PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

83 media adalah alat penyampaian informasi atau pesan untuk merangsang pikiran, perasaan dan minat. Media pembelajaran memiliki tiga ciri menurut Gerlach dan Ely dalam Azhar, 2011: 12 yakni ciri fiksatif, ciri manipulatif, dan ciri distributif. Peranan media pembelajaran konvensional sebagai alat yang membantu siswa dalam pembelajaran memungkinkan siswa dapat memahami materi yang disampaikan secara nyata. Hal tersebut sesuai dengan fungsi media yang dikemukakan oleh Levie dan Lentz dalam Kustandi, 2011:20 mengemukakan empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Pengembangan protitipe media konvensional pembelajaran berbasis multiple intelligence dilakukan dengan metode pengembangan research and development. Menurut Sugiyono 2011: 297 metode RD adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Metode RD mempunyai 10 tahapan yaitu, 1 potensi dan masalah; 2 pengumpulan data; 3 desain prosuk; 4 validasi produk; 5 revisi produk; 6 ujicoba produk; 7 revisi produk; 8 ujicoba pemakaian; 9 revisi produk; dan 10 produksi massal Sugiyono, 2011: 298. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti tidak sampai pada sepuluh tahapan yang dikemukakan oleh Sugiyono. Pengembangan prototipe media konvensional kelas IV berbasis multiple intelligence hanya sampai pada tahap 84 kelima yaitu revisi desain. Kelima tahapan tersbeut diuaraikan sebagai berikut. Pertama, tahap analisis potensi dan masalah melalui wawancara. Peneliti memilih kelas IV pada tema Indahnya Kebersamaan sub tema Keberagaman Budaya Bangsaku. Kedua, tahap pengumpulan data dan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan menggunakan angket. Angket yang telah dibuat oleh peneliti disebarkan pada satu SD. Data hasil analisis ini selanjutnya dijadikan bahan pertimbangan dalam pengembangan produk yang akan dikembangkan oleh peneliti. Ketiga, tahap desain media konvensional kelas IV berbasis multiple intelligence. Desain produk digambar terlebih dahulu sehingga memudahkan orang lain untuk membacanya. Selanjutnya, produksi media konvensional kelas IV berbasis multiple intelligence dilakukan berdasarkan desain yang telah digambar sebelumnya. Keempat, tahap validasi produk. Produk prototipe media konvensional kelas IV berbasis multiple intelligence divalidasi oleh empat pakar media pembelajaran sesuai dengan kegiatan pada RPP. Kelima, tahap revisi produk. Revisi prototipe media konvensional kelas IV berbasis multiple intelligence dilakukan berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh keempat pakar. Penilaian kualitas prototipe media konvensional berbasis multiple intelligence menggunakan skala likert aitu dengan skor 1 sampai 5. Skor 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 berarti sangat kurang baik, skor 2 berarti kurang baik, skor 3 cukup baik, skor 4 baik dan skor 5 sangat baik. Selanjutnya data yang terkumpul diolah dan diubah menjadi data kualitatif. Kriteria penilaian kualitas media konvensional berbasis multiple intelligence mengacu pada skala likert menurut Widoyoko 2009: 238 yaitu inteval 1- 1,8 berarti sangat kurang baik, interval 1,7-2,6 berarti kurang baik, interval 2,5-3,4 cukup baik, interval 3,3-4,2 berarti baik dan interval 4,2 berarti sangat baik. Penilaian prototipe media konvensional berbasis multiple intelligence dilakukan oleh empat pakar pembelajaran media konvensional yaitu dua guru kelas IV sekolah dasar dan dua dosen Universitas Sanata Dharma. Berdasarkan hasil validasi dari dosen G dengan mendapatkan skor rata-rata 4,18. Sedangkan hasil validasi dari dosen P dengan mendapatkan skor rata- rata 4,09. Menurut Widoyoko 2009: 238 maka tergolong dalam kategori “Baik”. Berdasarkan hasil validasi oleh guru S dengan mendapatkan skor rata-rata 4.45 yang dikategorikan sangat baik. Selain data kuantitatif, keempat pakar juga memberikan beberapa komentar dan saran. Menurut pakar media pembelajaran bahwa kartu gambar kurang proporsional antara tinggi dan lebar, variasi rumah adat sebaiknya memiliki berbagai keanekaragaman di Indonesia, dalam RPP sebaikanya latar belakang tidak terlalu ramai dan mencolok sehingga mengganggu esensi dalam RPP. Komentar dan saran tersebut digunakan oleh peneliti untuk melakukan perbaikan pada produk yang dikembangkan. 86 Hasil penilaian keempat pakar di atas menunjukkan bahwa semua item tergolong “baik” menurut Widoyoko 2009: 238. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa prototipe media konvensional kelas IV berbasis multiple intelligence yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kualitas yang sangat baik sehingga layak diujicobakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87

