Yogyakarta. Sekolah ini memiliki akreditasi A. Jumlah guru dan karyawan di SDN J adalah 23 orang. Peneliti memilih melakukan uji coba produk di SDN J
dikarenakan peneliti melakukan PPL di SD tersebut.
3.2.4. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 20142015 selama 6 bulan yaitu pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember.
3.3. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan produk berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian berbasis permainan.
Prosedur pengembangan produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development
menurut Sugiyono 2014. Prosedur pengembangan menurut Sugiyono dapat dilihat pada gambar 3.1:
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Research and Development menurut Sugiyono
Sumber : Sugiyono 2014
Potensi dan Masalah
Pengumpul- an data
Desain Produk
Validasi Desain
Revisi Desain Ujicoba
Produk Revisi
Produk Ujicoba
Pemakaian
Revisi Produk Produksi Massal
Gambar 3.1 menunjukkan bahwa penelitian dan pengembangan dilakukan mulai dari adanya potensi atau masalah yang terjadi di lapangan. Setelah potensi
atau masalah ditemukan secara nyata, selanjutnya diperlukan pengumpulan data untuk
mendapatkan berbagai
informasi untuk
melakukan penelitian
pengembangan. Informasi digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang dikembangkan. Sebelum melakukan pengembangan, produk tersebut perlu
didesain terlebih dahulu. Desain produk pengembangan dalam bidang pendidikan mempunyai tujuan untuk meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan
yang jumlahnya banyak, berkualitas, serta relevan dengan kebutuhan Sugiyono: 2014. Tahapan selanjutnya adalah melakukan validasi desain. Validasi desain
merupakan proses kegiatan untuk menilai produk yang dihasilkan. Validasi desain dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang
sudah berpengalaman untuk menilai rancangan produk. Hasil dari penilaian setiap pakar adalah untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan produk. Setelah desain
produk divalidasi, perlu adanya perbaikan desain untuk memperbaiki kekurangan desain produk yang dikembangkan. Tahap selanjutnya adalah uji coba produk. Uji
coba produk dapat langsung dilakukan apabila desain produk sudah divalidasi dan direvisi. Tujuan uji coba produk ini adalah untuk mengetahui apakah produk yang
dihasilkan layak digunakan atau masih memerlukan perbaikan, apabila ditemukan kelemahan atau kekurangan, maka tahap berikutnya adalah revisi produk. Revisi
produk brtujuan untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Tahapan berikutnya produk tersebut diuji cobakan pada kelas yang lebih besar, apabila ditemukan