Ginjal sma11bio PraktisBelajarBiologi Fictor

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 138 Sel darah merah yang telah rusak dan mati dirombak oleh hati melalui sel-sel khusus yang disebut histiosit. Hemoglobin dalam sel darah merah dipecah menjadi hemin, globin, dan zat besi. Globin dan zat besi disimpan kembali di hati untuk selanjutnya dikembalikan ke limfa dan sumsum tulang belakang dan digunakan dalam pembentukan hemoglobin baru. Hemin digunakan sebagai zat warna empedu yang disebut bilirubin. Bilirubin berwarna hijau biru. Zat tersebut selanjutnya disalurkan ke usus dua belas jari dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna kuning kecokelatan. Zat warna inilah yang memberi warna pada urine dan feses.

4. Ginjal

Ginjal adalah organ utama dalam sistem ekskresi. Ginjal mengeluarkan urea, kelebihan air, dan material sampah lainnya dalam bentuk urine. Urine dialirkan melalui ureter menuju kantung urine. Keinginan untuk mengeluarkan urine muncul ketika kantung urine terisi penuh. Urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra. Ginjal manusia berbentuk seperti kacang dengan panjang kira-kira 13 cm, lebar 8 cm, dan tebal 2,5 cm. Ginjal berukuran lebih kurang seukuran dengan kepalan tangan Anda. Ukuran organ tersebut memang kecil, tetapi mempunyai fungsi dan efektivitas kerja yang sangat mengagumkan. Manusia mempunyai dua buah ginjal yang terletak di sebelah kanan dan kiri tubuhnya Gambar 8.4. Dari bagian luar ke dalam, ginjal terdiri atas tiga lapisan, yaitu korteks renalis korteks, medula renalis medula dan pelvis renalis. Unit fungsional terkecil dari ginjal disebut nefron. Nefron terletak di korteks renalis dan medula renalis. Nefron terdiri atas tiga bagian utama, yaitu glomerulus tempat darah disaring, kapsula Bowman, dua buah tubulus panjang. Tubulus tersebut dibagi menjadi tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal, dan yang terakhir adalah tubulus pengumpul Gambar 8.5. Glomerulus adalah untaian pembuluh kapiler yang dinding-dindingnya bertautan dengan dinding kapsula Bowman. Kapiler yang membentuk glomerulus adalah percabangan dari arteriol aferen. Kapsula Bowman sendiri berhubungan dengan tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, dan tubulus kontortus distal hingga tubulus pengumpul. Gambar 8.3 Hati termasuk organ pada sistem ekskresi karena mengeluarkan cairan empedu. Di manakah letak hati manusia? Aorta Arteri ginjal Vena ginjal Ginjal Uretra Ureter Kandung kemih Gambar 8.4 Manusia memiliki 2 buah ginjal, yaitu ginjal kanan dan ginjal kiri. Sumber: Biology: Discovering Life , 1991 • Histiosit • Nefron Kata Kunci Vena kava inferior Lobus kiri Vena porta hepatika Arteri hepatika Kantung empedu Lobus kanan Saluran empedu Sumber: Human Anatomy , 1993 Di unduh dari : Bukupaket.com Sistem Ekskresi 139 Korteks Medula Arteri ginjal Vena ginjal Ureter Pelvis ginjal Glomerulus Tubulus proksimal Ginjal Nefron Kapsula Bowman Arteri Vena Pembuluh kapiler Lengkung Henle Tubulus pengumpul Sumber: Heath Biology , 1985 Gambar 8.5 Sayatan melintang ginjal, menunjukkan struktur bagian dalam ginjal. Urine dibentuk dengan serangkaian proses yang rumit dan sangat efektif. Secara umum, terdapat tiga peristiwa penting dalam pembentukan urine, yaitu penyaringan filtrasi, penyerapan reabsorpsi, dan pengumpulan augmentasi.

