Struktur Tumbuhan
31
3. Akar
Akar adalah organ tumbuhan yang berfungsi menyerap mineral dan air dari dalam tanah. Air dan mineral digunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh.
Struktur luar akar terdiri atas tudung akar, daerah pertumbuhan akar, dan bulu akar.
Tudung akar kaliptra membentuk lapisan yang membungkus akar.
Bagian tersebut melindungi daerah meristem akar, yaitu daerah pertumbuhan yang berada di belakangnya. Tudung akar juga berfungsi mengurangi
gesekan antara akar dan butir tanah.
Bulu akar merupakan perluasan permukaan dari epidermis akar.
Perluasan permukaan tersebut untuk mengoptimalkan penyerapan air. Pada umumnya, rambut akar tidak memiliki kutikula. Hal tersebut untuk
memudahkan pergerakan air dan mineral dari tanah masuk ke pembuluh. Penyerapan air dan mineral paling utama terjadi melalui bulu akar ini.
Di belakang epidermis terdapat korteks. Korteks tersusun atas beberapa
lapis sel yang dibentuk oleh beberapa jaringan. Jaringan tersebut di antaranya jaringan sklerenkim, kolenkim, dan parenkim. Dinding sel pada korteks tipis
dan terdapat banyak ruang untuk pertukaran gas.
Lapisan endodermis yang membatasi korteks dan bagian silinder pusat
adalah sebaris sel yang tersusun rapat. Sel-sel tersebut memiliki penebalan lignin dan suberin sehingga tidak mudah ditembus oleh air. Penebalan tersebut
membentuk semacam pita, yang dinamakan pita Kaspari Gambar 2.13.
Air memasuki silinder pusat melalui sitoplasma sel endodermis sehingga pergerakan air dan mineral lebih mudah diatur. Di belakang lapisan
endodermis, terdapat lapisan sel yang disebut perisikel. Pada akar dikotil, perisikel berperan dalam pembentukan cabang akar. Di bagian dalam setelah
perisikel, terdapat susunan jaringan pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem pada tumbuhan dikotil tersusun radial.
H
2
O H
2
O
H
2
O
H
2
O Pita
Kaspari Xilem
Sitoplasma endodermis
Akar
Korteks Endodermis
dengan pita Kaspari
Floem Xilem
Sumber: Botany
, 1995
Gambar 2.13
Pita Kaspari pada sel endodermis. Sel endodermis
dengan penebalan gabus ini sulit ditembus oleh air.
• Bulu akar
• Endodermis
• Kambium vasikuler
• Perisikel
• Pita Kaspari
• Tudung akar
Kata Kunci
Di unduh dari : Bukupaket.com
Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI
32
Epidermis
Korteks Silinder
pusat
Xilem primer
Floem primer
Endodermis Empulur
Korteks Floem Xilem
Epidermis
Silinder pusat
Sumber:
Biology: The nity and Diver sity of Life , 1995
Gambar 2.14
Penampang akar pada tumbuhan a monokotil dan
b dikotil. Dapatkah Anda menemukan
per bedaanya ?
a b
Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda. 1.
Sebutkan jaringan-jaringan yang terdapat di daun.
2. Apakah perbedaan batang tumbuhan dikotil dan
monokotil? 3.
Apakah fungsi pita Kaspari?
Soal Penguasaan
Materi
2.3
D Kultur Jaringan Tumbuhan
Adakah hubungannya antara sel, jaringan, organ, dan kultur jaringan pada tumbuhan? Tentu saja ada, contohnya ketika kita mempelajari sifat-sifat yang
terdapat pada suatu jaringan. Pengetahuan tentang sifat jaringan dan sel pada tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam kultur jaringan.
Sel tumbuhan memiliki sifat dasar yang disebut totipotensi sel. Sifat
totipotensi sel ini merupakan sifat sel yang mampu menjadi individu baru yang utuh jika berada pada lingkungan yang sesuai. Teori ini berdasarkan
teori sel yang dikemukakan pertama kali oleh Jakob Schleiden dan Theodor Schwann 1838-1839. Berdasarkan teori tersebut, jika sebuah sel berada
dalam kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan, sel tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
Sel tumbuhan memiliki sifat totipotensi yang lebih besar dibandingkan sel hewan. Hal ini dikarenakan pada tumbuhan masih terdapat sel atau
jaringan yang belum terdiferensiasi, yaitu jaringan yang bersifat meristematik atau jaringan meristem serta jaringan dasar jaringan parenkim yang masih
bersifat meristematik.
Pada tumbuhan dikotil di antara xilem dan floem, terdapat kambium vasikuler, sebuah jaringan meristematik. Kambium tumbuh ke arah luar
membentuk floem sekunder, sedangkan ke arah dalam membentuk xilem sekunder. Akibat pertumbuhan tersebut, akar akan tumbuh membesar dan
melebar di dalam tanah. Permukaan luar akar yang dewasa menebal dengan lapisan kambium kayu berada di bagian luar. Lapisan tersebut menggantikan
fungsi epidermis dalam melindungi jaringan di bawahnya. Kambium kayu berasal dari lapisan perisikel.
Perbedaan lain antara akar dikotil dan akar monokil, yaitu akar dikotil tidak memiliki empulur, serta xilemnya terletak di pusat akar, berselang-seling
dengan floem perhatikan Gambar 2.14. Adapun pada akar monokotil, empulurnya berada di pusat akar dan bagian tepi sesudah lapisan endodermis.
Keadaan xilem dan floem pada akar monokotil tersusun melingkar. Jaringan apakah yang berperan dalam pembesaran akar tumbuhan monokotil?
• Totipotensi sel
Kata Kunci
Di unduh dari : Bukupaket.com
Struktur Tumbuhan
33
Berdasarkan teori totipotensi sel maka lahirlah suatu teknik reproduksi vegetatif baru yang disebut teknik kultur jaringan. Perkembangan kultur
jaringan tumbuhan lebih maju dibandingkan pada hewan. Kultur jaringan di dunia maupun Indonesia saat ini lebih berorientasi untuk produksi tanaman
pangan dan industri.
Teknik kultur jaringan ini dalam pelaksanaannya merupakan suatu metode untuk mengisolasi mengambil bagian tumbuhan, seperti protoplasma, sel,
sekelompok sel, jaringan, dan organ, serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik bebas hama dan penyakit. Sifat tanaman hasil kultur jaringan akan
sama seperti induknya.
1. Jenis Teknik Kultur Jaringan