Lisyarti 2012 mengatakan bahawa pendidikan karakter memiliki nilai- nilai yang meliputi : religious, jujur, toleransi, kreatif, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, peduli lingkungan, bersosialisasi serta tanggung jawab. Pendidikan
karakter dapat disimpulkan menjadi sebuah pendidikan yang menekankan kebaikan dalam sikap dan juga tindakan.
2.1.11. Permaianan anak
Permainan anak
dalam kegiatan
pembelajaran dapat
memberikan kesenangan sehingga anak tertarik untuk belajar. Belajar sambil bermain dapat
membantu anak mengatasi kebosanan yang terjadi. Vygotsky meyakini bahwa permainan adalah sebuah setting yang baik bagi perkembangan kognitif anak,
khususnya pada aspek-aspek simbolis serta khayalan. Contoh aspek simbolis serta khayalan adalah anak menirukan sesuatu yang dilihatnya sesuai dengan apa yang
dipikirkannya Choirun Nisak Aulina: 2012. Permainan anak dapat dijadikan
sebagai asset budaya yang berharga dalam pembentukan identitas budaya masyarakat maupun bangsa Dharmamulya: 2005.
Permainan anak dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan dan sarana hiburan yang dilakukan anak secara individu atau kelompok guna mendapatkan
kesenangan. Permainan anak penting di aplikasikan dalam kegiatan pembelajaran untuk memberikan kontribusi pada anak dalam belajar konsep dan aktivitas yang
nyata melalui bermain. Melalui bermain anak akan mendapatkan perkembangan fisik dan keterampilan sosial yang baik.
2.1.11.1.Permainan “engklek”
Permainan “engklek” biasa dimainkan anak-anak dilingkungan sekitar rumah. “engklek” adalah permainan berjalan melompat dengan satu kaki
Dharmamulya: 2005. Permainan “engklek” tidak memerlukan pekarangan yang luas namun cukup di tempat yang datar Mulyani: 2013. Permainan “engklek”
disebut juga Somdah. Somdah merupakan permainan yang menggunakan media gambar persegi empat yang digambar di lantai ataupun di tanah Wardani: 2010.
Berdasarkan paparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa permainan “engklek” merupakan permainan yang dimainkan dengan cara melompat dengan satu kaki di
pekarangan yang datar. Selanjutnya Dharmamulya,dkk 2005 mengatakan bahwa permainan
“engklek” memiliki fungsi yang meliputi : 1 Melatih ketrampilan dan ketangkasan seperti pada olah raga pada umumnya; 2 Memupuk persahabatan
antara sesama anak-anak. Fungsi “engklek” tersebut sama dengan pendapat Sujarno 2013 yaitu bahwa permainan “engklek” bukan hanya sebagai kegiatan
hiburan namun juga merupakan sarana untuk mempererat persaudaraan. Pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua fungsi dalam permainan
“engklek” yaitu fungsi yang berhubunngan dengan keterampilan motorik dan sosial anak. Penulis memodifikasi permainan “engklek” untuk menjelaskan materi
bangun ruang pada muatan matematika dan melatih gerakan jalan lurus, jalan berkelok dan jalan zig zag pada muatan PJOK.