Usus Halus Intestinum sma11bio PraktisBelajarBiologi Fictor

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 110

4. Usus Halus Intestinum

Dalam usus halus terjadi dua peristiwa penting, yaitu pencernaan secara enzimatik dan penyerapan sari-sari makanan ke dalam sel darah. Usus halus terbagi tiga bagian, yaitu duodenum usus dua belas jari, jejunum usus kosong, dan ileum usus penyerapan. Duodenum disebut usus duabelas jari karena memiliki panjang sekitar 12 jari orang dewasa. Sementara itu jejunum disebut usus kosong karena pada orang yang telah meninggal dunia, bagian usus ini kosong. Ileum disebut usus penyerapan karena pada bagian tersebut zat-zat makanan diserap oleh tubuh. Enzim-enzim yang berperan di usus halus berasal dari hati, pankreas, dan sel-sel di dinding usus halus tersebut Gambar 6.13. Enzim-enzim tersebut memecah molekul-molekul kompleks makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dan mengabsorpsinya dalam aliran darah. Hati menghasilkan cairan empedu, suatu cairan yang merupakan campuran dari garam empedu, air, garam-garam lain, dan kolesterol. Empedu dihasilkan hati untuk kemudian disimpan di dalam kantung empedu. Ketika dibutuhkan, empedu akan dialirkan dari kantung empedu menuju usus halus melewati saluran yang disebut ductus hepaticus saluran empedu. Garam empedu disintesis di hati dari kolesterol dan asam amino. Meskipun berperan dalam memecah lemak, garam empedu tidak termasuk enzim. Garam empedu bekerja mirip deterjen atau agen pengemulsi yang memecah gumpalan lemak pada kim menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Partikel-partikel ini kemudian diuraikan lagi oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas. Pankreas terletak di antara lambung dan usus halus. Selain lipase, pankreas juga menghasilkan sodium bikarbonat NaHCO 3 , amilase, dan beberapa protease yang terdiri atas tripsin, kemotripsin, dan karboksipeptidase. Bersama dengan air, sekresi pankreas ini sering disebut pancreas juice. Sodium bikarbonat menaikkan pH hingga 7 sampai 8 untuk memberikan suasana basa pada bubur kim yang dihasilkan dari lambung. Pada suasana basa ini, enzim-enzim yang dihasilkan pankreas dapat bekerja optimum. Masing-masing enzim tersebut bereaksi terhadap molekul makanan yang berbeda. Amilase berperan dalam memecah amilum zat tepung menjadi maltosa. Lipase memecah lemak lipid menjadi gliserol dan asam lemak. Dinding usus halus menghasilkan tripsinogen dan kemotripsinogen yang akan menjadi enzim aktif tripsin dan kemotripsin ketika memasuki rongga usus halus. Tripsin dan kemotripsin memecah protein dan polipeptida menjadi rantai-rantai peptida yang lebih pendek. Karboksipeptidase kemudian menghidrolisis peptida menjadi asam-asam amino. Sel-sel epitel pada usus halus, selain mampu menyerap makanan juga menghasilkan enzim aminopeptidase, sukrase, laktase, dan maltase fungsinya dapat dilihat pada Tabel 6.3. Jadi, segera setelah molekul-molekul makanan dicerna oleh enzim-enzim tersebut, molekul-molekul yang sederhana diserap ke dalam sel dan siap diangkut ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah. Hati Lambung Kantung empedu Pankreas Duodenum Gambar 6.13 Zat hasil sekresi hati dan pankreas masuk ke sistem pencernaan melalui duodenum. Sumber: Biology: Discovering Life , 1991 • Duodenum • Ileum • Jejunum Kata Kunci Di unduh dari : Bukupaket.com Sistem Pencernaan 111 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 Tabel 6.3 Enzim dan Peranannya dalam Pencernaan Makanan Nama Enzim Dihasilkan oleh Organ Tempat Enzim Bekerja Amilase ptialin Pepsin Lipase Amilase pankreas Tripsin Kemotripsin Karboksipeptidase Laktase Sukrase Aminopeptidase Maltase Kelenjar ludah Lambung Pankreas Pankreas Pankreas Pankreas Pankreas Usus halus Usus halus Usus halus Usus halus Mulut Lambung Usus halus Usus halus Usus halus Usus halus Usus halus Usus halus Usus halus Usus halus Usus halus Fungsi Amilum → maltosa Protein → polipeptida Lemak → gliserol dan asam lemak Amilum → maltosa Protein → polipeptida Protein → polipeptida Polipeptida → asam amino Laktosa → glukosa dan galaktosa Sukrosa → glukosa dan fruktosa Polipeptida → asam amino Maltosa → glukosa Usus halus membentuk struktur yang disebut dengan vili jonjot dan mikrovili usus Gambar 6.14. Struktur vili tersebut memperluas permukaan di dalam usus halus sehingga meningkatkan penyerapan. Seperti juga pada lambung, usus halus mempunyai otot-otot polos yang letaknya bertumpuk dan bersilangan. Ketika otot-otot ini berkontraksi, kim teraduk dan bersentuhan dengan dinding usus sehingga terdorong melewati usus halus yang panjangnya mencapai delapan meter. Sebagian zat diserap, sedangkan zat yang tidak dapat diserap terdorong menuju usus besar akibat gerakan otot-otot usus halus. Villi Lakteal Vena Pembuluh limfa Arteri Mikrovili Gambar 6.14 Dinding usus halus terspesialisasi untuk mengabsorpsi molekul-molekul kecil yang dihasilkan dari proses pencernaan. Sumber: Biology: Discover ing Life , 1991

5. Usus Besar