Kesamaan dan Keanekaragaman Budaya
13
semenanjung Melayu, negara Aceh di ujung utara Sumatra, negara Banten di Jawa Barat dan negara Demak di pantai Utara Jawa Tengah serta negara
Goa di Sulawesi Selatan.
Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut terjalin hubungan perdagangan antara pedagang-pedagang Indonesia dengan
pedagang dari Persia dan Gujarat di India Selatan yang membawa kebudayaan Islam yang pada waktu itu mengandung banyak unsur-unsur
mistik. Untuk tahap pertama, agama Islam yang berkembang di Indonesia masih diwarnai unsur-unsur mistik, yang kemudian disebarkan oleh
Nurudin Araniri di Sumatera atau Syech Siti Jenar di Jawa. Agama Islam yang seperti itu jugalah yang disebarkan oleh penyiar-penyiar yang
kemudian di dalam folklore orang Jawa disebut wali dan di dalam kepercayaan rakyat dianggap sebagai orang keramat. Kegiatan para wali
inilah yang kemudian menyebabkan tersebarnya agama Islam, tidak hanya di pantai Jawa Utara, melainkan juga di daerah pedalaman.
Agama Islam yang lebih murni sifatnya datang kemudian sebagai gelombang pengaruh kedua setelah banyak orang Indonesia mengunjungi
Mekah dan Madinah serta kembali dari naik haji. Di daerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam
mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan, seperti Aceh, Banten, Pantai Utara Jawa dan
Sulawesi Selatan. Sebaliknya, di daerah-daerah dengan pengaruh kuat kebudayaan Hindu telah berkembang suatu corak tersendiri seperti di Jawa
Tengah dan Jawa Timur, agama Islam dirubah menjadi suatu agama yang dikenal dengan nama agama Jawa. Adapun orang-orang yang menganut
ajaran-ajaran dan syariah agama Islam secara taat disebut dalam bahasa Jawa orang Islam santri.
3. Pengaruh Budaya Eropa
Pengaruh kebudayaan Eropa di nusantara berawal dari kegiatan perdagangan Portugis pada pertengahan abad ke-16, sesudah negara
Portugal menaklukkan pelabuhan negara Malaka yang sangat strategis sebagai pintu masuk laut nusantara dari arah barat pada tahun 1511.
Kedatangan orang Portugis diikuti oleh orang-orang Eropa lainnya, seperti orang Belanda, orang Spanyol dan orang Inggris. Tujuannya sama, yaitu
melakukan perdagangan rempah-rempah. Orang Belandalah yang paling berhasil dalam usaha perdagangan itu dengan perusahaan dagangnya
yang dikenal dengan VOC yang kemudian memaksakan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi Kontekstual XI SMAMA Program Bahasa
14
Pada akhir abad ke 18, perusahaan perdagangan Belanda, VOC mengalami kemunduran dan dinyatakan bangkrut pada tahun 1799.
Semua miliknya di Indonesia diambil alih oleh kerajaan Belanda dan dengan demikian Indonesia menjadi daerah jajahan Belanda. Kerajaan
Belanda terus-menerus berupaya untuk menguasai seluruh wilayah nusantara. Usaha tersebut baru berhasil pada tahun 1903 dengan
dikuasainya daerah Aceh setelah berperang selama 30 tahun. Pusat-pusat kekuasaan pemerintahan Belanda merupakan kota-kota pemerintahan
seperti kota provinsi, kota kabupaten, dan kota distrik. Kota-kota itu selain berbeda dalam hal besar kecilnya, pada umumnya mempunyai pola yang
sama. Pusat kota merupakan suatu lapangan alun-alun yang dikelilingi oleh gedung-gedung penting, seperti rumah dan kantor kepala kota, masjid,
penjara, rumah gadai dan beberapa kantor lainnya. Kemudian ada kampung Cina yang berupa toko-toko barang kelontong, pasar, dan
beberapa pertukangan dan industri kecil yang memberi pelayanan kepada penduduk kota.
