Kecerdasan Eksistensial Macam-macam Kecerdaan Ganda dan Ciri-ciri Guru Maupun
36
Penelitian menyimpulkan bahwa propotipe media pembelajaran matematika telah terwujud dan dapat digunakan dalam proses
pembelajaran matematika yang menyenangkan serta sesuai bagi siswa dalam menghindari mind in chaos. Bentuk media berupa
pengembangan Board Game. Board
Game, Labirin
Matematika serta
setting pembelajaran matematikannya telah berupa sebuah prototipe yang
bisa digunakan oleh siswa-siswi SD sebagai sebuah media dan alat permainan yang sifatnya mendidik, mudah digunakan, dan
menyenangkan, serta mendukung mereka yang menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan dalam menyusun kalimat
matematika dan bermain dengan bilangan. Media ini dapat digunakan untuk menghindari mind in chaos terhadap matematika.
Kedua, Mustofa 2001 dalam penelitiannya yang berjudul Pemanfaatan Media Cetak dalam Pembelajaran IPS di Sekolah
Dasar. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jenis-
jenis media cetak dimanfaatkan dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD se-Kecamatan Sanan Wetan Kotamadya Blitar meliputi
buku teks, surat kabar, majalah dan gambar. Pemanfaatan keempat media cetak tersebut oleh guru dan sekolah yang berbeda
menunjukkan keragaman, tetapi buku teks menjadi media cetak yang paling banyak digunakan. Strategi pemanfaatan media cetak
dalam pembelajaran IPS di kelas V SD se-Kecamatan Sanan Wetan Kotamadya Blitar terbagi dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian juga menunjukkan keragaman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pemanfaatan keempat media cetak tersebut yang dominan adalah fase pelaksanaan, sedangkan dalam tahap perencanaan dan
penilaian tidak selalu dilakukan oleh guru. Ketiga, penelitian dilakukan oleh Octaviani, dkk 2011
yang berjudul Perancangan Media Permainan Edukatif Pengenalan Jajanan Tradisional untuk Anak Usia 9-12 Tahun di Surabaya.
Tujuan dalam
penelitian ini
adalah mengenalkan
dan mengembalikan eksistensi jajanan tradisional pada masyarakat
terutama sejak anak-anak di era globalisasi dan pembuatan sebuah media untuk memberi informasi mengenai makanan tradisional.
Kesimpulan dalam penelitian ini mengatakan bahwa dari segi materi, permainan tersebut dapat membantu generasi muda untuk
semakin memahami pengklasifikasikan jajanan teradisional dan media board game sendiri sibuat untuk menjawab minimnya
perkembangan permainan board game di era modern ini.Selain itu, board game merupakan sarana untuk mengajak generasi muda
semakin memahami mengenai arti kebersamaan dan meningkatkan intensitas interaksi antar pemain.
FormatBentuk Media Board game yang akan dibuat diberi nama “Pawon Alit.” Judul permainan tersebut merupakan kata-kata
dari bahasa Jawa yang memiliki arti dapur kecil. Penggunaan bahasa Jawa lebih dikarenakan untuk memberikan kesan
tradisional dan agar mudah diingat oleh target audience yang mayoritas menjadikan bahasa Jawa sebagai salah satu bahasa
sehari-hari. Kata dapur sendiri lebih ditujukan pada konsep permainan yang mengajak pemain seolah-olah sebagai koki.