Hidung Lidah sma11bio PraktisBelajarBiologi Fictor

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 172

b. Telinga Bagian Tengah

Membran timpani menjadi awal dari saluran telinga bagian tengah. Pada bagian ini, terdapat tulang-tulang kecil pendengaran yang terdiri atas. Tulang martil maleus, tulang landasan incus, dan tulang sanggurdi stapes. Tulang-tulang tersebut merupakan tulang terkecil yang berada dalam tubuh kita. Namun, ketiga jenis tulang berperan penting dalam perambatan getaran suara di dalam telinga. Dari membran timpani, getaran suara dirambatkan ke tulang martil, lalu ke tulang landasan, dan akhirnya ke tulang sanggurdi yang posisinya melekat dengan sebuah tingkap oval. Tingkap oval atau tingkap jorong tersebut merupakan sebuah membran tipis di dalam telinga. Di bagian tengah telinga, terdapat saluran Eustachius yang meng- hubungkan saluran telinga tengah dengan saluran pencernaan di rongga mulut. Saluran tersebut menyeimbangkan tekanan udara yang berada di bagian luar dan dalam telinga sehingga membran timpani tidak terganggu pecah.

c. Telinga Bagian Dalam

Di bawah tingkap oval, terdapat membran lainnya, yaitu tingkap bundar. Dari tingkap bundar, getaran dirambatkan ke bagian telinga dalam yang dimulai dari bagian rumah siput cochlea. Di dalamnya terdapat suatu cairan yang dipisahkan oleh sebuah membran. Di dalam rumah siput terdapat juga rambut-rambut silia yang peka terhadap getaran, serta organ korti yang merupakan organ untuk pendengaran. Getaran akan dirambatkan menuju cairan di dalam rumah siput yang akan menggetarkan membran basal di dalamnya sehingga menyebabkan rambut getar mengalami depolarisasi. Dari bagian rambut getar, kemudian getaran yang datang dari luar diubah menjadi impuls saraf yang akan dikirim ke otak menuju saraf akustik.

d. Saluran Keseimbangan

Saluran pendengaran menjadi salah satu organ keseimbangan tubuh. Hal tersebut karena dalam saluran pendengaran terdapat sebuah saluran kecil di atas rumah siput yang disebut kanalis semisirkularis. Kanalis semisiklularis terdiri atas tiga saluran setengah lingkaran. Satu saluran berada dalam posisi horizontal yang disebut ampula, sedangkan dua bagian lainnya dalam posisi vertikal, yaitu skula dan utrikula. Di dalam kanalis semisirkularis terdapat cairan dan rambut getar yang berfungsi sebagai alat pengenal posisi sehingga kita dapat menjaga keseimbangan tubuh. Selain itu, di dalam saluran ini juga terdapat suatu protein dan kalsium karbonat yang ikut menentukan posisi tubuh, yaitu otolit Gambar 9.27. Bersama dengan cairan yang berada di dalam kanalis semisirkularis, otak dapat memahami posisi tubuh kita dan mempertahankan keseimbangan posisi tubuh.

3. Hidung

Selain sebagai alat respirasi, hidung juga merupakan organ sensorik yang terspesialisasi untuk menangkap rangsang kimia. Di udara, rangsang kimia yang ringan dibawa dalam bentuk gas yang kemudian diterima oleh kemoreseptor berisi silia di hidung yang disebut reseptor olfaktori Gambar 9.28. a. Setiap saluran semisirkular mempunyai pembesaran di ujungnya yang dilapisi sel-sel reseptor di dalamnya b. Ketika kepalamu tegak, cairan dan rambut-rambut juga ikut tegak c. Setiap perubahan menyebabkan cairan bergeser ke arah berlawanan Sumber: www.sirinet.net , Dokumentasi penerbit Gambar 9.27 Skema gerakan otolit yang ikut menentukan keseimbangan posisi tubuh ketika bergerak. Saluran semisirkular Jendela oval Kohlea Stapes Sumber: www.sirinet.net Gambar 9.26 Saluran telinga bagian dalam sebagai jalur rambat suara. Di unduh dari : Bukupaket.com Sistem Regulasi 173 Silia tersebut diminyaki oleh lapisan lendir. Pada lapisan membran silia, terdapat enzim yang akan mengkatalisis proses perubahan sinyal kimia menjadi impuls saraf sehingga menciptakan perubahan potensial aksi. Impuls saraf yang dihasilkan akan dikirim ke bagian otak, yaitu saraf kranial olfaktori I. Tulang Bulbus olfaktori Akson olfaktori Sel reseptor olfaktori Rongga hidung Gambar 9.28 Hidung adalah organ sensorik yang dapat menangkap rangsang kimia. Di r ongga hidung bagian manakah letak bulbus olfaktori? Sumber: Biology: Dicover ing Life , 1991 • Kanalis semisirkularis • Reseptor olfaktori Kata Kunci

4. Lidah

Lidah merupakan bagian dari reseptor kimia tubuh lainnya. Organ yang menerima rangsangan ini adalah ujung pengecap yang berada di lidah. Jumlah ujung pengecap ini dapat mencapai 10.000 buah yang tersembunyi di antara tonjolan-tonjolan lidah papila. Perhatikan Gambar 9.29. Setiap ujung pengecap, memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap rasa. Pada dasarnya, rasa sangat beragam sekali, tapi hanya ada empat macam rasa yang umum kita kecap, yaitu manis, asin, asam, dan pahit. Setiap bagian di lidah mempunyai sensitivitas berbeda terhadap sensasi empat rasa tersebut. Setiap sensasi rasa yang diberikan akan diterima oleh reseptor di dalam ujung pengecap yang akan membuat perbedaan potensial sehingga impuls saraf dapat dialirkan ke sistem saraf pusat. Bagian otak yang menerima rangsangan ini adalah saraf kranial VII fasial dan saraf kranial IX glosofaringeal. Sel-sel reseptor Pori-pori Kuncup perasa Lidah Pori pengecap Kuncup perasa Molekul gula Neuron sensoris Sel reseptor Sumber: www.vh.org; Biology Concepts Connections , 2006 Gambar 9.29 Papila pada lidah manusia. Di unduh dari : Bukupaket.com Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 174 Sensasi rasa yang kita kecap dari sistem saraf pengecap, biasanya berhubungan dengan kerja dari sistem saraf penciuman di hidung. Oleh karena itu, pada saat kita pilek dan indra penciuman tersumbat, makanan yang kita makan seakan tidak memiliki rasa.

5. Kulit