Autoimunitas sma11bio PraktisBelajarBiologi Fictor

Sistem Pertahanan Tubuh 217 Reaksi ini mendorong mast cell menyekresikan histamin. Histamin dalam jumlah besar inilah yang menyebabkan berbagai reaksi alergi. Misalnya saja jika reaksi alergi terjadi pada saluran pernapasan, histamin akan ditangkap oleh sel-sel otot polos pada rongga pernapasan, yang diikuti dengan berkontraksinya otot-otot tersebut sehingga terjadi penyempitan saluran pernapasan. Histamin juga mengakibatkan vasodilatasi, kapiler darah menjadi lebih permeabel, dan tekanan darah turun. Hal ini mengakibatkan jaringan membengkak.

2. Autoimunitas

Autoimunitas merupakan suatu keadaan sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi untuk menyerang sel tubuh yang lain, memper- lakukannya seolah-olah bukan bagian dari tubuh. Sel limfosit T, karena suatu hal menyerang sel tubuh sendiri. Kemungkinan penyebab abnormalitas ini bermacam-macam. Beberapa kemungkinan ditemukan. Di antaranya adalah infeksi virus pada masa pra natal sebelum lahir yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Kemungkinan lainnya adalah ketidakmatangan immature sel-sel yang memproses limfosit T di kelenjar thymus. Pada percobaan tikus yang menderita autoimunitas, ditemukan bahwa sel yang tidak matang tersebut, mengalami mutasi. Namun, hal ini belum diketahui apakah terjadi pula pada manusia. Banyak jenis abnormalitas yang menyangkut autoimunitas ini. Beberapa di antaranya adalah: a. Myasthenia gravis , yaitu antibodi menyerang otot lurik. Hal ini menyebabkan degradasi otot, dan berkurangnya kemampuan otot untuk menangkap asetilkolin, zat yang dilepaskan oleh saraf yang memicu kontraksi otot. Contohnya jika terjadi pada mata, pandangan atau posisi mata menjadi tidak simetris Gambar 11.16. b. Lupus erythematosus , yaitu antibodi menyerang sel-sel tubuh yang lain secara umum sebagai sel asing. Penyakit ini sangat sulit dikenali karena gejalanya sangat umum. Ketika kondisi lingkungan berubah dan kondisi tubuh melemah, maka serangan antibodi meningkat Gambar 11.17. c. Addison’s disease , yaitu antibodi menyerang kelenjar adrenalin. Pertama kali ditemukan seorang dokter Inggris bernama Thomas Addison, tahun 1855. Penyakit ini bisa disebabkan karena infeksi pada kelenjar adrenalin. Namun ditemukan juga sebab yang lain, yaitu antibodi menyerang sel-sel yang menghasilkan hormon adrenalin. Akibat yang ditimbulkan di antaranya mudah merasa lelah, kehilangan berat badan, tekanan, darah rendah, kadar gula darah yang rendah, rasa perasaan tertekan, dan peningkatan pigmentasi kulit.

d. Multiple sclerosis, yaitu antibodi menyerang jaringan saraf di otak dan

tulang belakang. Bagian saraf yang diserang adalah seludang mielin, yang melapisi sel saraf dan berperan dalam menghantarkan informasi. Kerusakan mielin ini menyebabkan berbagai gejala, dari mulai gangguan penglihatan, stres, pusing, dan lain-lain. Sumber: www.oftalmo.com Gambar 11.17 Penyakit lupus pada bagian wajah. Sumber: healthgate.partners.org Ruam kemerahan Gambar 11.16 Myasthenia gravis pada mata. Carilah artikel-artikel mengenai alergi. Anda dapat mencari artikel tersebut melalui surat kabar atau internet. Kemudian, buatlah suatu kesimpulan dari artikel-artikel yang Anda kumpulkan tersebut. Diskusikanlah mengenai penyebab dan cara pencegahannya. Tugas Ilmiah 11.1 Di unduh dari : Bukupaket.com Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 218 e. Diabetes mellitus , yaitu type I Insulin-dependent Diabetes Mellitus. Antibodi menyerang sel-sel beta di dalam pankreas yang memproduksi hormon insulin. Akibatnya, kadar gula darah tinggi. Gejala yang timbul sangat mirip dengan kasus diabetes Belum diketahui cara atau obat yang dapat menyembuhkan kelainan- kelainan tersebut. Hingga saat ini pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi kadar gamma globulin dalam darah. Gamma globulin adalah bagian dari darah yang mengandung antibodi.

3. AIDS