Evaluasi Model Model Dinamik Pengendalian Sedimentasi Waduk Bili-Bili
121
Pada model pengendalian sedimentasi waduk secara empiris menunjukkan bahwa peningkatan volume sedimentasi di waduk lebih dipengaruhi oleh volume
sedimentasi akibat longsoran kaldera jika dibandingkan dengan sedimentasi yang disebabkan oleh erosi lahan. Selanjutnya, volume penambangan yang diperoleh
dari sand mining mempengaruhi tingkat pendapatan dan partisipasi masyarakat. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 46 dan 47.
Selain uji validitas struktur juga dilakukan uji validitas kinerja model. Validasi kinerja model adalah aspek pelengkap dalam metode berfikir sistem yang
bertujuan untuk memperoleh keyakinan sejauh mana kinerja model sesuai dengan kinerja sistem nyata sehingga memenuhi syarat sebagai model ilmiah yang taat
fakta. Caranya adalah dengan membandingkan validasi kinerja model dengan data empiris untuk melihat perilaku kinerja model sesuai dengan data empiris
Muhammadi dkk., 2001. Validasi perilaku model dilakukan dengan menggunakan Absolute Mean
Error AME dan Absolute Variation Error AVE. AME adalah penyimpangan selisih antara nilai rata-rata mean hasil simulasi terhadap nilai aktual. AVE
adalah penyimpangan nilai variasi variance simulasi terhadap nilai aktual. Batas penyimpangan yang dapat diterima adalah antara 1-10. Rumus untuk
menghitung nilai AME dan AVE adalah: AME =
S −A
A
x100 ; AVE =
Ss −Sa
Sa
x100 dimana:
S =
Si N
A =
Ai N
Ss =
Si−S
2
N
Sa =
Ai−A
2
N
S, A dan N berturut-turut adalah nilai simulasi, nilai aktual, dan nilai interval waktu pengamatan. Ss dan Sa adalah nilai standar deviasi simulasi dan nilai
standar deviasi aktual. Struktur model pengendalian sedimentasi waduk Bili-Bili yang
menggambarkan interaksi antara komponen sedimentasi waduk dengan sumber sedimen akibat longsoran dan erosi lahan harus bersesuaian dengan keadaan
122
nyata. Hubungan antara variabel sedimentasi waduk, longsoran dan erosi lahan serta pendapatan masyarakat
yang dihasilkan harus bersifat positif. Kecenderungan keadaan tingkat sedimentasi waduk pada lima tahun terakhir
2004-2009 dengan laju peningkatan sedimen yang bervariasi dan menurun seiring dengan berkurangnya sumber sedimen, tingkat sedimentasi waduk tahun
simulasi sampai tahun 2050 mengalami kecenderungan yang bervariasi dan menurun secara eksponensial. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model yang
dibangun dapat memberikan hasil yang bersesuaian dengan kondisi sistem nyata. Data validasi disajikan pada Tabel 37 dan Gambar 48.
Tabel 37 Perbandingan Volume Sedimentasi Waduk Aktual dan Hasil Simulasi Tahun 2004-2009
Tahun Aktual
Simulasi
2004 7.802.445
7.688.399,0 2005
12.767.908 12.152.838,0 2006
13.254.038 13.313.132,0 2007
13.515.549 13.425.006,0 2008
13.629.995 13.631.516,0 2009
15.068.851 14.592.322,0 Mean
12.673.131,1 12.467.202
Var 6,29x10
12
6,09x10
12
AME 0,0162 1,62
AVE 0,0316 3,16
Gambar 48 Volume Sedimentasi Waduk Aktual dan Simulasi Tahun 2004-2009.
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16
2004 2005
2006 2007
2008 2009
Vo l.
k u
mu la
ti f
d e
a d
st o
ra g
e j
u ta
m3
Tahun Aktual
Simulasi
123
Hasil validasi berdasarkan volume sedimentasi waduk menunjukkan bahwa, AME menyimpang sebesar 1,62 untuk peningkatan sedimentasi waduk
dari data aktual dan AVE menyimpang sebesar 3,16. Batas penyimpangan variabel tersebut pada parameter AME dan AVE adalah 10, menunjukkan
bahwa model mampu mensimulasikan perubahan-perubahan yang terjadi secara aktual di lapangan.