Teori Belajar Konstruktivisme Teori yang Mendukung

perkembangan intelektual anak. Sitepu 2012 mengatakan bahwa konsep pokok dalam teori Vygotsky adalah Zona Perkembangan Proksimal ZPD yaitu jarak antara perkembangan pemecahan masalah secara mandiri dengan perkembangan pemecahan masalah dengan bantuan orang lain teman sebaya. Teori konstruktivisme menurut Piaget dan Vygotsky, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dapat dibentuk oleh anak secara mandiri maupun dengan bantuan teman melalui interaksi sosial di lingkungan tempat mereka tinggal. Teori konstruktivisme pada rencana pelaksanaan pembelajaran harian berbasis permainan anak ditunjukkan melalui kegiatan yang dilakukan oleh siswa sebagai bentuk pengalaman dan interaksi sosialnya. Pengalaman bermain dan interaksi dengan teman sebaya tersebut dapat membantu siswa dalam membangun pengetahuannya.

2.1.3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar menunjukkan sejauh mana ketercapaian hasil belajar. Prestasi adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas yang sudah dikerjakan baik secara individu maupun kelompok Hamdani: 2011. Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh seseorang dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dalam proses pembelajaran, biasanya ditunjukkan melalui tes angka nilai yang diberikan oleh guru Asmara: 2009. Lebih lanjut, prestasi belajar menurut Chosiyah dalam Nurcahya: 2013 yaitu hasil dari suatu rangkaian kegiatan pendidikan yang dinyatakan dalam bentuk nilai. Prestasi belajar dapat disimpulkan sebagai suatu hasil dari apa yang telah dilakukan kerjakan dalam bentuk nilai.

2.1.4. Kurikulum

Kurikulum adalah bagian penting dalam tercapainya tujuan pendidikan. Mulyasa 2006 mengatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan aturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, hasil belajar, dan cara yang dapat digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan dari pendidikan tersebut. Kurikulum merupakan elemen penting yang memberikan kontribusi demi mewujudkan perkembangan kualitas dan potensi siswa Permendikbud: 2014. Selanjutnya, UU No.20 Tahun 2003 dalam Sanjaya: 2008 menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan pendidikan meliputi tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan pendidik sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum dapat disimpulkan sebagai seperangkat rencana yang berisi pengaturan dalam mencapai tujuan pendidikan.

2.1.5. Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Pendidikan selalu mengikuti kurikulum yang berlaku. Kurikulum mempunyai hubungan erat dengan pendidikan. Permendikbud 2014 menyatakan bahwa kurikulum merupakan salah satu unsur dalam pendidikan yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas dan potensi dari siswa tersebut. Kurikulum merupakan suatu perangkat pembelajaran yang dijadikan dasar dalam mengembangkan proses pembelajaran yang berisi kegiatan siswa yang secara umum untuk mencapai suatu tujuan pendidikan dan secara khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran KurinasihSani: 2014. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan pendidikan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan seorang pendidik sebagai suatu pedoman kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan UU No 20 Tahun 2003 dalam Sanjaya, 2008. Kurikulum merupakan suatu pedoman perencanaan yang meliputi tujuan yang harus dicapai, isi materi, pengalaman belajar, strategi dan cara yang dikembangkan, evaluasi yang dibuat untuk melihat pencapaian, serta penerapan dari suatu dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata Sanjaya: 2008. Berbeda dengan Sitepu 2012 yang mengatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan yang melipui tujuan, isi dan bahan pelajaran serta suatu cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan siswa. Kemendikbud 2013 dalam Kunandar 2014 menyatakan bahwa kurikulum dikembangkan melalui 11 prinsip yang meliputi : 1 kurikulum menganut satuan pendidikan atau jenjang pendidikan; 2 kurikulum didasarkan Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan; 3 kurikulum dikembangkan berbasis kompetensi yang berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik; 4 kurikulum dapat dipelajari dan dikuasai siswa; 5 kurikulum harus memberikan peluang kepada siswa dalam mengembangkan kemampuan dan minat. Prinsip yang selanjutnya yaitu 6 kurikulum berpusat pada potensi,