4. Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain peran mengalami kegagalan,
bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai.
5. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode bermain peran.
2.2 Penelitian yang Relevan
Pada penelitian yang relevan akan dibahas penelitian-penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini. Berikut adalah tiga buah penelitian yang relevan
yaitu: Purwanto 2013,
melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar dalam Pembelajaran Tematik pada Siswa Kelas II
SD Negeri Kledokan dengan Menerapkan Metode Role-Play ”. Tujuan dari
penelitian tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan metode role- play pada pembelajaran tematik dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar siswa kelas II SD Negeri Kledokan tahun ajaran 20122013. Tujuan yang lain adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode role-play dalam
pembelajaran tematik dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas II SD Negeri Kledokan tahun ajaran 20122013. Jenis penelitian yang
digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dari penelitian tersebut adalah siswa kelas II di SD Negeri Kledokan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa metode role-play dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar pada pembelajaran tematik bagi siswa kelas II SD Negeri Kledokan tahun pelajaran
20122013. Hal tersebut dapat ditunjukkan pada kondisi awal tingkat keaktifan siswa sebesar 52,06, nilai rata-rata 69,50 dengan persentase nilai yang mencapai
KKM 58,33. Siklus I tingkat keaktifan siswa sebesar 76,92, nilai rata-rata 80,90 dengan persentase nilai yang mencapai KKM sebesar 88,46. Siklus II
tingkat keaktifan siswa menjadi 93,81, nilai rata-rata 82,69 dengan persentase nilai yang mencapai KKM 90,30.
Diarani 2012 , melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Prestasi
Belajar Metode Bermain Peran Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas V SD Kanisius Manding, Bantul Semester Genap Tahun Pelajaran 20112012
”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran PKn pada
materi contoh struktur organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat dengan menggunakan metode bermain peran siswa kelas V SD Kanisius Manding
semester genap tahun pelajaran 20112012. Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dari penelitian tersebut adalah siswa kelas V di
SD Kanisius Manding. Hasil dari Penelitian Tindakan Kelas tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode bermain peran dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisus Manding semester genap tahun pelajaran 20112012 pada mata pelajaran PKn. Hal tersebut terlihat dari
pada kondisi awal nilai rata-rata 59,54 meningkat pada siklus I menjadi 73 dengan persentase ketuntasan sebesar 54,54 dan siklus II memperoleh nilai rata-rata
sebesar 90,18 dengan persentase kentuntasan 100. Astuti 2014, melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan
Keterlibatan dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Motode Role Playing dalam Mata Pelajaran PKN Kelas IV SD Kanisius Kadirojo Semester Genap Tahun Ajaran
20112012”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo dengan
menerapkan metode pembelajaran Role Playing pada materi Mengenal Budaya Daerah dalam Misi Internasional. Model yang digunakan dalam Penelitian
Tindakan Kelas tersebut adalah dari Khemmis dan Mc. Taggart. Subjek dari penelitian tersebut adalah siswa kelas IV di SD Kanisius Kadirojo. Hasil dari
Penelitian Tindakan Kelas tersebut menunjukkan bahwa keterlibatan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo mengalami peningkatan. Hal
tersebut terlihat dari: 1 Rata-rata nilai prestasi siswa mengalami peningkatan dari situasi awal 83,50 meningkat menjadi 94,30 pada siklus I kemudian
meningkat pada siklus II menjadi 98,20. 2 Keterlibatan siswa meningkat dan sesuai dengan target. 3 Siswa menunjukkan respon yang positif yaitu aktif,
tertarik, serta peduli kelestarian budaya Indonesia.
`
Gambar 2.1 Literatur Map Penelitian
Dari gambar 2.1 Literatur Map Penelitian dapat dijelaskan bahwa ketiga penelitian tersebut berfungsi sebagai perbaikan untuk penelitian selanjutnya
dengan mengembangkan metode role-play. Adapun kekurangan dari penelitian
“Peningkatan Keterlibatan dan Prestasi Belajar Siswa Melalui
Motode Role Playing dalam Mata Pelajaran PKN Kelas IV
SD Kanisius Kadirojo Semester Genap Tahun Ajaran
20112012”. Astuti: 2014 “Peningkatan Prestasi
Belajar Metode Bermain Peran Mata Pelajaran PKn
Siswa Kelas V SD Kanisius Manding, Bantul
Semester Genap Tahun Pelajaran 20112012
”. Diarani: 2012
“Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar dalam
Pembelajaran Tematik pada Siswa Kelas II SD
Negeri Kledokan dengan Menerapkan Metode Role-
Play ”. Purwanto: 2013
Role-Play Keaktifan
Prestasi Belajar
“
Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas II Menggunakan
Metode Role-Play di SD Kanisius Sorowajan ”
diatas pada penggunaan metode role-play yaitu pengelolaan kelas kurang dikondisikan, guru pelaksana dalam penelitian tersebut kurang fokus pada siswa
sehingga pembelajaran belum kondusif, apabila guru pelaksana mengajukan pertanyaan pada siswa hendakanya siswa diminta untuk angkat tangan sebelum
menjawab, siswa belum paham akan metode role-play sehingga guru pelaksana harus berulang kali dalam menjelaskan. Sebagai upaya untuk mengembangkan
metode role-play dalam penelitian ini, peneliti merencanakan pembelajaran dengan berpedoman pada RPP, menyediakan lagu-lagu pembelajaran dan sumber
dan bahan ajar, media gambar yang menarik, dan media ilustrasi untuk mendukung pembelajaran PKn. Ciri khas dalam penelitian ini dari penelitian yang
sebelumnya adalah peneliti menyediakan lagu-lagu sebagai upaya untuk mendukung pembelajaran PKn menggunakan metode role-play dalam rangka
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IIB.
2.3 Kerangka Berpikir