Fungsi dan Peranan Motivasi

19 3 Motivasi Berupa Pujian Lebih Baik daripada Hukuman Meski hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik, tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Memuji orang lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal ini akan memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi kerjanya. Tetapi pujian yang dikatakan itu tidak asal mengatakan, harus pada tempat dan kondisi yang tepat. Kesalahan pujian bisa bermakna mengejek. 4 Motivasi Berhubungan Erat dengan Kebutuhan dalam Belajar Dalam kehidupan anak didik membutuhkan penghargaan. Dia tidak ingin dikucilkan. Berbagai peranan dalam kehidupan yang dipercayakan kepadanya sama halnya memberikan rasa percaya diri kepada anak didik. Anak didik merasa berguna, dikagumi atau dihormati oleh guru atau orang lain. Semuanya dapat memberikan motivasi bagi anak didik dalam belajar. 5 Motivasi Dapat Memupuk Optimisme dalam Belajar Anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar bukan pekerjaan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini, tetapi juga di hari-hari mendatang. 6 Motivasi Melahirkan Prestasi Dalam Belajar Dari berbagai hasil penelitian selau menyimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak didik. 24 Dari uraian diatas jelaslah bahwa motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan memepengaruhi serta mengubah kelakuan. Adapun fungsi motivasi menurut Oemar Hamalik yang dikutip dalam bukunya, antara lain : 25 1 Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. 2 Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan. 3 Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

c. Macam-macam Motivasi

Pendapat mengenai klasifikasi motivasi itu bermacam-macam. Beberapa pendapat para ahli psikologi diantaranya adalah sebagai berikut. Menurut Chaplin, motivasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu physiological drive dan social motives. Physiological drive ialah dorongan-dorongan yang 24 Syaiful Bahri Op. Cit., h. 152 25 Oemar Hamalik, Op. Cit., h.161 20 bersifat fisik, seperti lapar, haus, seks, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan social motives ialah dorongan-dorongan yang berhubungan dengan orang lain, seperti estetis, dorongan ingin selalu berbuat baik, dan etis. Lindzy G. Hall, memasukkan kebutuhan berkelompok, kebutuhan terhadap penghormatan, kebutuhan akan sesuatu yang dicintai ke dalam social motives. 26 Disamping itu Frandsen, menambahkan macam-macam motif yaitu: 1 Cognitive motives Motif ini menunjuk pada gejala intrinsic, yakni menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individual yang berada di dalam diri manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental. Jenis motif seperti ini adalah sangat primer dalam kegiatan belajar di sekolah, terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual. 2 Self-expression Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu kejadian. Untuk ini memang diperlukan kreativitas, penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang itu ada keinginan untuk aktualisasi diri. 3 Self-enhancement Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi. 27 Selain dua tokoh di atas, beberapa psikologi ada yang membagi motivasi menjadi dua, yaitu: 1 Motivasi Intrinsik, ialah motivasi yang berasal dari diri seseorang itu sendiri tanpa di rangsang dari luar. Misalnya: orang yang gemar membaca, tidak usah ada yang mendorong, ia akan mencari sendiri buku-bukunya untuk di baca. 2 Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi datang karena adanya perangsangan dari luar, seperti: seorang mahasiswa rajin belajar karena akan ujian. 28 Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik akan sulit untuk 26 Abdul Rahman, Op. Cit., h. 192 27 Sadirman, Op. Cit., h. 87. 28 Abdul Rahman, Op. Cit., h. 194

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi spiritual teaching terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Al-Islam) SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan

17 95 104

Pengaruh keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler rohis terhadap prestasi belajar PAI di SMP Muhammadiyah Parakan Tahun ajaran 2013-2014

5 27 109

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENGELOLAAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 8 WONOGIRI Pengelolaan Kedisiplinan Belajar Siswa Di SMP Muhammadiyah 8 Wonogiri.

0 1 16

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW DALAM PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (PTK Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 8

0 1 9

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas VII C SMP N 1 Kalasan pada mata pelajaran ekonomi.

0 3 239

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi.

0 0 208

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi.

0 0 208

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Siswa Kelas VIII di Smp Negeri 13 Semarang.

0 0 2

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi - USD Repository

0 0 206