Dalam kota-kota pusat pemerintahan itu berkembanglah dua lapisan sosial. Lapisan pertama adalah kaum buruh yang telah meninggalkan
pekerjaan sebagai petani dan yang bekerja dengan tangan dalam berbagai lapangan pertukangan sebagai pelayan di rumah tangga, seorang pegawai
atau pedagang-pedagang Tionghoa, atau sebagai buruh dalam perusahaan dan industri kecil. Lapisan kedua adalah kaum pegawai di Jawa yang
disebut kaum priyayi, yang bekerja di belakang meja tulis. Pendidikan Barat di sekolah-sekolah Belanda dan kemahiran dalam bahasa Belanda
menjadi syarat untuk dapat masuk dalam masyarakat lapisan kedua ini.
Melalui perkembangan sistem pendidikan sekolah-sekolah Belanda, pengaruh kebudayaan Eropa masuk ke dalam kebudayaan Indonesia.
Salah satu pengaruh yang sangat positif adalah ilmu pengetahuan dan
Analogi Budaya:
Coba kembangkan etos kerja dan orientasi kecakapan pada diri kalian Kalian tentunya sering mengkonsumsi berbagai hasil budaya Barat.
Coba diskusikan dengan teman-teman kalian pengaruh apa saja yang saat ini sedang melanda kalangan remaja yang berasal dari budaya
Barat dan bersifat negatif. Kemudian berikan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kesamaan dan Keanekaragaman Budaya
15
teknologi dalam kehidupan orang Indonesia. Walaupun sampai sekarang apresiasi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi masih terbatas pada
suatu kelompok masyarakat, tetapi muncul kesadaran pada masyarakat Indonesia terhadap pentingnya hal itu terhadap kemajuan yang dicita-
citakan. Akhirnya harus disebut juga, pengaruh budaya Eropa membawa turut serta masuknya agama Katolik dan agama Kristen Protestan ke
masyarakat Indonesia. Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiar agama missie untuk agama
Katolik dan zending untuk agama Kristen Protestan yang semuanya bersifat swasta. Penyiaran dilakukan terutama di daerah-daerah dengan
penduduk yang belum mengalami pengaruh agama Hindu dan Budha, atau yang belum memeluk agama Islam. Daerah-daerah itu di antaranya
adalah Irian Jaya atau Papua, Maluku Tengah dan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Bagian timur dan pedalaman
Kalimantan.
Jadi yang perlu kalian perhatikan mengenai pengaruh budaya asing adalah dampak positif dan negatifnya.Jika masuknya pengaruh budaya
asing tersebut memberikan peningkatan dan kemajuan bagi kehidupan masyarakat maka dikatakan bersifat positif. Contoh pengaruh budaya
asing yang positif antara lain sebagai berikut. a.
Nilai-nilai positif dalam kehidupan bermasyarakat seperti adanya kesadaran tentang pentingnya pendidikan.
b. Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat berguna untuk
meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat. Sedangkan jika masuknya pengaruh budaya asing tersebut
memberikan dampak yang tidak baik bagi kehidupan masyarakat maka dikatakan bersifat negatif.
Beberapa contoh pengaruh budaya asing yang negatif antara lain sebagai berikut.
a. Masuknya nilai-nilai budaya asing yang negatif seperti budaya
permisif dan pragmatisme sehingga banyak yang bergaya hidup hedonis dan serba instan.
b. Keberadaan adat istiadat dan budaya bangsa dapat terancam.
c. Semangat kegotongroyongan terkikis oleh budaya egoisme dan
individualisme. d.
Menurunnya moral bangsa yang ditandai dengan munculnya berbagai aksi kejahatan yang meniru atau pengaruh dari budaya asing.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi Kontekstual XI SMAMA Program Bahasa
16
C. Hubungan AntarBudaya