Prosedur Pengembangan METODE PENELITIAN

43 Prosedur pengembangan di atas, dapat sesuai dengan kebutuhan peneliti sebagai landasan penelitian. Langkah-langkah pengembangan menggunakan metode RD berakar dari adanya potensi dan masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Data tentang potensi dan masalah dapat dikumpulkan secara mandiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang yang masih up to date. Berdasarkan data tersebut selanjutnya dapat mengumpulkan informasi dari hasil wawancara. Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa media konvensional. Selanjutnya dapat digunakan untuk merancang produk untuk mengatasi masalah. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar sehingga dapat digunakan untuk menilai dan membuatnya. Desain produk kemudian divalidasi oleh pakar atau ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, agar mengetahui kelemahan dan kekuatan. Kelemahan tersebut digunakan untuk merevisi desain produk sehingga dapat menghasilkan produk berupa prototype yang layak digunakan. Peneliti membatasi langkah pengembangan media konvensional kelas IV berbasis multiple intelligence sampai pada tahap revisi produk. Hal ini dilakukan dengan alasan yaitu keterbatasan biaya dan waktu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Kelima tahapan pengembangan dapat dilihat pada bagan di bawah ini sebagai berikut : Tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah TAHAP PERTAMA Analisis potensi dan masalah melalui wawancara TAHAP KEDUA Pengumpulan Data dan Analisis Kebutuhan Pembuatan Kisi-kisi Angket Konsultasi Dosen Revisi Angket Angket analisis kebutuhan TAHAP KETIGA Desain Media Konvensional berbasis multiple intelligence RPP Desain media konvensional Pengumpulan bahan Pembuatan media konvensional TAHAP KEEMPAT Validasi Media Pembelajaran Kisi-kisi Pembuatan Kuesioner validasi Konsultasi dosen Revisi Instrumen siap digunakan Validasi media Pakar media pembelajaran Guru kelas IV Analisis TAHAP KELIMA Revisi Produk Hasil Validasi oleh Pakar Revisi Produk Hasil Protipe Media Peta, Rumah Adat, Kartu Gambar Rumah Adat, Poster, Alat Musik, Kartu Gambar Alat Musik, Permainan Monopoli dan Kartu Bangun datar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 mengkaji suatu potensi dan masalah sesuai dengan hasil wawancara. Dalam hal ini sesuai dengan tema pelajaran yang terdapat pada kelas IV. Tema yang digunakan dalam penelitian adalah “ Keberagaman Budaya Bangsaku”. Tahap kedua adalah analisis kebutuhan pengembangan media konvensional berbasis multiple intellengence. Pada tahap analisis yang pertama, peneliti melakukan analisis pernyataan yang terkait dengan multiple intelligence, dan perangkat pembelajaran khususnya media pembelajaran. Peneliti membuat kuesioner analisis kebutuhan dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Analisis kebutuhan ini dilakukan untuk mengetahui kepentingan pengembangan media konvensional kelas IV berbasis multiple intelligence. Tahap ini pertimbangan bagi peneliti untuk menentukan tahap selanjutnya. Tahap ketiga adalah memproduksi media konvensional kelas IV berbasis multiple intelligence. Tahap ini dimulai dari pembuatan RPP sesuai KI dan KD. Kemudian mendesain tiap-tiap media yang akan dibuat dan pengumpulan bahan yang dikembangkan dalam penelitian ini. Setelah semua bahan disediakan kemudian akan dibuat sesuai desain yang telah dirancang. Tahap keempat adalah pembuatan instrumen validasi dan validasi produk. Instrumen berupa kuesioner akan digunakan untuk validasi produk penelitian oleh pakar media pembelajaran dan guru. Validasi media konvensional berbasis multiple intelligence kelas IV. Hasil validasi para pakar tersebut dijadikan bahan untuk merevisi produk yang akan dikembangkan. 46 Tahap kelima adalah revisi produk. Revisi produk dilakukan berdasarkan komentar saran dan masukan oleh dosen pembimbing sehingga menjadi produk berupa prototype media konvensional kelas IV berbasis multiple intelligence.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan wawancara. Kuesioner digunakan pada analisis kebutuhan dan validasi produk dengan menghasilkan data berupa data kuantitatif. Sedangkan wawancara digunakan untuk mengonfirmasi data hasil analisis kebutuhan dan validasi produk dengan menghasilkan data kualitatif.

E. Instrumen Penelitian

1. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan. Sedangkan data kualitatif berupa tanggapan dan saran yang diberikan oleh para pakar. 2. Intrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara dan kuesioner. Instrumen tersebut digunakan terkait dengan analilis kebutuhan dan validasi produk. a. Wawancara Menurut Sugiyono 2014: 194 wawancara adalah teknik pengumpulan data untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti serta mengetahui hal yang lebih mendalam. Wawancara dapat 47 dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka dan menggunakan telepon. wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mencari tahu ketersedian dan penggunaan media pembelajaran di SD yang bersangkutan. Hasil wawancara digunakan peneliti sebagai bahan pertimbangan produk yang akan dikembangkan. Penyusunan wawancara analisis kebutuhan didasarkan kisi-kisi yang dapat dilihat pada tabel Tabel 3.1. Kisi-kisi Wawancara No Daftar Pertanyaan Jawaban 1. Apakah ibu sudah menggunakan media dalam mengajar? 2. Media apa saja yang sering ibu gunakan dalam mengajar? 3. Seperti apakah pemahaman ibu tentang media yang telah ibu gunakan dalam mengajar? 4. Menurut ibu, mengapa media itu penting dalam mengajar? 5. Seberapa sering ibu menggunakan media dalam mengajar? 6. Apakah media yang telah ibu ajarkan itu adalah media yang telah dibuat sendiri atau cuplikan dari oranglain. 7. Seperti apakah dasar membuat media yang telah ibu gunakan saat mengajar? 8. Apakah ibu sudah mengenal konsep kecerdasan ganda? 9. Bagaimana pandangan ibu trend masa kini yang mengembangkan kecerdasan ganda? 10. Kecerdasan manakah yang paling dominan yang dimiliki oleh siswa?

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA SUBTEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Di Kelas IV Untuk Sekolah Dasar.

0 3 11

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA SUBTEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Di Kelas IV Untuk Sekolah Dasar.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Di Kelas IV Untuk Sekolah Dasar.

0 7 4

Pengembangan media konvensional miniatur kenampakan alam subtema keindahan alam negeriku untuk siswa kelas empat (IV) sekolah dasar.

0 5 207

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan I.

6 34 394

Pengembangan media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda pada subtema aku istimewa untuk siswa kelas satu (I) Sekolah Dasar.

0 2 322

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 subtema bersyukur atas keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan I.

1 6 284

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada subtema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

0 0 194

Pengembangan media konvensional miniatur kenampakan alam subtema keindahan alam negeriku untuk siswa kelas empat (IV) sekolah dasar

1 6 205

Pengembangan media konvensional tematik kelas IV berbasis multiple intelligence - USD Repository

0 0 209