakan yang tepat untuk
menyelamatkan diri. Berikut ini beberapa tindakan yang harus dilakukan di berbagai tempat.
a. Jika berada di dalam rumah, berlindunglah di bawah meja dan lindungi kepala dengan bantal. Jika sedang menyalakan kompor,
matikan segera. b. Jika terjadi di luar rumah lindungi kepala dan hindari dari benda-
benda berbahaya dengan barang yang dibawa. c.
Jika terjadi di dalam lift, tekanlah semua tombol dan usahakan untuk keluar dari lift.
d. Jika terjadi di dalam kereta api, bersikap tenang dan berpegangan yang erat pada tiang.
201
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
e. Jika terjadi di dalam mobil, berhenti dan pinggirkan segera mobil kamu supaya mudah mengendalikannya.
f. Jika terjadi di gunung atau pantai, carilah tempat yang aman dan
mengungsi ke dataran tinggi untuk menghindari tsunami. Berilah pertolongan pertama pada korban yang berada di sekitar.
g. Lakukan evakuasi sesuai instruksi petugas. h. Bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang
benar.
5. Tsunami
Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu artinya pelabuhan, dan nami artinya gelombang. Oleh karena itu, secara terminologi
tsunami dapat diartikan sebagai gelombang pelabuhan. Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang diakibatkan
oleh berbagai gangguan di dasar samudra. Gangguan-gangguan tersebut dapat berupa gempa bumi, pergeseran lempeng, tumbukan
benda langit, dan gunung meletus. Peristiwa tsunami tidak tampak saat masih berada di tengah lautan. Namun, setelah mencapai wilayah
dangkal, gelombangnya bergerak sangat cepat dan semakin besar.
Gambar 16.7 Tsunami
Sumber: wave-livesaildie.com13032009
Tsunami dapat menyebabkan kerusakan erosi dan korban jiwa yang menghuni kawasan pesisir pantai dan kepulauan. Pencemaran
air, terjadinya genangan, dan kerusakan tanah pertanian merupakan dampak dari peristiwa tsunami selain merenggut korban jiwa. Syarat-
syarat terjadinya tsunami yang disebabkan oleh gempa sebagai berikut.
a. Gempa bumi berpusat di tengah laut dan dangkal 0-30 km. b. Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala
Richter. c.
Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun.
202
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Untuk mengurangi kerugian bahkan korban jiwa serta mem- prediksi terjadinya tsunami, saat ini telah dikembangkan sistem
peringatan dini tsunami. Tujuan dari sistem ini ialah untuk men- ciptakan sebuah sistem yang dapat menginformasikan serta mem-
peringatkan masyarakat luas apabila terjadi gempa yang berpotensi terjadi tsunami.
Sistem peringatan dini tsunami telah dikembangkan di Jepang dan Hawai. Bencana tsunami dapat diprediksi oleh berbagai institusi
seismologi di berbagai penjuru dunia. Sementara itu, proses terjadinya tsunami dapat dimonitor melalui perangkat yang terdapat di dasar
laut yang terkoneksi dengan satelit.
Pemodelan tsunami yang baik telah berhasil memperkirakan seberapa besar dan tinggi gelombang tsunami di daerah sumber,
kecepatan penjalarannya, waktu sampai di pantai, ketinggian gelombang di pantai, dan seberapa jauh rendaman yang terjadi di
daratan.
Bencana merupakan suatu peristiwa yang sangat ditakutkan masyarakat. Namun demikian, jika peristiwa tersebut harus terjadi
maka tidak ada seorang pun yang dapat menghalanginya. Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan ialah pencegahan. Namun hal tersebut
tidaklah cukup. Jika bencana melanda maka upaya penyelamatan pun harus dilakukan. Demikian juga dengan upaya pemulihan setelah
terjadi bencana.
Dari uraian di atas, upaya penanggulangan dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap sebelum terjadi bencana prabencana, tahap
saat terjadi bencana, dan tahap pascabencana pemulihan.
1. Tahap prabencana
Tahap prabencana merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk menghindari terjadinya bencana alam. Kalaupun tidak
dapat dihindari, setidaknya dapat meminimalkan atau tindakan mengantisipasi bencana yang terjadi. Misalnya, dengan mengembang-
kan dan menyosialisasikan sistem peringatan dini terjadinya bencana alam
early warning system. Selain itu, penyuluhan dan simulasi penyelamatan saat terjadi bencana dapat disampaikan kepada
masyarakat.
2. Tahap saat bencana
Ketika bencana terjadi, hal yang harus dilakukan ialah menye- lamatkan diri. Tindakan penyelamatan diri dilakuan sesuai dengan
tindakan prabencana, yaitu bagaimana cara menyelamatkan diri dari bencana. Tindakan ini bersifat sementara, untuk menyelamatkan
korban bencana dan harta benda jika hal tersebut memungkinkan.
C. PENANGGULANGAN BENCANA ALAM