Sistem Peredaran Darah
85
Tekanan darah biasanya diukur pada pengkal lengan. Tekanan darah diberikan dengan dua angka yang berbeda, misalnya 11070 mmHg. Angka
yang paling besar merupakan tekanan sistol puncak. Angka yang lebih kecil merupakan tekanan diastol. Semakin jauh darah dari jantung, semakin rendah
tekanannya Campbell, et al, 2006: 476. Perhatikan Gambar 5.12.
Sumber: Biology Concepts Connections
, 2006
Tekanan darah yang akan
diukur misalnya 110
70 mmHg
Sabuk diberi tekanan udara
Arteri tertutup
Arteri Tekanan
sabuk di atas 110
Terdengar suara
detak jantung
pada stetoskop
Suara berhenti
110 mmHg
110 mmHg
7 0 mmHg
Gambar 5.12
Mengukur tekanan darah. Pengukuran tekanan darah
menggunakan sphygmomanometer dan
dibantu dengan stetoskop.
Gambar 5.13
Pembuluh limfa mengambil dan mengembalikan cairan berlebih
yang keluar dari aliran kapiler darah. Organ limfatik terdiri
atas nodus limfa, timus, empedu, dan tonsil.
pembuluh Limfa Timus
Kelenjar limfa Vena
Arteri Satu arah
Cairan Katup
satu arah
Kapiler limfa
Nodus limpa Limfosit
Nodus limfa
Sumber: Biology: Explor ing Life
, 1994
3. Pembuluh Limfa
Selain pembuluh darah, manusia juga memiliki pembuluh limfa.
Pembuluh limfa disebut juga pembuluh getah bening. Limfa adalah cairan yang menggenangi jaringan tubuh. Limfa memiliki sistem peredaran sendiri
yang dimulai dari jaringan sampai ke vena. Beberapa fungsi limfa di antaranya mengabsorpsi lemak di usus halus
dan mengangkutnya ke darah, serta mengambil kelebihan cairan jaringan dan mengembalikannya ke sistem peredaran darah. Selain itu, fungsi yang
tidak kalah penting adalah membantu mempertahankan tubuh dari penyakit. Limfa dialirkan dengan mengandalkan kontraksi otot-otot rangka.
Dalam tubuh terdapat beberapa nodus limfa. Nodus tersebut terdiri atas sinus-sinus, yaitu ruangan tempat menyaring bahan-bahan yang sudah
diabsorpsi atau dihilangkan dari jaringan oleh sel darah putih makrofag. Perhatikan Gambar 5.13.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI
86
Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda. 1.
Jelaskan struktur jantung manusia. 2.
Jelaskan perbedaan antara pembuluh darah vena dan arteri.
3. Apa yang dimaksud dengan peredaran darah
ganda?
Soal Penguasaan
Materi
5.2
C Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
Manusia dan Pengembangan Teknologi Jantung
Terdapat beberapa penyakit atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia. Untuk itu, dikembangkanlah teknologi yang
berhubungan dengan sistem peredaran darah manusia, di antaranya EKG Elektrokardiograf, alat pacu jantung defibrilator, dan kateter balon.
1. Gangguan Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah manusia dapat mengalami gangguan. Gangguan dapat terjadi pada organ sistem peredaran darah maupun karena faktor
lainnya.
a. Sklerosis
Arteri mempunyai sifat elastis. Oleh karena itu, ketika tekanan darah dalam keadaan maksimum, arteri mengembang untuk mengimbangi tekanan
darah. Namun, seiring dengan pertambahan usia, dinding arteri kehilangan elastisitasnya akibat penimbunan zat kapur. Keadaan inilah yang disebut
arteriosklerosis.
Hilangnya elastisitas arteri, memengaruhi jumlah darah yang melewati arteri dan akhirnya akan berpengaruh juga terhadap jumlah oksigen yang
tersebar ke seluruh tubuh. Orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi dalam darahnya, di permukaan atau dinding dalam arterinya dapat terakumulasi
deposit lemak. Hal tersebut dapat memengaruhi volume darah yang mengalir dan jumlah oksigen yang disebarkan. Jenis sklerosis ini disebut
atherosklerosis Gambar 5.14.
Atherosklerosis dan arteriosklerosis merupakan penyebab beberapa hal sebagai berikut.
1 Kekurangan oksigen pada organ-organ tertentu. Jika kekurangan oksigen
terjadi di jantung, sebagian otot jantung akan mati dan memengaruhi kinerja jantung.
2 Meningkatkan tekanan darah secara keseluruhan. Jika mencapai
tingkatan tertentu, tekanan yang tinggi ini dapat menyebabkan pecahnya kapiler darah. Jika kapiler darah yang pecah tersebut terjadi di otak,
sebagian otak akan mengalami gangguan akibat pasokan udara dan glukosa yang terhambat. Hal tersebutlah yang dikenal sebagai stroke.
3 Penumpukan lemak di arteri koroner dapat menghambat sel-sel darah.
Penumpukan sel-sel darah ini dapat memicu reaksi pembekuan darah, seperti yang terjadi pada luka. Pembekuan darah di arteri koroner biasa
disebut penyakit jantung koroner.
b. Anemia
Penyakit ini disebut juga penyakit kurang darah. Hal tersebut dikarenakan kekurangan hemoglobin, kekurangan sel darah merah, atau
kekurangan zat besi Fe.
Jaringan ikat
Jaringan otot
Jaringan epitel
Timbunan lemak
Gambar 5.14
Atherosklerosis. a arteri normal dan b arteri yang
menyempit akibat tumpukan lemak atherosklerosis
Sumber: Biology Concepts
Connections , 2006
a
b
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sistem Peredaran Darah
87
c. Hipertensi
Hipertensi dikenal juga sebagai penyakit darah tinggi. Hal ini terjadi jika tekanan sistolnya antara 140–200 mmHg dan distolnya antara 50–110
mmHg. Terdapat penyakit lain yang merupakan kebalikan dari hipertensi, yaitu hipotensi. Hipotensi terjadi jika tekanan darah rendah, yaitu tekanan
sistol di bawah 100 mmHg.
d. Varises
Varises berupa pelebaran pembuluh vena yang umumnya terjadi di daerah betis. Jika pelebaran tersebut terjadi di bagian anus, disebut ambeien,
wasir, atau hemoroid.
Koroner cor onar y
berasal dari kata latin
cor ona , berarti
mahkota. Arteri koroner yang menyuplai darah bagi jantung
mendapatkan nama tersebut karena arteri ini mengelilingi
jantung seperti sebuah mahkota.
Sumber: Heath Biology
, 1985
Wawasan
Biologi
• Arteriosklerosis
• Atherosklerosis
• Stroke
Kata Kunci
2. Pengembangan Teknologi Jantung