Analisis Analisis Data Hasil Penelitian

Indikator Jawaban bersemangat untuk belajar. disimpulkan bahwa penggunaan media sebagai media pembelajaran membuat siswa lebih bersemangat untuk belajar. Media pembelajaran yang disusun membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar matematika. Kesimpulan: Terdapat 10 komentar atau 52,6 setuju bahwa media pembelajaran yang disusun membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar matematika. Berikut beberapa komentar siswa lainnya: a. Materi yang disampaikan belum menarik walaupun dengan cara yang berbeda. pendapat A.2 b. Siswa tidak merasa ada hal yang berubah. pendapat A.6 c. Siswa lebih suka menggunakan buku karena ketika menggunakan perangkat elektronik terlalu lama dapat merusak mata. pendapat A.8 d. Lima siswa memberikan komentar tidak setuju. pendapat A.9 e. Satu siswa cukup termotivasi. pendapat A.15 f. Siswa merasa tidak terlalu atau biasa saja. pendapat A.3, A.5 dan A.7 Berdasarkan semua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang disusun membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar matematika, tetapi dengan beberapa masukan untuk perkembangan media. Pengunaan media sebagai media pembelajaran merangsang rasa ingin tahu siswa. Kesimpulan: Terdapat 13 komentar atau 68,4 setuju bahwa pengunaan media sebagai media pembelajaran merangsang rasa ingin tahu siswa. Satu siswa ragu, empat siswa merasa tidak setuju, dan satu siswa ragu akan pengunaan media sebagai media pembelajaran merangsang rasa ingin tahu siswa. Berdasarkan semua pendapat tersebut, dapat disimpulkan media sebagai media pembelajaran merangsang rasa ingin tahu siswa. Secara umum, siswa termotivasi dengan model pembelajaran dengan menggunakan produk Google. Namun juga terdapat beberapa siwa yang lebih termotivasi jika menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan berbagai komentar tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa termotivasi dengan model pembelajaran dengan menggunakan produk Google, tetapi perlu dilakukan perbaikan untuk perkembangan.

D. Pembahasan

1. Model Pembelajaran dengan Memanfaatkan Produk Google

Tahapan dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa tahap, yaitu 1 Menemukan potensi dan masalah; 2 Melakukan studi literatur; 3 Perencanaan pengembangan produk; 4 Pengujian internal desain atau validasi desain; 5 Revisi desain 6 Pembuatan produk; 7 Uji coba terbatas; dan 8 Revisi produk. Pertama, peneliti mencari potensi dan masalah. Peneliti mendapatkan potensi dan masalah pada saat PPL di SMA N 7 Yogyakarta. Peneliti menemukan potensi yaitu 1 Hampir setiap siswa memiliki smartphone ; 2 Model pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional; 3 Guru belum dapat memanfaatkan kemajuan teknologi. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru dan siswa untuk mendapatkan data yang lebih kuat. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti akan mengembangkan model pembelajaran menggunakan produk Google di kelas X MIA 5 SMA Negeri 7 Yogyakarta . Setelah menemukan potensi dan masalah, peneliti melakukan studi literatur dan pengumpulan informasi. Hasilnya, peneliti menggunakan empat produk Google yaitu Form, Gmail, Milis, dan Youtube. Form berfungsi sebagai media evaluasi tes dan nontes. Gmail berfungsi sebagai media pemberitahuan kegiatan di Milis. Milis berfungsi sebagai media diskusi atau pusat wadah informasi materi. Youtube berfungsi sebagai media penyampai materi berupa video. Milis sebagai pusat informasi yang akan memuat link Form tes dan nontes dan link video Youtube, kemudian akan memunculkan pemberitahuan atau notifikasi melalui Gmail . Selanjutnya peneliti membuat rencana model pembelajaran dengan menyesuaikan fungsi dari setiap media. Rancangan model pembelajaran dimulai dari membuat grup Milis dan mengundang siswa untuk bergabung. Kemudian, menentukan materi yang akan menggunakan model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google . Setelah itu, guru membuat rencana pembelajaran beserta bahan materi, latihan soal, tugas, dan tes. Kemudian bahan materi dimuat dalam bentuk video dan di unggah ke produk Youtube. Tes dan latihan soal dimuat ke produk Form. Selanjutnya, input link Form dan Youtube yang berisi materi, latihan soal, dan tes ke grup Milis. Siswa akan mendapat notifikasi melalui Gmail , dan dapat mengakses materi, latihan soal, dan tes. Rancangan yang telah dibuat, kemudian di validasi oleh 5 ahli media dan materi dengan rincian satu dosen pendidikan matematika dan empat mahasiswa pendidikan matematika. Hasil validasi menunjukan bahwa media layak lihat Tabel 4.13. Media tetap mendapatkan beberapa revisi, yaitu 1 tampilan Tes pada Google Form. Tampilan sebelum revisi masih belum menarik sehingga dilakukan perbaikan terhadap tampilan ; 2 ukuran font pada video di Youtube. Setelah dilakukan revisi media, peneliti membuat produk yang akan di ujicoba terbatas di sekolah. Kemudian dilakukan evaluasi oleh ahli media dan materi dan tidak terdapat revisi setelah dilakukan evaluasi oleh ahli media dan materi. Peneliti melanjutkan tahap penelitian dengan melakukan uji terbatas di SMA N 7 Yogyakarta. Penelitian dilakukan dalam empat pertemuan setiap hari sabtu di kelas X MIA 5. Rencana pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran B.2. Peneliti memberikan tes, kuesioner evaluasi model pembelajaran, dan kuesioner motivasi kepada siswa pada akhir pertemuan. Tes dan kuesioner motivasi akan dibahas pada subbab selanjutnya. Evaluasi model pembelajaran menggunakan Form dan terdapat 19 siswa yang mengisi. Kesimpulan evaluasi model pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.17. Secara umum model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google mendapatkan respon positif dengan beberapa masukan untuk perkembangan. Berikut kesimpulan beberapa masukan perkembangan terhadap model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google berdasarkan kuesioner: a. Media dapat menampilkan sosok guru. b. Mencoba materi lain dan membuat video lain. c. Backsound membuat siswa fokus belajar. d. Tulisan dapat dibaca dengan jelas.