Osmosis sma11bio PraktisBelajarBiologi Fictor

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 10 Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta. 1. Pada Kegiatan 1, gelas manakah yang paling cepat berwarna merah? Mengapa? 2. Pada Kegiatan 2, mengapa wangi parfum dapat tercium dari sudut kelas yang lain? 3. Jika pada Kegiatan 2 semua pintu dan jendela terbuka, menurut Anda, dapatkah wanginya tercium hingga ke luar kelas? Jelaskan jawaban Anda. Zat yang memiliki berat molekul kecil akan lebih cepat berdifusi dibandingkan zat dengan berat molekul besar. Oleh karena itu, zat yang paling mudah berdifusi adalah gas. Cairan relatif lebih lambat berdifusi dibandingkan dengan gas. Tidak seluruh molekul dapat berdifusi masuk ke dalam sel. Membran sel terdiri atas molekul-molekul fosfolipid dengan pori-pori ultramikroskopik yang dapat melewatkan molekul-molekul berukuran kecil dan ion. Molekul- molekul yang dapat melewati membran sel di antaranya adalah oksigen, karbon dioksida, air, dan beberapa mineral yang larut dalam air. Molekul berukuran sedang, seperti molekul gula dan asam amino, tidak dapat berdifusi melewati membran sel. Pertukaran O 2 dan CO 2 pada proses respirasi hewan merupakan salah satu contoh difusi. Pada prinsipnya, pada difusi membran sel bersifat pasif. Membran sel tidak mengeluarkan energi untuk memindahkan molekul ke luar maupun ke dalam sel.

