Kesamaan dan Keragaman Bahasa dan Dialek
135
belakangnya. Bentuk bahasa yang sama mempunyai makna yang berbeda sesuai dengan kebudayaan yang menjadi wadahnya.
Contohnya adalah: a
Makna leksikon godang pada dialek AngkolaMandailing berarti banyak
sedangkan makna leksikon godang pada dialek Batak Toba berarti besar.
b Makna leksikon penyakit kelaminnya telah bertambah larut bahasa
Malaysia sama dengan penyakit istrinya telah bertambah parah bahasa Indonesia.
c Makna leksikon ran itu didiami oleh sekelamin orang sakai bahasa
Malaysia sama dengan pondok itu didiami oleh sepasang orang Sakai
bahasa Indonesia. d
Keadaan serupa dapat juga kita temui pada bahasa Jawa dan Sunda, yaitu :
Bahasa Sunda Bahasa Jawa
amis ‘manis’
amis ‘manis’
gedang ‘pepaya’
gedang ‘pisang’
raos ‘enak’
raos ‘rasa’
atos ‘sudah’
atos ‘keras’
cokot ‘ambil’
cokot ‘gigit’
3. Dengan bahasa suatu kelompok sosial bisa mengidentifikasi
dirinya. Di antara semua ciri budaya, bahasa adalah ciri pembeda yang
paling menonjol, karena dengan bahasa tiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok lain.
Gaya bahasa menunjukkan identitas suatu kelompok sosial. Gaya bahasa Indonesia masyarakat Bugis berbeda dengan gaya bahasa
masyarakat Samarinda, masyarakat Bali, masyarakat Madura, masyarakat Lampung, masyarakat Melayu Riau, masyarakat Aceh,
dan sebagainya. Bahasa yang menunjukkan identifikasi sosial pemakainya disebut dengan masyarakat bahasa. Menurut Halliday
yang dikutip F.X. Rahyono dalam buku Pesona Bahasa, Langkah Awal Memahami Linguistik
2005, masyarakat bahasa adalah sekelompok orang yang merasa atau menganggap diri mereka memakai bahasa
yang sama. Masyarakat bahasa sangat erat hubungannya dengan subjektivitas pemakainya. Secara linguistik, bahasa Indonesia dan
bahasa Malaysia adalah satu bahasa yang sama, namun masyarakat bahasa yang memakai kedua bahasa tersebut menganggapnya
Bahasa Sunda Bahasa Jawa
amis ‘manis’
amis ‘manis’
gedang ‘pepaya’ gedang ‘pisang’
raos ‘enak’
raos ‘rasa’
atos ‘sudah’
atos ‘keras’
cokot ‘ambil’
cokot ‘gigit’
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi Kontekstual XI SMAMA Program Bahasa
136
sebagai bahasa yang berbeda. Akibatnya muncullah dua masyarakat bahasa yang berbeda. Masyarakat bahasa Indonesia dan masyarakat
bahasa Malaysia. Kondisi ini mempengaruhi keakraban dan keintiman pemakai bahasa yang bersangkutan. Anggota masyarakat bahasa
Indonesia terasa semakin akrab dengan sesamanya yang menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan dengan orang dari
masyarakat bahasa Malaysia, begitu juga sebaliknya. Bahasa membentuk identitas suatu kelompok sosial yang akan mempengaruhi
keakraban dan keintiman pemakainya.
Di Jawa terdapat berbagai dialek Jawa. Salah satunya adalah bahasa Jawa logat Banyumas, bahasa Jawa logat Surakarta dan sebagainya.
Coba diskusikan dengan teman-teman kalian dan berikan solusi yang tepat supaya perbedaan dialek tersebut tidak menimbulkan
perpecahan dalam masyarakat. Selanjutnya solusi hasil diskusi tersebut coba praktikkan dalam kehidupan kalian sehari-hari.
D. Bahasa Membentuk Dialek