Pembelajaran Bahasa dan Sastra di SMA

ini dengan penelitian tersebut adalah penelitian terhadap kritik sosial dalam puisi, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah data yang digunakan serta pendekatan yang digunakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan mimetik sastra sedangkan penelitian tersebut menggunakan pendekatan kajian terhadap resepsi sastra. Kritik sosial dalam penelitian tersebut meliputi: 1 kritik terhadap kesewenang-wenangan pemerintah, b kritik terhadap penderitaan kaum miskin, c kritik terhadap perlawanan kaum miskin, d kritik terhadap perlindungan hak buruh, e kritik terhadap fakta atau kenyataan sosial yang dialami masyarakat. 71 Penelitian selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini adalah skripsi berjudul Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Refrein di Sudut Dam karya D. Zawawi Imron: Tinjauan Semiotik oleh Alexa Grevey A 310 040 079 Jurusan Bahasa dan Sastra Indoensia Universitas Kristen Maranatha tahun 2011. Adapun kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah kesamaan penelitian terhadap kritik sosial dalam puisi. Sementara itu, perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah pendekatan yang digunakan. Penelitian Alexa Grevey A tersebut menggunakan pendekatan semiotik sastra, sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan mimetik sastra. Selain itu, perbedaan lainnya yakni penggunaan data yang berbeda. Alexa Grevey A dalam penelitian tersebut menggunakan kumpulan puisi Refrein di Sudut Dam karya D. Zawawi Imron, sedangkan peneliti an ini menggunakan puisi esai “Manusia Gerobak” karya Elza Peldi Taher. Penelitian ini mengemukakan pertama, kumpulan puisi Refrein di Sudut Dam merupakan catatan perjalanan hidup yang mengungkapkan sikap kritis terhadap masyarakat di sekelilingnya. Kedua, puisi Refrein di Sudut Dam mengungkapkan perasaan penyair terhadap peristiwa sejarah akibat penjajahan kolonialisme Belanda. Penelitian lainnya yang relevan dengan penelitian ini adalah skripsi berjudul Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail oleh Nila Mega Marahayu Fakultas ISIP, UNSOED tahun 2011. Adapun kesamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah 71 www.digilib.fkip.uns.ac.id penelitian terhadap kritik sosial dalam puisi. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah data yang digunakan. Nila Mega Marahayu menggunakan puisi berjudul Malu Aku Jadi Orang Indonesia, sedangkan penelitian ini menggunakan puisi esai “Manusia Gerobak” karya Elza Peldi Taher. 31

BAB III PEMBAHASAN PUISI ESAI “MANUSIA GEROBAK”

KARYA ELZA PELDI TAHER

A. Biografi

Elza Peldi Taher lahir di Muara Labuh, 18 Desember 1962. Dia menempuh studi di FISIP Universitas Indonesia. Elza sudah mulai menulis artikel sejak tahun pertama duduk di bangku perkuliahan. Artikel pertamanya yang dimuat adalah artikel berjudul “Modernisme Islam” di media cetak Panji Masyarakat. Selain itu, Elza aktif menulis di berbagai media massa antara lain Kompas, Media Indonesia, Matra, Femina, dan Republika. Selain berkecimpung di dunia tulis-menulis, kepeduliannya terhadap kebudayaan dan isu-isu sosial diwujudkan dengan mendirikan Kelompok Studi Proklamasi pada 1983 —1988 bersama beberapa rekan-rekannya. Ia juga mendirikan Lembaga Kajian Masyarakat Indonesia pada tahun 1988. Kemudian, pada tahun 1996, Elza Peldi Taher bersama Komaruddin Hidayat dan Nurcholis Madjid mendirikan SMU Madania. Pekerjaan tetap pria yang bertempat tinggal di Pondok Cabe, Tangerang Selatan ini adalah General Manager PT Duo Rajawali Proraga, FutsalCamp, Ciputat, Tangerang Selatan. Elza juga menjadi editor beberapa buku, antara lain Reaktualisasi Hukum Islam: 70 Tahun Munawir Sjadzali Paramadina, 1993, Mahasiswa dalam Sorotan, Indonesia dan Masalah Pembangunan, Agama dan Kekerasan Kelompok Studi Proklamasi, 1984, Pintu-pintu Menuju Tuhan Paramadina, 1994, Demokrasi dan Proses Demokratisasi Indonesia Paramadina, 1993, dan Soen’an Hadi Poernomo, Birokrat Unik LKMI, 2011. Elza juga menyusun kutipan-kutipan Cak Nur yang dibukukan bersama rekannya Budi Munawar-Rachman dengan judul Satu Menit Pencerahan Cak Nur. Elza Peldi Taher menulis lima buah puisi esai yang disusun dalam kumpulan puisi esai Manusia Gerobak. Puisi esainya tersebut sudah