Golongan Darah sma11bio PraktisBelajarBiologi Fictor

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 80

2. Golongan Darah

Golongan darah pada manusia ditentukan oleh protein spesifik yang terdapat di membran sel darah merah. Pada awal abad ke-19, Karl Landsteiner, seorang ilmuwan Australia bersama dengan Denath, mengelompokkan darah menjadi empat tipe, yaitu A, B, AB, dan O. Hal tersebut bergantung pada ada-tidaknya protein spesifik dalam membran plasma pada sel darah merah yang disebut aglutinogen antigen. Antigen merupakan molekul yang menyebabkan pembentukan antibodi aglutinasi. Jika seseorang memiliki aglutinogen A di sel darah merahnya, dalam plasma darah akan terbentuk aglutinin β atau biasa dikenal dengan anti-B. Orang tersebut memiliki golongan darah A. Sebaliknya, jika terdapat aglutinogen B, orang tersebut bergolongan darah B dan memiliki aglutinin α atau anti–A. Sementara itu, orang yang memiliki aglutinogen A dan B, ia tidak memiliki anti–A maupun anti–B, dan golongan darahnya adalah AB. Bagaimana dengan orang yang bergolongan darah O? Untuk lebih jelasnya, perhatikan Tabel 5.1. Golongan Darah No. 1 O – anti-A dan anti-B 2 A A anti-B 3 B B anti-B 4 AB A dan B – Tabel 5.1 Golongan Darah dan Kandungan Aglutinogen - Aglutinin Aglutinogen pada Eritrosit Aglutinin pada Plasma Darah Molekul antibodi anti rh + Fetus Terbentuk rh + dalam sel darah merah pada fetus Fetus rh – rh + Ayah Ibu Kehamilan kedua Kehamilan pertama Pembentukan antibodi a b Sumber: Biology: The Unity and Diver sity of Life , 1995 Fetus diserang antibodi ibu Gambar 5.6 a Pada kehamilan pertama fetus dapat selamat. b Akan tetapi, pada kehamilan kedua, fetus akan mengalami eritroblastosis fetalis. • Aglutinasi • Aglutinogen • Antibodi • Antigen • Eritroblastosis fetalis Kata Kunci Jika golongan darah yang berbeda dicampurkan, darah-darah tersebut biasanya menggumpal. Proses menggumpalnya darah ini disebut aglutinasi. Jika darah dari golongan yang sama dicampurkan, penggumpalan tidak terjadi. Pada 1940, Dr. Landsteiner menemukan bahwa golongan darah A juga dapat diberikan kepada kera Macaca rhesus. Akan tetapi, 15 dari jumlah sampel mengalami penggumpalan. Dr. Landsteiner menemukan bahwa sampel yang mengalami penggumpalan tersebut tidak memiliki faktor Rh dalam darahnya. Darah yang demikian disebut dengan rh - . Hanya darah yang mengandung faktor Rh rh + yang dapat menjadi donor bagi kera Macaca rhesus. Sistem rhesus ini sangat penting diperhatikan oleh ibu hamil. Jika darah ibu tersebut rh – , sedangkan anaknya rh + , dikhawatirkan ada antigen rh + anak yang masuk ke dalam darah ibu. Akibatnya, akan dibentuk aglutinin rh di tubuh ibu. Kondisi ini akan membahayakan anak yang dikandungnya. Pada kehamilan pertama, kemungkinan besar anak yang dilahirkan akan selamat karena belum banyak terbentuk anti-rh di tubuh ibu. Pada kehamilan kedua dan seterusnya, risiko terjadi penggumpalan pada darah bayi semakin besar karena anti-rh yang terbentuk di tubuh si ibu semakin banyak. Keadaan tersebut dinamakan eritroblastosis fetalis Gambar 5.6. Tokoh Biologi Sumber: Jendela Iptek: Kehidupan 1997 Karl Landsteiner 1868 – 1943 Karl Landsteiner menerima nobel tahun 1940 untuk bidang fisiologi dan kedok- teran. Karl Landsteiner adalah ilmuwan Austria yang menemukan penggolongan darah menjadi golongan A, B, dan O. Selain itu, Landsteiner juga mengenal- kan sistem penggolongan darah berdasarkan rhesus. Di unduh dari : Bukupaket.com Sistem Peredaran Darah 81 Dari pengetahuan golongan darah ABO dan Rh inilah pemberian dan penerimaan darah antarmanusia dapat dilaksanakan. Pemberian dan penerimaan darah ini disebut transfusi darah. Hal yang perlu diperhatikan dalam transfusi darah adalah menghindari terjadinya penggumpalan darah akibat reaksi antibodi penerima darah resipien. Berikut tabel transfusi darah antara pemberi darah donor dan resipien. Resipien Donor A ✓ – ✓ ✓ B – ✓ ✓ – AB – – ✓ – O ✓ ✓ ✓ ✓ Tabel 5.2 Kemungkinan Transfusi Darah A B AB O Ket: ✓ = dimungkinkan darah tidak menggumpal - = tidak dimungkinkan darah menggumpal Berdasarkan teori, golongan darah AB dapat menerima semua golongan darah dan disebut resipien universal. Adapun golongan darah O, dapat memberi kepada semua golongan darah dan disebut donor universal. Namun, pada kenyataannya hal tersebut lebih baik dihindari agar tidak terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Transfusi darah sebaiknya dilakukan antara golongan darah yang sama. Gambar 5.7 Donor darah. er nahkah Anda melakukan donor dar ah? Sumber: www.suarantb.com Organ-organ peredaran darah pada manusia terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Fungsi utama jantung sebagai pemompa darah, sedangkan pembuluh darah mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Bagaimana cara kerja alat-alat peredaran darah tersebut? Pelajari oleh Anda materi berikut ini dengan baik.

1. Jantung