a. Penyaringan Darah Filtrasi

Proses filtrasi terjadi di antara glomerulus dan kapsula Bowman. Ketika darah dari arteriol aferen memasuki glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi. Hal tersebut menyebabkan air dan molekul-molekul yang tidak larut dalam darah melewati dinding kapiler pada glomerulus. Kemudian, air dan molekul-molekul memasuki lempeng filtrasi dari kapsula Bowman. Hasil filtrasi ini disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Filtrat ini akan dipindahkan melalui tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal, kemudian menuju tubulus pengumpul.

b. Penyerapan Kembali Reabsorpsi

Ketika filtrat dipindahkan, darah di arteriol eferen glomerulus menjadi sangat pekat. Hal tersebut terjadi karena hilangnya begitu banyak air. Selain itu, filtrasi mengandung substansi-substansi besar yang tidak dapat melewati dinding kapiler glomerulus, seperti sel darah, protein-protein besar, dan kepingan-kepingan lemak. Sementara itu, urine primer yang dihasilkan dari kapsula Bowman, memasuki tubulus kontortus proksimal. Di titik pertautan antara kapiler- kapiler yang melingkupi tubulus, diserap glukosa dan asam amino serta ion Na + . Urine primer yang memasuki lengkung Henle telah lebih isotonik dengan darah di kapiler. Pada lengkung Henle terjadi penyerapan garam NaCl dan air. Penyerapan berlanjut di tubulus kontortus distal. Di sini terjadi penyerapan urea, kreatinin, bahan obat-obatan, H + , dan NH 4 – . Sementara itu, garam NaCl dan air serta ion HCO 3 – kembali diserap. Perhatikan Gambar 8.6. Urine yang dihasilkan dari tubulus kontortus distal, disebut urine sekunder. Hasil reabsorpsi ini mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang memberikan bau dan warna pada urine. • Augmentasi • Filtrasi • Reabsorpsi • Urine primer • Urine sekunder Kata Kunci Di unduh dari : Bukupaket.com Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 140 Komposisi filtrat H 2 O NaCl HCO 3 - H + Urea Glukosa Asam amino Sisa obat-obatan Darah Reabsorpsi Sekresi Kapsula Bowman Tubulus kontortus proksimal Nutrien NaCl H 2 O HCO 3 - H + Beberapa obat dan racun NaCl H 2 O HCO 3 - K + H + Tubulus pengumpul NaCl NaCl NaCl Urea H 2 O H 2 O Lengkung Henle Medula Korteks Tubulus kontortus distal Gambar 8.6 Pergerakan cairan dan ion yang terjadi dalam filtrat dan lingkungan sekelilingnya sebagai perpindahan filtrat dalam nefron. Di bagian manakah r eabsor psi banyak ter adi? Sumber: Biology Concepts Connections , 2006

