88
kemudian melakukan validasi produk kepada pakar media pembelajaran 5 revisi desain produk dilakukan berdasarkan komentar dan saran yang diberikan
oleh keempat validator. 2.
Kualitas prototipe media konvensional berbasis multiple intelligence berdasarkan ahli media pembelajaran mendapatkan skor yang berbeda. Pakar
media konvensional dosen G dengan skor rerata 4,18 yang dikategorikan baik. Pakar media konvensional dosen P skor rerata 4,09 dikategorikan baik, pakar
media konvensional ibu S 4.45 dikategorikan sangat baik. Rata-rata dari keempat validator meliputi 4,15 yng dikategorika baik.
B. Keterbatasan Penelitian
Media konvensional berbasis multiple intelligence yang dikembangkan memiliki beberapan keterbatasan, yaitu:
1. Masing-masing media yang dikembangkan hanya mengembangkan beberapa
kecerdasan. 2.
Media konvensional yang dikembangkan berupa prototipe dan belum diujikan kepada siswa.
3. Pengembangan media konvensional terbatas pada kelas IV SD dengan tema
Indahnya Kebersamaan sub tema Keberagaman Budaya Bangsa Ku.
C. Saran
Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan media konvensional kelas IV berbasis multiple intelligence, berikut saran yang diberikan
1. Pengembangan media konvensional pembelajaran berbasis multiple
intelligence hendaknya mengakomodasi sembilan jenis kecerdasan. 2.
Pengembangan media konvensional berbasis multiple intelligence dilakukan uji coba terbatas kepada siswa sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan siswa.
89
3. Pengembanan media konvensional berbasis multiple intelligence, sebaikanya
tidak hanya sampai pada satu subtema saja, namun dapat mengakomodasi semua subtema dalam satu tema.
90
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar . 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Dedi, 2004. Membangun Bangsa Melalui Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Fathurrohman, Maman, Ilmiyati Rahayu dan Hepsi Nindiasari. 2009. Pengembangan media pembelajaran Untuk menghindari Mind In Chaos Terhadap Matematika. Jurnal Ilmu
Pendidikan 6.2 : 106-111 Kustandi, Sujipto. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mulyasana, 2011.Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mustofa, Hadi. 2001. Pemanfaatan Media Cetak dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.
Jurnal Ilmu Pendidikan 8.4 : 328-333. Octaviavi, Grace, Try ArdiantodanErandaru. 2011. Perancangan Media Permainan Edukatif
Pengenalan Jajanan Tradisional Untuk Anak-anak Usia 9- 12 Tahun di Surabaya. Jurnal Ilmu Pendidikan 1.1 Diakses dari
http:kolomkita.detik.combacaartikel29333mainmonopolyyukk Perdani. 2010. Pengembangan Media KonvensionalTematikKelas IV Berbasis Multiple
Intelligence.Skripsitidakditerbitkan. Roesdiyanto. 2008. Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Menggunakan
Pendekatan Multiple Intelligence untuk Anak TKSD. Jurnal Sekolah Dasar17.1 :69-84 Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A. dan Rahardjito. 2008. Media
PendidikanPengertian, Pengembangan, danPemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sanaky,2013. Media Pembelajaran Interaktif - Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. Sternberg, 2011.Applied Intelligence KecerdasanTerapan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta
Suparno, Paul.2003. Teori Inteligensi Ganda.Yogyakarta: Kanisius Yaumi, Ibhrahim.2013. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Kencana
Prenada media Group. Yaumi, Muhammad.2012. Pembelajaran Berbasis Multiple Intellegences. Jakarta: Diah
Rakyat. Widoyoko, S.E. P. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Bandung: PustakaPelajar.
Winkel,W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN
92
Peratuaran Permainan Monopoli Keberagaman A.
Penjelasan Singkat
Permainan moopoli keberagaman memerlukan kecerdasan dan ketangkasan siswa dalam berfikir. Moopoli keberagaman menggunakan prinsip permainan
monopoli pada umumnya hanya saja membutuhkan pemahama yang lebih dalam tentang berbagai jenis keberagaman yang ada di Indonesia. Permainan monopoli
keberagaman ini digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa kels IV sekligus alat evaluasi mengenai materi pelajaran yang telah dipelajari oleh siswa. Pemenang
dalam permainan monopoli keberagaman ini adalah pemain yang berhasil memiliki profesi paling banyak yang luar biasa disebut dengan profesionalis.
Permainan dimulai di petak MULAI dan berjalan seterusnya sesuai dengan angka-angka yang tertunjuk di dadu. Jika anga dadu menunjukkan angka 5, berarti
siswa menjawab pertanyaan berdasarkan no urut 5. Begitu pula denan anka dadu no 1,2,3,4 dan 6.
B. Peraturan Permainan Monopoli Keberagaman
1. Alat
–alat Permainan
a. Sebuah papan permainan yang dilenkapi dengan petaka-petak yang
menerangkan tentang berbagai jenis
keberagaman, trapezium dan
jajargenjang.
b.
Dadu 1 buah
c.
Soal pertanyaan
d. Kartu profil keberagaman
2.
Persiapan
a. Papa permainan diletakkan pada bidang datar.
93
b. Kartu jajargenjang dan trapezium diletakkan terbalik di atas papan yang telah
tersedia dalam papan permainan.
3. Bermain
a. Peman yang lebih dahulu melakukan permainan adalah pemain yang memilik
nilai terbanyak dari lemparan dadu pertama.
b. Apabila angka dadu menunjukkan 1 sampai 6, berarti pemain harus menjawab
soal pertanyaan. Pertanyaan berdasarkan profil keberagaman yang terdapat
pada papan permainan.
c. Pemain yang melewati petak MULAI maka berhak mendapatkan bintang yang
bernilai 1.