Peningkatan Keaktifan Belajar Pembahasan

lembar kerja untuk membahas penampilan masing-masing kelompok, 8 masing- masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya, 9 peserta didik merefleksikan kegiatan bersama-sama, 10 guru memberikan kesimpulan secara umum.

4.3.1 Peningkatan Keaktifan Belajar

Pada saat pembelajaraan berlangsung siswa mulai menunjukkan keaktifannya dalam pembelajaran. Menurut Yamin 2007: 77, keaktifan siswa merupakan kegiatan dalam proses pembelajaran yang dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Semula ada siswa yang malu atau takut untuk menjawab atau bertanya menjadi percaya diri. Siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebutkan dibuktikan dengan hasil persentase keaktifan siswa pada kondisi awal sebesar 14 dengan jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria minimal cukup aktif sebanyak 3 siswa dari jumlah keseluruhan 21 siswa. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I persentase keaktifan belajar siswa meningkat menjadi 33 dengan jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria minimal cukup aktif sebanyak 7 siswa dari jumlah keseluruhan 21 siswa. Sedang pada siklus II meningkat menjadi 90 dengan jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria minimal cukup aktif sebanyak 19 siswa dari jumlah keseluruhan 21 siswa. Peneliti menggunakan 3 indikator untuk mengetahui keaktifan siswa yaitu: 1 partisipasi dalam kegiatan pembelajaran, 2 keberanian mengungkapkan pendapat dan 3 tanggung jawab terhadap tugas. Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada kondisi awal, siklus I dan siklus II maka didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.9 Persentase Keaktifan Belajar Siswa Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Nilai Keaktifan secara keseluruhan Persentase Keaktifan secara Keseluruhan Ket. Kondisi Awal 9 19 9 17,72 14 Target 60 60 60 60,00 60 Siklus I 42 52 4 49,03 33 Belum tercapai Siklus II 100 100 100 70,01 90 Tercapai Berdasarkan tabel 4.9 persentase keaktifan belajar siswa dapat diperoleh hasil dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Nilai keaktifan secara keseluruhan dari kondisi awal sebesar 17,72 dengan persentase 14 dimana terdapat 3 siswa yang termasuk dalam kriteria minimal siswa cukup aktif dari jumlah keseluruhan 21 siswa. Meningkat pada siklus I menjadi 49,03 dimana terdapat 7 siswa yang termasuk dalam kriteria minimal siswa cukup aktif dari jumlah keseluruhan 21 siswa dengan target 60,00 pada siklus I dan siklus II. Kemudian pada siklus II meningkat menjadi 70,01 dimana terdapat 19 siswa yang termasuk dalam kriteria minimal siswa cukup aktif dari jumlah keseluruhan 21 siswa. Dengan demikian pada penelitian ini berhasil meningkatkan keaktifan belajar siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

4.3.2 Peningkatan Prestasi Belajar