Dinamika dan Pewarisan Budaya
103
yang busuk itu tidak memenuhi kewajibannya dan membiarkan semua anak-anaknya di langit malam. Anak-anak matahari menjadi ikan-ikan
yang berwarna cerah di samudra, dan sejak itu matahari menjadi bebuyutan bulan, yang dikejar-kejarnya untuk membalas dendam karena
kematian bintang-bintang di lautan”.
2. Legenda
Legenda adalah cerita semihistoris yang turun temurun dari zaman dahulu, yang menceritakan perbuatan-perbuatan pahlawan, perpindahan
penduduk dan pembentukan adat kebiasaan lokal. Legenda merupakan campuran antara realisme dan supernatural, perpaduan antara rasional
dan irrasional. Fungsi legenda adalah untuk menghibur dan memberi pelajaran serta membangkitkan atau menambahkan kebanggaan orang
terhadap keluarga, suku atau bangsanya.
Berikut ini disajikan contoh legenda pendek yang memberi pelajaran, milik orang Abenakis Barat, yang berada di bagian barat laut New
England, Quebec Selatan. “ini cerita tentang seorang anak laki-laki yang kesunyian yang biasanya berjalan-jalan ke tepi sungai di Odanak atau
turun bukit menuju kedua rawa di tempat itu. Ia biasanya mendengar orang memanggil namanya, tetapi kalau ia sampai di kolam rawa-rawa
itu, tidak ada orang yang kelihatan atau terdengar. Akan tetapi kalau ia berjalan pulang, ia mendengar namanya dipanggil-panggil lagi. Ketika ia
sedang duduk menunggu di tepi rawa datanglah seorang laki-laki yang bertanya kepadanya, mengapa ia menunggu? Ketika anak itu
menceritakan kepadanya, orang tua itu berkata bahwa hal yang sama terjadi pada zaman dahulu, apa yang didengarnya itu adalah makhluk
rawa dan menunjukkan rerumputan tinggi sebagai tempatnya bersembunyi; sesudah memanggil ia akan menenggelamkan diri di
belakang mereka, orang tua itu berkata makhluk itu hanya ingin menenggelamkan kamu. Kalau kamu pergi ke sana, kamu akan terbenam
di dalam lumpur. Lebih baik pulang saja”.
3. Dongeng
Dongeng adalah cerita kreatif yang diakui sebagai khayalan yang bertujuan untuk menghibur. Dongeng bukanlah sejarah, meskipun
demikian ia berisi wejangan atau memberi pelajaran praktis kepada masyarakat.
Berikut ini disajikan contoh dongeng dari Ghana, berjudul
Bapak, Anak dan Keledai.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi Kontekstual XI SMAMA Program Bahasa
104
“Seorang ayah dan anaknya laki-laki menanam jagung; menjualnya, dan menggunakan sebagai keuntungannya untuk
membeli keledai. Ketika musim kemarau tiba, mereka memanen talas dan bersiap-siap mengangkutnya ke lumbung dengan menggunakan
keledai mereka. Si ayah naik di atas keledai dan bertiga mereka memulai perjalanan mereka. Sampai mereka berjumpa dengan
beberapa orang. Heh, kau orang malas Kata orang-orang itu kepada si ayah. Kau biarkan anakmu yang masih muda itu berjalan
bertelanjang kaki di tanah yang panas itu. Sedang kamu duduk di atas keledai? Tidak malu engkau Si ayah memberikan tempatnya
kepada anaknya dan mereka meneruskan perjalanan mereka bertemu dengan seorang wanita tua. Apa? Anak tidak berguna, kata
wanita itu. Kau biarkan ayahmu berjalan tanpa alas kaki di tanah yang panas ini? Tidak malukah engkau. Anaknya turun, dan ayah
maupun anaknya berjalan kaki, dan ketika mereka menuntun keledai itu di belakang mereka, mereka berjumpa dengan seorang laki-laki
tua. Heh? Kau orang-orang goblok, kata orang laki-laki tua itu. Kau punya keledai dan kau berjalan tanpa alas kaki di tanah itu, dan
tidak menaiki keledaimu? Dan demikianlah seterusnya. Dengarlah kalau kamu mengerjakan sesuatu dan orang lain lewat, kerjakanlah
saja apa yang kau sukai”.
Pewarisan budaya pada masyarakat sederhana berlangsung dengan cara sederhana untuk mewujudkan tujuan yang sederhana
pula. Caranya sederhana karena pewarisan budaya dilakukan melalui pertemuan dan pembicaraan langsung. Pertemuan ini juga sangat
didominasi oleh keluarga, khususnya antara orang tua dan anak. Tujuannya sederhana karena pewarisan budaya hanya ditujukan
untuk mewariskan nilai-nilai, khususnya nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam keluarga; kejujuran, kesetiaan, keadilan dan
sebagainya.
Pewarisan budaya dalam modernisasi diarahkan untuk mewujudkan mentalitas pembangunan. Bila dikaitkan dengan bangsa kita, modernisasi
Indonesia berarti setiap usaha yang dilakukan bangsa Indonesia untuk dapat hidup dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang yang sedang
mengacu kepada Amerika Serikat, negara-negara Eropa Barat dan Jepang. Dalam rangka modernisasi, bangsa Indonesia melaksanakan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Dinamika dan Pewarisan Budaya
105
pembangunan nasional dalam segala bidang kehidupan. Dari kegiatan itu diharapkan muncul manusia Indonesia modern. Manusia yang dapat
menyesuaikan diri dengan zaman dan konstelasi dunia bahkan menjadi pembaharu pencipta zaman berikutnya.
O. Proses Pewarisan Budaya Pada Masyarakat Modern