Sabo Dam dan Fungsinya

28 Sabo adalah salah satu bangunan pengendali sedimen yang dianggap dapat mengkombinasikan fungsi struktur dan konservasi. Bangunan sabo dikenal sebagai penahan sedimen baik lahar dingin maupun sedimen hasil longsoran tanah atau erosi permukaan. Saat ini keberhasilan sabo untuk sebagai konservasi air dapat diandalkan karena bukan hanya sebagai pengendali sedimen tetapi justru dapat berfungsi sebagai penyimpan air dan mampu menaikkan elevasi muka air sekitarnya Triatmadja, 2007. Bangunan Sabo atau Sabo Works adalah sistem pengendalian sedimen untuk mengatasi adanya aliran debris atau aliran air yang mempunyai kecepatan tinggi yang membawa bahan-bahan sedimen campuran terdiri dari berbagai material seperti batu, tanah, pasir dan batang kayu. Aliran debris dapat terjadi karena rusaknya lingkungan di daerah tersebut, curah hujan yang tinggi, faktor pengaliran karena daerah tersebut gundul, dan kemiringan lereng yang terjal. Tabel 5 Macam dan Fungsi Bangunan Sabo No Macam Fungsi Utama Lokasi 1. Dam penahan bertingkat stepped dam 1. Mencegah erosi vertikal dan horisontal 2. Mencegah perluasan galur - Di daerah hulu pada galur sungai dengan bentuk profil huruf V 2. Dam pengendali check dam 1. Mengendalikan sedimen: menahan, menampung, mengontrol 2. Memperkecil energi aliran debris 3. Mereduksi debit puncak sedimen - Pada palung sungai - Bentuk profil U 3. Dam stabilisator consolidation dam bottom controller 1. Menstabilkan dasar 2. Mengarahkan aliran - Disebelah hilir dasar yang distabilisasi 4. Kantong sedimen sand pocket 1. Mencegah penyebaran aliran sedimen 2. Menampung sedimen - Kipas alluvial 5. Kanalisasi channel works - Menstabilkan alur sungai agar tidak berpindah - Kipas alluvial 6. Tanggul pengarah training dike 1. Mencegah limpasan sedimen debris 2. Mengarahkan aliran sedimen debris - Tempat-tempat rawan limpasan 7. Lindungan tebing bank protection - Melindungi tebing terhadap erosi - Pada tebing yang rawan terhadap erosi Menurut Subarkah dan Rahayu 2005 prinsip dasar dari usaha pengendalian sedimen adalah mencegah produksi sedimen karena erosi lateral dan 29 vertikal, menampung dan mengontrol aliran sedimen, menetapkan dan menstabilkan alur sungai, dan mengelola sedimen yang tertampung pada banguna sabo. Konstruksi banguan sabo pada umumnya menggunakan pondasi mengambang floating foundation yaitu pondasi dibangun pada dasar sungai yang terbentuk oleh endapan sedimen lepas yang tidak terkonsolidasi. Adapun penempatan bangunan sabo harus disesuaikan berdasarkan fungsi utama dan lokasinya. Selanjutnya beberapa jenis bangunan sabo dan fungsinya disajikan dalam Tabel 5. Berdasarkan kegiatan struktur bangunan sabo sebagai bangunan pengendali sedimen terdapat berbagai macam tipe bangunan dan fungsinya sebagai berikut Suparman et al., 2009: a. Sabo Dam Cekdam Dam Pengendali Sedimen adalah bangunan yang dibuat melintang sungai yang fungsinya adalah untuk menahan sedimen yang mengalir dan ada di tempat tersebut, menahan sedimen dan mengendalikan aliran sedimen, mencegah erosi tebing serta dasar sungai, mengurangi kecepatan banjir lahar akibat dasar sungai menjadi lebih landai. Jika cekdam sudah penuh dan kemudian terjadi lagi aliran sedimen maka cekdam akan menahan sementara sebagian material yang mengalir dan pada waktu tidak banjir maka sedimen yang tertahan akan dilepas turun sedikit demi sedikit bersama aliran air. Cek dam dibangun di bagian hulu sungai yang mempunyai tebing yang tinggi sehingga mempunyai daya tamping material yang besar. b. Dam Konsolidasi adalah bangunan sabo dam yang sama seperti dam penahan sedimen, dibuat melintang sungai hanya dengan ukuran yang lebih kecil. Adapun fungsi tipe ini adalah untuk memantapkan elevasi dasar sungai yang ada agar tidak tergerus. Pembuatan Dam Konsolidasi dimaksudkan untuk melindungi bangunan yang ada di bagian hulu misalnya jembatan, perkuatan tebing dan bahkan dapat dipergunakan juga untuk pengambilan air irigasi atau juga dapat digunakan sebagai jembatan diwaktu tidak terjadi banjir. c. Kantong PasirLahar adalah bangunan yang dibuat dengan maksud untuk menampung material. Bangunan ini dibuat lebih ke hilir dari cekdam, ditempat yang agak datar dimana sedimen pernah menyebar karena tebing sungai sudah tidak tinggi lagi. 30 Konstruksi Kantong Pasir terdiri dari tanggul di kanan kiri sungai serta tanggul yang melintang sungai. Kemudian dibagian aliran sungai dipasang overflow atau pelimpas yang berfungsi untuk tempat jalannya aliran air sungai yang konstruksinya mirip dengan dam konsolidasi. Apabila isi kantong pasir ini sudah penuh perlu dikosongkan lagi dengan cara melakukan penggalian. Bahan galian tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan untuk berbagai keperluan.

