Manfaat Teoritis MANFAAT PENELITIAN

e. Tahapan kelima, masa remaja dengan krisis psikososial utama adalah identitas versus kebingungan identitas. Kekuatan dasar yang dihasilkan dari krisis atau konflik ini adalah kesetiaan. f. Tahapan keenam, masa dewasa muda dengan krisis psikososial utama adalah keintiman versus keterasingan. Kekuatan dasar yang dihasilkan dari krisis atau konflik ini adalah cinta. g. Tahapan ketujuh, masa dewasa dengan krisis psikososial utama adalah generativitas versus stagnasi. Kekuatan dasar yang dihasilkan dari krisis atau konflik ini adalah kepedulian. h. Tahapan kedelapan, masa usia lanjut dengan krisis psikososial utama adalah integritas versus keputusasaan, kejijikan. Kekuatan dasar yang dihasilkan dari krisis atau konflik ini adalah kebijaksanaan.

2. Psikologi Hidup Rohani Psiko-Spiritual

F. Mardi Prasetya SJ dalam Psikologi Hidup Rohani menjelaskan konflik menurut teori Erikson. Konflik-konflik tersebut ada dalam delapan tahap krisis psikososial. a. Percaya – Tidak Percaya 1. Bersedia untuk percaya pada orang lain, kemampuan untuk menerima sesuatu dari orang lain dan tergantung pada mereka. 2. Sebaliknya. b. Mandiri – Malu, Ragu-ragu 1. Kemampuan untuk menyatakan dan mengungkapkan diri, kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri tanpa kehilangan harga diri. 2. Kurang rasa harga diri yang tampak dalam rasa malu dan rasa kurang percaya diri yang terkandung dalam ragu-ragu pada diri sendiri. c. Inisiatif – Menyesal 1. Rasa bertanggungjawab, mampu dan disiplin untuk mengarahkan daya kekuatan untuk suatu tujuan. 2. Menyalahkan diri sendiri dengan keras, kaku dan moral rasa kesal. Konflik seksual. d. Rajin – Rasa Kecil 1. Kemampuan untuk mempertahankan daya kekuatan yang terarah hingga tujuan tercapai atau hingga tugas selesai. 2. Takut gagal atau tak mampu bersaing dengan orang lain. e. Identitas – Kacau Peranannya 1. Punya keyakinan untuk mampu menjaga kesamaan dan kesinambungan dari dalam dirinya, dan solider akan system nilai yang riil yang terkandung dalam konteks sosial dan kebudayaan. 2. Rasa tidak pasti akan gambaran diri sendiri dan taka da keterlibatan pada suatu sistem nilai.