Peraturan Lari Sambung Lari Sambung Lari Estafet

Atletik II 137 b. Pada perlombaan 4 × 100 meter dan 4 × 400 meter, selain pelari pertama, boleh mulai lari dari tempat asal tidak me­ lebihi 10 meter di luar daerah pergantian tongkat. c. Untuk nomor lomba 4 × 100 meter dan 4 × 400 meter, atlet harus berlari pada lintasannya masing­masing. d. Pada nomor lomba 4 × 400 meter, semua pelari harus mele­ wati lintasannya masing­masing dan penerima tongkat harus mulai berlari di daerah pergantian tongkat. e. Pada nomor 4 × 100 meter dan 4 × 400 meter, peserta tidak lebih dari tiga regu, disarankan hanya sampai tikungan perta­ ma yang lari di lintasannya masing­masing, selebihnya boleh memilih lintasan yang akan dilewati. d. Selama mengikuti lomba lari sambung tongkat harus dibawa. Apabila tongkatnya jatuh harus diambil oleh atlet itu sendiri.

3. Teknik Lari Sambung

Ada beberapa hal yang harus dikuasai dalam perlombaan lari sambung. a. Teknik memberikan tongkat sebagai berikut. 1 Memberikan tongkat dari bawah. Cara melakukannya, yaitu tangan yang memegang tong­ kat diayunkan dari belakang ke arah depan melalui ba­ wah ke tangan penerima tongkat. 2 Memberikan tongkat dari atas. Cara melakukannya, yaitu tangan kanan yang memegang tongkat diayunkan dari belakang ke depan atas, kemu­ dian tongkat diletakkan di telapak tangan kiri penerima tongkat. b. Teknik menerima tongkat sebagai berikut. Ada dua cara menerima tongkat dalam lari sambung, yaitu sebagai berikut. 1 Menerima tongkat dengan cara melihat visualsight pass. Cara melakukan sebagai berikut. Pada waktu akan mene­ rima tongkat sambil berlari tangan yang akan menerima tongkat diayunkan ke belakang dengan pandangan mata melihat ke belakang kepada pelari yang akan memberi­ kan tongkat. Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 13.5 Menerima tongkat dengan cara melihat visualsight pass. 1 2 3 138 Olahraga SMP 1 2 Menerima tongkat dengan cara tidak melihat nonvisu- alblind pass. Cara melakukan sebagai berikut. Penerima tongkat melihat pelari yang akan memberikan tongkat. Bila sudah dekat, penerima tongkat lari sece­ pat­cepatnya. Setelah mendengar tanda atau kode dari pelari yang akan memberikan tongkat, masih dalam keadaan lari yang secepatnya dengan pandangan mata tetap ke depan, tangan diayunkan ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas. Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 13.6 Menerima dengan cara tidak melihat. c. Teknik Pemberian dan Penerimaan Tongkat. Ada dua cara teknik pemberian dan penerimaan tongkat lari sambung, yaitu sebagai berikut 1 Pemberian dan penerimaan tongkat dari bawah, yaitu sebagai berikut. Pelari I dari start memegang tongkat dengan tangan kiri, pelari II sambil lari secepatnya mengayunkan tangan kanan ke belakang dengan telapak tangan ibu jari terpi­ sah dengan jari­jari lain yang rapat. Setelah itu, pelari I mengayunkan tangan kirinya melalui bawah ke depan dan memberikan tongkatnya kepada pelari II. Setelah tongkat diterima tangan kanan pelari II, sambil berlari tongkat dipindah ke tangan kiri, kemudian pelari III pada waktu menerima tongkat, tangan kanan diayunkan ke belakang dengan jari­jari rapat ibu jari dibuka, pelari ke­II memberikan tongkat dari arah bawah. Setelah tongkat diterima, tongkat dipindah ke tangan kiri sambil lari secepatnya. Selanjutnya, pelari IV menerima tongkat Wiryatmi Wiryatmi yang kini berusia lanjut merupakan atlet lari. Di kalangan atlet­atlet pelari PON I tahun 1948, ia dikenal dengan julukan ”Dawir”. Ia tidak hanya andal di nomor lari 100 meter, tetapi juga nomor lari sambung estafet. Setelah berkeluarga, ia pun bermain olahraga lain, seperti tenis dan rounders. Bahkan, bersama suaminya, ia pernah juara tenis tingkat Jawa Tengah. Sumber: www.kompas.com 1 2 3