2.4.2. Bentuk dan Tipe Sabo Dam

Bentuk sabo dam sangat bervariasi, tergantung kondisi dan situasi setempat, antara lain: konfigurasi palung sungai sempit, lebar, dalam atau dangkal dan jenis material sedimen pasir, kerikil, batau atau tanah serta fungsi sampingannnya. Bentuk tipikal sabo dam yang banyak dijumpai di Indonesia adalah kategori impermeable, karena air turut tertampung bersama material sedimen terutama yang berdiameter cukup besar seperti batu dalam berbagai ukuran. Bagian-bagian sabo dam antara lain: puncak dam, pelimpah, sayap, apron, sub dam, lubang drip, dinding apron dan cut off lihat Lampiran 1. Berdasarkan fungsinya, bangunan sabo dibedakan atas dua tipe bangunan yaitu Subarkah, 2005: 1. Bangunan sabo tipe tertutup Bangunan sabo tipe tertutup sangat efektif untuk menahan, menampung dan mereduksi aliran sedimen. Aliran sedimen mengisi ruang tampung secara cepat maupun lambt tergantung skala dan interval banjir. Namun apabila volume tampung sudah penuh sedimen, fungsi utamanya hanya sebagai penahan dan pereduksi debit puncak sedimen karena fungsi tampung sudah nol. Fenomena pengisian ruang tampung sabo berpengaruh terhadap proses penurunan dasar sungai di bagian hilir karena suplai sedimen berkurang menyebabkan keseimbangan aliran sedimen terganggu. Sketsa bangunan sabo dam tipe tertutup dapat dilihat pada Gambar 4. 2. Bangunan sabo tipe terbuka Bangunan sabo dam tipe terbuka pada umumnya mempunyai dua macam bentuk yaitu “slit” celah dan bentuk “grid”. Prinsip tipe terbuka adalah “maindam” diberi lubang sesuai dengan persyaratan agar mampu mengalirkan 31 sedimen ke hilir secara perlahan dan bertahap pada saat banjir besar maupun banjir kecil. Sabo dam terbuka dengan bentuk celah sangat efektif untuk mereduksi debit puncak sedimen karena volume control dapat direncanakan dengan menentukan dimensi dan juml ah celah. Sabo dam terbuka dengan bentuk “grid” pada umumnya dibuat dari pipa baja atau rangka baja. Pada debit kecil dan sedang, material sedimen akan lolos ke hilir. Namun pada saat terjadi aliran debris, sabo dam tipe ini sangat efektif untuk menangkap batu besar dan batang kayu yang terangkut oleh banjir, sedangkan material sedimen berbutir kecil lolos ke hilir. Sketsa bangunan sabo dam tipe terbuka dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 4. Bangunan Sabo Dam Tipe Tertutup Gambar 5 Bangunan Sabo Dam Tipe Terbuka.