Sosialisasi Asimilasi Dinamika Kebudayaan

Dinamika dan Pewarisan Budaya 77 Perubahan-perubahan tersebut terwujud dalam pola-pola perilaku sebagai sebuah nilai atau norma yang disepakati bersama. Seperangkat pola perilaku yang ada di masyarakat itulah secara sederhana dapat disebut kebudayaan sehingga kebudayaan sangat penting bagi setiap manusia untuk melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitar. Tahukah kalian bahwa kebudayaan itu bukan merupakan warisan biologis yang langsung diturunkan kepada manusia tetapi harus melalui sebuah proses pewarisan atau sosialisasi karena kebudayaan adalah sesuatu hal yang harus dipelajari oleh manusia. Tentu saja kebudayaan akan selalu mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman agar adaptasi yang dilakukan manusia dapat berjalan. Perubahan kebudayaan inilah yang disebut sebagai dinamika kebudayaan.

H. Dinamika Kebudayaan

Sebelumnya kita telah mempelajari tentang pengertian, wujud, maupun unsur kebudayaan. Dalam bab ini kalian akan mempelajari tentang dinamika sebuah kebudayaan yang tentu saja selalu mengalami pergeseran sehingga disebut dinamika selalu berubah. Suatu peristiwa atau fenomena kebudayaan sebagai proses yang sedang berjalan atau bergeser disebut dinamika kebudayaan. Untuk mempelajari tentang dinamika kebudayaan maka kalian akan diperkenalkan tentang konsep- konsep penting dalam dinamika kebudayaan, yaitu:

1. Sosialisasi

Seorang bayi yang baru dilahirkan merupakan makhluk tak berdaya karena dilengkapi dengan naluri yang relatif tidak lengkap. Oleh karena itu manusia mengembangkan kebudayaan untuk mengisi kekosongan yang tidak diisi oleh naluri. Kemudian manusia membuat seperangkat sikap dan nilai, kesukaan dan ketidaksukaan, tujuan serta maksud, pola reaksi, Sumber: Tempo 16 November 2003 Gambar 2.8 Telepon merupakan barang elektronik yang memiliki teknologi komunikasi yang mampu melakukan pembicaraan jarak jauh. Di unduh dari : Bukupaket.com Antropologi Kontekstual XI SMAMA Program Bahasa 78 dan konsep yang mendalam serta konsisten tentang dirinya. Keseluruhan kebiasaan yang dimiliki manusia harus dipelajari oleh setiap anggota baru suatu masyarakat melalui suatu proses yang dinamakan sosialisasi yaitu suatu proses di mana seorang menghayati mendarahdagingkan - inter- nalize norma-norma kelompok di mana manusia hidup, sehingga timbullah diri yang unik. Menurut Peter Berger, sosialisasi adalah proses melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Proses sosialisasi ini berhubungan dengan proses mempelajari kebudayaan dalam sistem sosial tertentu. Menurut Koentjaraningrat, sosialisasi adalah proses individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekelilingnya yang menduduki bermacam- macam status dan menjalankan berbagai peranan sosial.

2. Asimilasi

Menurut Soerjono Soekanto, asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama. Artinya, apabila orang-orang melakukan asimilasi ke dalam suatu kelompok manusia atau masyarakat maka tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompok tersebut. Secara singkat proses asimilasi adalah peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan. Tetapi hal ini tidak semudah yang dibayangkan karena banyak faktor yang mempengaruhi suatu budaya itu dapat melebur menjadi satu kebudayaan. Adapun faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi adalah: a. Adanya sikap toleransi terhadap kebudayaan lain. b. Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi. Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 2.9 Pasar Tradisional Kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi menyebabkan berbaurnya masyarakat dengan keanekaragaman budaya yang berbeda sehingga ancaman disintegrasi bangsa tidak terjadi. Di unduh dari : Bukupaket.com Dinamika dan Pewarisan Budaya 79 c. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya. d. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat. e. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan. f. Perkawinan campuran amalgamation. g. Adanya musuh dari luar. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat terjadinya asimilasi adalah: a. Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat. b. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi. c. Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi. d. Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya. e. Perbedaan ciri-ciri badaniah seperti warna kulit. f. In-group feeling perasaan yang kuat terhadap budaya kelompoknya. g. Apabila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa. Sumber: Garuda Indonesia Juli 1996 Gambar 2.10 Suku Dayak Letak suku yang terpencil menyebabkan sulit menerima kebudayaan lain terutama yang berbau peradabanteknologi.

3. Akulturasi