2. Osmosis

Secara luas, proses osmosis diartikan sebagai proses perpindahan pelarut melewati sebuah membran semipermeabel. Secara sederhana, osmosis dapat diartikan sebagai proses difusi air sebagai pelarut, melewati sebuah membran semipermeabel. Masuknya air ini dapat menyebabkan tekanan air yang disebut tekanan osmotik. Pada sel tanaman disebut tekanan turgor. Terdapat tiga sifat larutan yang dapat menentukan pergerakan air pada osmosis, yaitu hipertonik, hipotonik, dan isotonik. Suatu larutan dikatakan hipertonik jika memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi dibandingkan larutan pembandingnya. Dalam hal ini, larutan pembanding akan bersifat hipotonik karena memiliki konsentrasi zat terlarut lebih kecil. Larutan isotonik, memiliki konsentrasi zat terlarut yang sama dengan larutan pembanding. Pergerakan molekul air melalui membran semipermeabel selalu dari larutan hipotonis menuju ke larutan hipertonis sehingga perbandingan konsentrasi zat terlarut kedua larutan seimbang isotonik. Misalnya, sebuah sel diletakkan di dalam air murni. Konsentrasi zat terlarut di dalam sel lebih besar hipertonik karena adanya garam mineral, asam-asam organik, dan berbagai zat lain yang dikandung sel. Dengan demikian, air akan terus mengalir ke dalam sel sehingga konsentrasi larutan di dalam sel dan di luar sel sama. Namun, membran sel memiliki kemampuan yang terbatas untuk mengembang sehingga sel tersebut tidak pecah. Pada sel darah merah, peristiwa ini disebut hemolisis Gambar 1.15. Pada sel tumbuhan, peristiwa ini dapat teratasi karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang menahan sel mengembang lebih lanjut. Pada sel tumbuhan keadaan ini disebut turgid. Keadaan sel turgid membuat tanaman kokoh dan tidak layu. Di alam, air jarang ditemukan dalam keadaan murni, air selalu mengandung garam-garam dan mineral-mineral tertentu. Dengan demikian, air aktif keluar atau masuk sel. Hal tersebut berkaitan dengan konsentrasi Sebuah osmometer. Osmometer sederhana dapat mengukur tekanan osmotik. Osmosis akan bergerak dari air murni ke larutan hingga tekanan osmotiknya seimbang. Gambar 1.14 • Hipertonik • Hipotonik • Isotonik • Tekanan osmosis • Tekanan turgor Kata Kunci Osmometer Molekul terlarut Air murni Larutan Membran semipermeabel Sumber: Biology , 1999 Di unduh dari : Bukupaket.com Sel 11 zat terlarut pada sitoplasma. Pada saat air di dalam sitoplasma maksimum, sel akan mengurangi kandungan mineral garam dan zat-zat yang terdapat di dalam sitoplasma. Hal ini membuat konsentrasi zat terlarut di luar sel sama besar dibandingkan konsentrasi air di dalam sel. Plasmolisis pada Sel Tumbuhan Tujuan Memahami dan menunjukkan peristiwa plasmolisis pada sel tumbuhan Alat dan Bahan Pisau silet, kaca objek, kaca penutup, mikroskop, daun Rhoeo discolor atau daun jagung Zea mays, air garam, dan air murni dapat diganti dengan air mineral Langkah Kerja 1. Bersama kelompok Anda, buatlah sayatan datar dan setipis mungkin dari bawah daun Rhoeo discolor. Mengapa sayatan yang dibuat harus setipis mungkin? 2. Simpan sayatan pada kaca objek, tetesi air, lalu tutup dengan kaca penutup. 3. Amati dengan mikroskop dengan pembesaran 200×. Perhatikan keadaan sitoplasma. Gambarkan hasil pengamatan Anda dalam buku latihan. 4. Tetesi sediaan dengan air garam sedikit demi sedikit. Isap kelebihan air menggunakan kertas isap. 5. Amati kembali bentuk sel-sel daun tersebut. Apa yang terjadi? Gambarkan hasil pengamatan Anda. Bandingkan hasilnya dengan pengamatan pertama. 6. Tetesi kembali sediaan dengan air murni dan amati. Apa yang terjadi? 7. Presentasikan dan diskusikan hasil pengamatan Anda di depan kelas. Kegiatan 1.3 • Osmoregulasi • Plasmolisis Kata Kunci Gambar 1.15 Reaksi sel terhadap beberapa sifat larutan. Bagaimanakah bentuk sel jika dimasukkan ke dalam lar utan hiper tonik? Sumber: Biology Concepts Connections , 2006 H 2 O Membran plasma H 2 O H 2 O H 2 O H 2 O H 2 O H 2 O H 2 O Larutan Isotonik Larutan Hipotonik Larutan Hipertonik Plasmolisis Turgid Layu Hemolisis Mengerut Normal Jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, air akan terus-menerus keluar dari sel. Sel akan mengerut, mengalami dehidrasi, dan bahkan dapat mati. Pada sel tumbuhan, hal ini menyebabkan sitoplasma mengerut dan terlepas dari dinding sel. Peristiwa ini disebut plasmolisis. Dengan demikian, pada saat tertentu, sel perlu meningkatkan kembali kandungan zat-zat dalam sitoplasma untuk menaikkan tekanan osmotik di dalam sel. Cara sel mempertahankan tekanan osmotiknya ini disebut osmoregulasi Campbell, et al, 2006 : 83. Demikian seterusnya, sel selalu aktif dan hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan kondisi setimbang antara sel dan lingkungannya. Proses metabolisme membutuhkan air dan mineral atau garam dan berbagai zat yang terkandung dalam sitoplasma. Akibatnya, tekanan osmotik dan konsentrasi molekul-molekul lain berubah sehingga terjadi aliran difusi dan osmosis yang terus-menerus dari sel ke luar atau dari luar ke dalam sel. Agar Anda dapat memahami proses plasmolisis, lakukanlah Kegiatan 1.3 berikut. Di unduh dari : Bukupaket.com Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 12 Luar sel H 2 O Pi 2K + 2 Sitosol 3Na + 2K + ATP 3 5 4 1 Sumber: Biology , 1999 ADP Sel tidak memiliki kontrol yang sempurna terhadap zat yang boleh masuk dan keluar. Racun, seperti karbon monoksida dan sianida, dapat dengan mudah memasuki sel dan membunuhnya. Sumber: Heath Biology , 1985 Wawasan Biologi Gambar 1.16 Proses transpor aktif Na + dan K + . Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta. 1. Perubahan apa yang terjadi setelah sediaan ditetesi air garam? 2. Jelaskan peristiwa osmosis yang terjadi pada sel daun setelah ditetesi air garam. 3. Apa yang terjadi pada sel yang ditetesi air murni kembali?

3. Transpor Aktif