c. Pengumpulan Augmentasi

Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan memasuki tubulus pengumpul. Di tubulus ini, masih terjadi penyerapan kembali air, garam NaCl, dan urea sehingga terbentuk urine yang harus dibuang dari tubuh. Dari tubulus pengumpul, urine memasuki pelvis renalis, lalu mengalir menuju ureter menuju kandung kemih vesika urinaria. Ketika kandung kemih penuh, orang akan merasakan keinginan untuk buang air kecil. Beberapa hal yang memengaruhi volume urine, di antaranya zat-zat diuretik, suhu, konsentrasi darah, dan emosi. Jika sering mengonsumsi kopi dan teh, zat diuretik kafein yang dikandungnya akan menghambat reabsorpsi air sehingga volume urine meningkat. Pada saat terjadi peningkatan suhu, kapiler di kulit melebar dan air berdifusi keluar serta kelenjar keringat menjadi aktif. Saat volume air turun, penyerapan air di ginjal berkurang sehingga volume urine menurun. Begitu pula halnya ketika konsentrasi darah meningkat, atau ketika darah menjadi lebih cair karena banyak mengonsumsi cairan. Emosi tertentu merangsang peningkatan atau pengurangan volume urine, contohnya orang menjadi lebih sering buang air kecil pada saat gugup, tegang, atau takut. Uji Glukosa dalam Urine Tujuan Menguji adanya kandungan glukosa dalam urine Alat dan Bahan Dua buah tabung reaksi, gelas kimia 250 mL, kaki tiga, pemanas spirtus, air, dan larutan Benedict Kegiatan 8.1 Di unduh dari : Bukupaket.com Sistem Ekskresi 141 Langkah Kerja 1. Masukkan 5 mL–6 mL larutan Benedict ke dalam 2 tabung reaksi. Masukkan tabung reaksi tersebut dalam gelas kimia berisi air, lalu panaskan gelas kimia berisi air menggunakan kaki tiga tripod dan pemanas spiritus. Panaskan selama sekitar 10 menit. 2. Masukkan 8–10 tetes urine dalam tabung reaksi pertama dan 8–10 tetes air gula pada tabung reaksi kedua. Biarkan selama beberapa menit dalam penangas. 3. Diskusikan hasil pengamatan Anda bersama kelompok. Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta. 1. Apakah yang terjadi setelah urine dan air gula dimasukkan dalam tabung reaksi yang dipanaskan? 2. Jika terjadi perubahan warna, menunjukkan apakah hal tersebut? 3. Apakah urine normal mengandung gula? Jika mengandung gula, bagian ginjal saluran apakah yang terganggu kerjanya? Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda. 1. Jelaskan, fungsi sistem ekskresi pada manusia. 2. Jelaskan proses pembentukan urine. Soal Penguasaan Materi 8.1 3. Mengapa paru-paru, hati, dan kulit termasuk sistem ekskresi manusia? B Gangguan pada Sistem Ekskresi Gangguan pada sistem ekskresi yang umum terjadi antara lain sebagai berikut. 1. Sistitis Cystitis adalah peradangan yang terjadi di kantung urinaria. Biasanya, terjadi karena infeksi oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh. 2. Hematuria, terjadi ketika ditemukan eritrosit dalam urine. Penyebabnya bermacam-macam, seperti adanya batu dalam ginjal, tumor di renal pelvis, ureter, kandung kemih, kelenjar prostat atau uretra. 3. Glomerulonefritis adalah peradangan yang terjadi di glomerulus sehingga proses filtrasi darah terganggu. 4. Batu ginjal adalah adanya objek keras yang ditemukan di pelvis renalis ginjal. Komposisi batu ginjal adalah asam urat, kalsium oksalat, dan kalsium fosfat. Batu ginjal terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral, tetapi sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut sering mengakibatkan iritasi dan pendarahan pada bagian ginjal yang kontak dengannya. 5. Gagal ginjal, terjadi karena ketidakmampuan ginjal untuk melakukan fungsinya secara normal. Hal ini dapat terjadi karena senyawa toksik, seperti merkuri, arsenik, karbon tetraklorida, insektisida, antibiotik, dan obat penghilang sakit pada tingkat yang tinggi. Gagal ginjal dapat diatasi dengan dialisis. Kita lebih mengenalnya sebagai proses cuci darah. Jika kerusakan ginjal sangat parah, dapat dilakukan transplantasi ginjal yang baru Gambar 8.7. • Batu ginjal • Gagal ginjal • Glomerulonefritis • Hematuria • Sistilis Kata Kunci Dewasa ini di Indonesia ramai dibicarakan mengenai penjualan organ ginjal. Buatlah makalah mengenai hal tersebut dikaitkan dengan aspek biologis, sosiologis, dan etika kedokteran. Anda dapat mencari sumber melalui surat kabar atau internet. Presentasikan makalah Anda tersebut di depan kelas untuk ditanggapi. Tugas Ilmiah 8.1 Di unduh dari : Bukupaket.com Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 142 Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda. 1. Sebutkan empat contoh kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi manusia. 2. Bagaimana cara menanggulangi gagal ginjal? 3. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit atau kelainan pada ginjal? Soal Penguasaan Materi 8.2 C Sistem Ekskresi pada Hewan 6. Dermatitis adalah suatu peradangan yang terjadi di kulit, yang berulang-ulang dan sering kambuh. Contoh dermatitis yang umum adalah eksim.

7. Prostatis adalah peradangan di prostat. Akibat peradangan tersebut,