Kesamaan dan Keanekaragaman Budaya
11
Menurut Dwi Wahyudiarto 2005:37 “ilmu paleoantropologi memperkirakan bahwa makhluk manusia terjadi di suatu daerah tertentu
di muka bumi, yaitu daerah Sabana Tropikal di Afrika Timur”. Dari daerah ini manusia menyebar ke seluruh muka bumi. Penyebaran manusia terjadi
dalam waktu yang sangat lama akibat dari pertumbuhan penduduk, migrasi serta adaptasi fisik dan sosial budaya. Menurut Koentjaraningrat
1999:151-152 “penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia diikuti oleh penyebaran berbagai unsur kebudayaan yang disebut dengan
proses difusi”. Atas dasar teori ini, sekarang kita dapat memberi jawaban atas pertanyaan “apa penyebab terdapatnya kesamaan unsur-unsur
kebudayaan pada berbagai masyarakat di dunia termasuk masyarakat Indonesia?” Jawabannya adalah persamaan unsur-unsur kebudayaan
disebabkan adanya penyebaran kebudayaan dari suatu masyarakat ke masyarakat lainnya, adanya penyebaran kebudayaan dari masyarakat
asing ke masyarakat Indonesia, atau sbaliknya.
1. Pengaruh Budaya Hindu
Tanda-tanda tertua dari adanya pengaruh kebudayaan Hindu di Indonesia ditemukan di Jawa Barat dekat kota Jakarta sekarang, atau di
pedalaman daerah sungai Cisadane dekat kota Bogor sekarang. Batu-batu bertulisan juga ditemukan di daerah Muara Kaman, Kutai, pantai
Kalimantan Timur. Dari bentuk dan gaya huruf tulisan pada batu disebut huruf Palawa, diperkirakan dibuat pada abad ke-4 Masehi.
Menurut para ahli Sejarah Purbakala Indonesia, kerajaan-kerajaan yang disebut dalam tulisan-tulisan pada batu-batu tadi merupakan
kerajaan-kerajaan Indonesia asli, yang hidup makmur berdasarkan perdagangan dengan negara-negara di India Selatan. Raja-rajanya
mengadopsi konsep-konsep Hindu dengan cara mengundang ahli-ahli dan orang-orang pandai dari golongan Brahmana Pendeta di India selatan
yang bernama Wisnu dan Brahma.
Para ahli dan orang pandai tadi diminta untuk memberi nasehat mengenai struktur dan upacara-upacara kenegaraan menurut sistem
negara-negara di India Selatan. Dengan demikian, pengaruh kebudayaan Hindu beserta kesusastraan Hindu masuk ke dalam kebudayaan Indonesia,
tetapi hanya dalam lapisan-lapisan dan lingkungan masyarakat teratas, yakni lapisan dan lingkungan masyarakat istana.
Pada zamannya, kebudayaan Hindu mempunyai kekuatan dan pengaruh besar dan serupa dengan teknologi Barat pada zaman sekarang
ini, merembet dan memengaruhi kehidupan hampir semua bangsa-bangsa di dunia. Kebudayaan intelektual dari agama Hindu sangat memengaruhi
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi Kontekstual XI SMAMA Program Bahasa
12
dunia Asia Tenggara pada zaman dulu. Hal ini nampak pada konsepsi mengenai susunan negara yang amat hierarkis dengan aneka bagian-
bagiannya yang digolongkan ke dalam empat atau delapan bagian besar yang bersifat sederajat dan yang tersusun simetris. Semua golongan dan
fraksi diorientasikan ke atas ialah sang raja, yang dianggap keturunan dewa, yang bersifat keramat, yang merupakan puncak dari segala hal
dalam negara dan yang merupakan pusat dari alam semesta. Konsepsi ini diterapkan sepenuhnya oleh negara-negara kerajaan Indonesia yang
terletak di pedalaman yang ekonominya berdasarkan sistem pertanian padi dengan irigasi di sawah-sawah. Kemudian diterapkan sebagian oleh
kerajaan-kerajaan nusantara yang terletak di pantai atau di pesisir yang ekonominya berdasarkan perdagangan maritim dengan armada-armada
perdagangan yang menyeberangi laut sampai jauh. Hal ini terjadi pada negara Kutai di pantai Timur Kalimantan dan Sriwijaya di Palembang
atau di pertengahan sungai Kampar Sumatra Tengah atau mungkin juga di kota Jambi sekarang.
Negara Mataram Kuno, negara Kediri, negara Singosari dan negara Majapahit pada dasarnya merupakan negara agraris, terletak di daerah
subur, di lembah-lembah sungai yang dikelilingi oleh gunung berapi dan rakyatnya hidup dari bercocok tanam padi di sawah. Di negara seperti
inilah konsepsi Hindu mengenai raja keturunan dewa diserap sepenuhnya ke dalam kebudayaan pribumi dan berkembang biak dengan berbagai
bentuk penjelmaannya sendiri-sendiri. Negara Majapahitlah yang paling jaya dalam pertengahan abad ke-14, akibat dari surplus produksi pertanian
yang dialihkan ke sektor perdagangan yang menyebabkan ekspansi ke tempat-tempat pantai yang strategis di seluruh nusantara serta ke arah
barat sampai di beberapa tempat di Vietnam Selatan dan ke arah timur sampai di beberapa tempat di bagian barat Irian Jaya atau Papua
Koentjaraningrat, 1999:23.
2. Pengaruh Budaya Islam