Antropologi Kontekstual XI SMAMA Program Bahasa
12
dunia Asia Tenggara pada zaman dulu. Hal ini nampak pada konsepsi mengenai susunan negara yang amat hierarkis dengan aneka bagian-
bagiannya yang digolongkan ke dalam empat atau delapan bagian besar yang bersifat sederajat dan yang tersusun simetris. Semua golongan dan
fraksi diorientasikan ke atas ialah sang raja, yang dianggap keturunan dewa, yang bersifat keramat, yang merupakan puncak dari segala hal
dalam negara dan yang merupakan pusat dari alam semesta. Konsepsi ini diterapkan sepenuhnya oleh negara-negara kerajaan Indonesia yang
terletak di pedalaman yang ekonominya berdasarkan sistem pertanian padi dengan irigasi di sawah-sawah. Kemudian diterapkan sebagian oleh
kerajaan-kerajaan nusantara yang terletak di pantai atau di pesisir yang ekonominya berdasarkan perdagangan maritim dengan armada-armada
perdagangan yang menyeberangi laut sampai jauh. Hal ini terjadi pada negara Kutai di pantai Timur Kalimantan dan Sriwijaya di Palembang
atau di pertengahan sungai Kampar Sumatra Tengah atau mungkin juga di kota Jambi sekarang.
Negara Mataram Kuno, negara Kediri, negara Singosari dan negara Majapahit pada dasarnya merupakan negara agraris, terletak di daerah
subur, di lembah-lembah sungai yang dikelilingi oleh gunung berapi dan rakyatnya hidup dari bercocok tanam padi di sawah. Di negara seperti
inilah konsepsi Hindu mengenai raja keturunan dewa diserap sepenuhnya ke dalam kebudayaan pribumi dan berkembang biak dengan berbagai
bentuk penjelmaannya sendiri-sendiri. Negara Majapahitlah yang paling jaya dalam pertengahan abad ke-14, akibat dari surplus produksi pertanian
yang dialihkan ke sektor perdagangan yang menyebabkan ekspansi ke tempat-tempat pantai yang strategis di seluruh nusantara serta ke arah
barat sampai di beberapa tempat di Vietnam Selatan dan ke arah timur sampai di beberapa tempat di bagian barat Irian Jaya atau Papua
Koentjaraningrat, 1999:23.
2. Pengaruh Budaya Islam
Seiring dengan mundurnya wibawa kerajaan Majapahit pada akhir abad ke-14 dan selama abad 15, kekuasaan maritimnya juga tidak bisa
lagi menduduki daerah-daerah strategis di seluruh nusantara. Terjadi kekosongan kekuasaan di beberapa kota pantai di Jawa pada khususnya.
Situasi dan kondisi ini membuat para pedagang makmur yang bermukim di kota-kota pelabuhan menjalin hubungan perdagangan secara sendiri-
sendiri dengan pedagang asing untuk kepentingan sendiri-sendiri dan pada akhirnya tumbuh menjadi negara-negara pantai yang dapat merongrong
kekuasaan Majapahit di pedalaman. Timbul negara Malaka di
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kesamaan dan Keanekaragaman Budaya
13
semenanjung Melayu, negara Aceh di ujung utara Sumatra, negara Banten di Jawa Barat dan negara Demak di pantai Utara Jawa Tengah serta negara
Goa di Sulawesi Selatan.
Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut terjalin hubungan perdagangan antara pedagang-pedagang Indonesia dengan
pedagang dari Persia dan Gujarat di India Selatan yang membawa kebudayaan Islam yang pada waktu itu mengandung banyak unsur-unsur
mistik. Untuk tahap pertama, agama Islam yang berkembang di Indonesia masih diwarnai unsur-unsur mistik, yang kemudian disebarkan oleh
Nurudin Araniri di Sumatera atau Syech Siti Jenar di Jawa. Agama Islam yang seperti itu jugalah yang disebarkan oleh penyiar-penyiar yang
kemudian di dalam folklore orang Jawa disebut wali dan di dalam kepercayaan rakyat dianggap sebagai orang keramat. Kegiatan para wali
inilah yang kemudian menyebabkan tersebarnya agama Islam, tidak hanya di pantai Jawa Utara, melainkan juga di daerah pedalaman.
Agama Islam yang lebih murni sifatnya datang kemudian sebagai gelombang pengaruh kedua setelah banyak orang Indonesia mengunjungi
Mekah dan Madinah serta kembali dari naik haji. Di daerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam
mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan, seperti Aceh, Banten, Pantai Utara Jawa dan
Sulawesi Selatan. Sebaliknya, di daerah-daerah dengan pengaruh kuat kebudayaan Hindu telah berkembang suatu corak tersendiri seperti di Jawa
Tengah dan Jawa Timur, agama Islam dirubah menjadi suatu agama yang dikenal dengan nama agama Jawa. Adapun orang-orang yang menganut
ajaran-ajaran dan syariah agama Islam secara taat disebut dalam bahasa Jawa orang Islam santri.
3. Pengaruh Budaya Eropa