BAB V PENUTUP

Bab V ini akan diuraikan mengenai 1 kesimpulan, 2 keterbatasan penelitian dan 3 saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pengembangan prototipe media konvensional kelas IV berbasis multiple intelligence menggunakan lima tahapan sebagai berikut 1 analisis potensi dan masalah berasal dari pergantian kurikulum sehingga membutuhkan perangkat pembelajaran khususnya media pembelajaran. 2 pengumpulan data dilakukan menggunakan wawancara dan kuesioner kepada SD Negeri Kalasan 1. Wawancara digunakan pada analisis kebutuhan sedangkan kuesioner digunakan untuk mengonfirmasi data hasil validasi media konvensional. Hasil pengumpulan data tersebut kemudian dianalisis 3 desain produk dilakukan dengan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berbasis multiple intelligence. Selanjutnya dirancang format media pembelajaran sesuai materi yang dirancang dalam RPP. Selanjutnya adalah pengumpulan bahan untuk masing-masing media yang kemudian diolah sesuai dengan format. 4 validasi produk dilakukan dengan membuat instrumen kuesioner validasi produk, pembuatan instrumen validasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 kemudian melakukan validasi produk kepada pakar media pembelajaran 5 revisi desain produk dilakukan berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh keempat validator. 2. Kualitas prototipe media konvensional berbasis multiple intelligence berdasarkan ahli media pembelajaran mendapatkan skor yang berbeda. Pakar media konvensional dosen G dengan skor rerata 4,18 yang dikategorikan baik. Pakar media konvensional dosen P skor rerata 4,09 dikategorikan baik, pakar media konvensional ibu S 4.45 dikategorikan sangat baik. Rata-rata dari keempat validator meliputi 4,15 yng dikategorika baik.

B. Keterbatasan Penelitian

Media konvensional berbasis multiple intelligence yang dikembangkan memiliki beberapan keterbatasan, yaitu: 1. Masing-masing media yang dikembangkan hanya mengembangkan beberapa kecerdasan. 2. Media konvensional yang dikembangkan berupa prototipe dan belum diujikan kepada siswa. 3. Pengembangan media konvensional terbatas pada kelas IV SD dengan tema Indahnya Kebersamaan sub tema Keberagaman Budaya Bangsa Ku.

C. Saran

Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan media konvensional kelas IV berbasis multiple intelligence, berikut saran yang diberikan 1. Pengembangan media konvensional pembelajaran berbasis multiple intelligence hendaknya mengakomodasi sembilan jenis kecerdasan. 2. Pengembangan media konvensional berbasis multiple intelligence dilakukan uji coba terbatas kepada siswa sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan siswa.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA SUBTEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Di Kelas IV Untuk Sekolah Dasar.

0 3 11

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA SUBTEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Di Kelas IV Untuk Sekolah Dasar.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Di Kelas IV Untuk Sekolah Dasar.

0 7 4

Pengembangan media konvensional miniatur kenampakan alam subtema keindahan alam negeriku untuk siswa kelas empat (IV) sekolah dasar.

0 5 207

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan I.

6 34 394

Pengembangan media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda pada subtema aku istimewa untuk siswa kelas satu (I) Sekolah Dasar.

0 2 322

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 subtema bersyukur atas keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan I.

1 6 284

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada subtema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

0 0 194

Pengembangan media konvensional miniatur kenampakan alam subtema keindahan alam negeriku untuk siswa kelas empat (IV) sekolah dasar

1 6 205

Pengembangan media konvensional tematik kelas IV berbasis multiple intelligence - USD Repository

0 0 209