Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI
176
impuls elektrik dari dan ke otak. Beberapa gejalanya adalah lemas pada kaki dan lutut, hilangnya keseimbangan, penglihatan kabur, dan
berkurangnya kemampuan berbicara. f.
Sakit kepala migrain Sakit kepala migrain adalah sakit kepala yang terjadi pada salah satu
sisi kepala. g.
Rabies Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus rabies. Rabies ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies, seperti anjing, kucing, dan kera Gambar 9.31. Setelah memperbanyak
diri dalam neuron-neuron sentral, virus bergerak ke arah perifer dalam serabut saraf eferen, saraf volunter, maupun saraf otonom. Dengan demikian, virus
tersebut menyerang hampir setiap organ dan jaringan di dalam tubuh, dan berkembang biak dalam jaringan-jaringan seperti kelenjar ludah dan ginjal.
Pada Mei 2004,WHO or ld
Health r ganization melaporkan
bahwa sekitar 18.000 orang India meninggal karena rabies
setiap tahunnya. Hal ini setara dengan satu kematian setiap 30
menit.
Sumber: www.animalindiatrust.com
Wawasan
Biologi
2. Gangguan pada Sistem Hormon
Terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon dapat menyebabkan kelainan pada tubuh. Contohnya, jika kelenjar pituitari memproduksi terlalu banyak
hormon tumbuh, seorang anak dapat menjadi sangat tinggi. Jika kelenjar tersebut memproduksi terlalu sedikit, anak itu menjadi kerdil. Beberapa
contoh lain gangguan yang diakibatkan oleh hormon adalah sebagai berikut.
a. Defisiensi Adrenal
Beberapa orang mempunyai permasalahan dengan produksi kelenjar adrenal sehingga tubuhnya lemah, mudah lelah, sakit pada daerah perut,
mual-mual, dan dehidrasi. Kondisi tersebut disebabkan berkurangnya fungsi korteks adrenal yang menyebabkan berkurangnya produksi hormon adrenal
kortikosteroid. Perawatan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pengganti hormon kortikosteroid.
b. Sindrom Cushing
Penggunaan obat-obatan tertentu untuk mengobati suatu penyakit, ternyata dapat menyebabkan timbulnya penyakit baru. Sindrom cushing disebabkan
oleh jumlah hormon glukokortikoid yang berlebih pada tubuh. Pada anak-anak, biasanya terjadi jika mereka mengonsumsi obat-obatan kortikosteroid sintetis
seperti prednisone dalam dosis yang besar untuk menyembuhkan penyakit autoimun, seperti lupus. Gejala yang muncul dalam jangka waktu panjang adalah
obesitas, kegagalan tumbuh, lemahnya otot-otot, kulit mudah teriritasi, jerawat, tekanan darah tinggi, dan perubahan psikologi. Terapi penyembuhan yang dapat
dilakukan adalah dengan operasi, terapi radiasi, kemoterapi, atau obat-obatan yang menghalangi produksi hormon.
Sumber: www.animalindiatrust.com
Gambar 9.31
Hewan penyebar rabies. Rabies dapat ditularkan antara lain
oleh monyet dan anjing.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sistem Regulasi
177
c. Diabetes
Terdapat dua jenis diabetes, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
1 Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 disebabkan pankreas gagal memproduksi cukup insulin. Gejalanya adalah terus-menerus haus, lapar, buang air kecil, dan hilangnya
berat badan. Pada anak-anak dan remaja, kondisi tersebut biasanya disebabkan antibodi menyerang dan menghancurkan sel pankreas yang
memproduksi insulin. Penyakit tersebut dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang, seperti masalah ginjal, kerusakan saraf, kebutaan, dan
penyakit jantung koroner dini dan stroke. Untuk mengontrol kandungan gula dalam darah dan mengurangi risiko komplikasi diabetes, penderitanya
memerlukan suntikan insulin secara teratur.
2 Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 disebabkan tubuh tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang normal. Anak-anak dan remaja yang mengidap penyakit ini
akan kelebihan berat badan. Gejala dan komplikasi yang timbul serupa dengan diabetes tipe 1. Beberapa penderita dapat mengontrol kadar gula
dalam darah dengan diet, berolahraga, dan mengonsumsi obat-obatan. Namun, banyak pula yang memerlukan suntikan insulin seperti penderita
diabetes tipe 1.
d. Masalah Hormon Tumbuh
Kelenjar pituitari yang gagal memproduksi sejumlah hormon tumbuh yang diperlukan, membuat pertumbuhan seorang anak terganggu. Hormon
tumbuh yang diproduksi secara berlebihan pada masa pertumbuhan akan membuat tulang dan bagian tubuh lain tumbuh secara berlebihan dan
menyebabkan gigantisme. Hipoglikemi kadar gula rendah juga dapat timbul pada anak yang kekurangan hormon tumbuh, biasanya pada bayi dan anak
kecil.
e. Tiroid
Kelainan yang berkaitan dengan hormon tiroid, yakni hipertirodisme dan hipotirodisme.
1 Hipertiroidisme
Hipertiroid merupakan kondisi kadar hormon tiroid dalam darah sangat tinggi. Gejala yang timbul berupa hilangnya berat badan, gugup, tremor,
keringat berlebih, laju detak jantung dan tekanan darah tinggi, mata yang menonjol, dan hiperaktif. Penyakit ini dapat diobati dengan pengobatan,
pembuangan atau penghancuran kelenjar tiroid dengan operasi atau terapi radiasi.
2 Hipotiroidisme
Hipotiroidisme merupakan kebalikan dari hipertiroid, yaitu kadar hormon tiroid dalam darah sangat rendah. Hal tersebut menyebabkan
lambatnya proses-proses dalam tubuh sehingga tubuh menjadi lemah, laju detak jantung rendah, keringnya kulit, dan penambahan berat badan. Karena
kadar hormon tiroid dalam darah rendah, kelenjar tiroid berusaha memproduksinya. Hal tersebut berakibat pada membengkaknya kelenjar
tiroid yang dikenal dengan penyakit gondok Gambar 9.33.
Untuk mencegah dan mengobatinya, pasien diberi zat yodium sehingga produksi hormon tiroidnya kembali normal. Selain itu, hipotiroid pada anak-
anak dapat menyebabkan lambatnya pertumbuhan kekerdilan dan tertundanya pubertas. Kondisi ini disebut kretinisme. Bayi-bayi yang
dilahirkan dengan tidak adanya atau tidak sempurnanya kelenjar tiroid dapat
Gambar 9.32
Insulin. Kini insulin dapat diproduksi menggunakan
bakteri. Insulin digunakan oleh para penderita diabetes.
Sumber:
Biology Concepts Connections
, 2006
Sumber: www.sets.families.com
Gambar 9.33
Penyakit gondok. Hal ini terjadi pada seseorang yang kurang
mengonsumsi yodium.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI
178
mengidap hipotiroidisme. Kondisi tersebut dapat diobati dengan pemberian pengganti hormon tiroid secara oral.
f. Pubertas Dini
Perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas dapat timbul secara dini pada anak-anak jika hormon pituitari yang menstimulasi gonad
meningkat secara dini. Pengobatan melalui suntikan dapat dilakukan untuk menekan sekresi hormon-hormon pituitari gonadotropin dan menahan
kemajuan perkembangan seksual pada anak-anak sebelum waktunya.
3. Gangguan pada Sistem Indra