Antropologi Kontekstual XI SMAMA Program Bahasa
70
Untuk meningkatkan apresiasi kalian terhadap keanekaragaman agama ikutilah pembahasan berikut ini
Bagaimanakah hubungan religi dengan kesenian? Kesenian juga menunjukkan identitas agama tertentu. Musik rebana, khasidah,
nasyid merujuk kepada agama Islam. Sorban, baju koko, dan sarung merujuk kepada agama Islam. Musola langgar dan masjid merujuk
kepada bangunan-bangunan agama Islam. Lagu rohani bernuansa berbagai jenis musik merujuk kepada agama Katolik dan Kristen.
Salib, gambar Tuhan Yesus dan Bunda Maria merujuk kepada agama Kristen dan Katolik. Gereja merujuk kepada bangunan agama
Katolik dan Kristen. Kuil dan Pura dengan berbagai ornamennya merujuk pada agama Budha dan Hindu.
Analogi Budaya:
Coba Kembangkan Apresiasi Terhadap Keanekaragaman Agama Kalian
G. Fungsi Bahasa, Seni, dan AgamaReligiKepercayaan
1. Fungsi Bahasa
Setiap bahasa mempunyai empat fungsi, yaitu fungsi kebudayaan, fungsi kemasyarakatan, fungsi perseorangan dan fungsi pendidikan.
Keempat fungsi bahasa itu saling berhubungan satu sama lain, sebab perseorangan adalah anggota masyarakat yang hidup dengan pola-pola
kebudayaan yang diwariskan melalui pendidikan. Dalam bahasan Antropologi, bahasa dipelajari dalam kaitannya dengan kebudayaan.
Fungsi bahasa dalam kebudayaan dapat dipahami dari hubungan antara bahasa dengan kebudayaan. Menurut Robert Sibarani 2002 : 36 ada
banyak hubungan antara bahasa dengan budaya.
Beberapa dari hubungan antara bahasa dengan kebudayaan akan dibahas untuk menemukan fungsi bahasa dalam konteks kebudayaan.
Pertama , bahasa adalah hasil kebudayaan. Artinya, bahasa yang
dipergunakan atau diucapkan oleh suatu kelompok masyarakat adalah refleksi atau cermin keseluruhan kebudayaan masyarakat tersebut.
Contohnya adalah bahasa hanya mempunyai makna dalam latar budaya yang menjadi wadahnya. Sering terjadi, bentuk bahasa sama tetapi
Di unduh dari : Bukupaket.com
Dinamika dan Pewarisan Budaya
71
memiliki makna yang berbeda karena perbedaan kebudayaan yang menjadi wadahnya. Berikut ini diberikan bentuk bahasa yang sama dalam
bahasa Sunda dan Jawa tetapi dengan makna yang berbeda:
1. 2.
3. 4.
5.
No.
amis manis gedang pepaya
raos enak atos sudah
cokot ambil
Bahasa Sunda
amis amis gedang pisang
raos rasa atos keras
cokot gigit
Bahasa Jawa
Atas dasar itu, fungsi bahasa adalah menunjukkan kebudayaan dan cara mereka memaknai setiap kata atas dasar latar belakang kebudayaan
mayarakat penggunanya. Kedua
, hubungan bahasa dengan kebudayaan adalah bahasa yang digunakan seseorang menunjukkan cara pandang seseorang terhadap
dunia atau realitas serta memengaruhi tingkah lakunya. Penutur bahasa yang berbeda akan memandang dunia secara berbeda. Buktinya adalah
penutur suatu bahasa memiliki kata-kata tertentu untuk suatu benda sedangkan penutur bahasa yang lain tidak memiliki kata-kata untuk benda
itu, maka penutur bahasa yang pertama akan lebih mudah berbicara tentang benda-benda tersebut. Atas dasar itu, bahasa berfungsi
menunjukkan cara pandang seseorang terhadap dunia atau realitas serta mempengaruhi tingkah lakunya.
Ketiga , hubungan bahasa dengan kebudayaan adalah bahwa bahasa
merupakan persyaratan kebudayaan. Maknanya adalah : a.
Bahasa merupakan persyaratan kebudayaan secara diakronis karena kita mempelajari kebudayaan melalui bahasa. Kita dididik orang tua,
diberi nasehat dan diberikan ucapan selamat dengan menggunakan bahasa.
b. Bahasa merupakan persyaratan kebudayaan karena materi atau
bahan pembentuk bahasa sama jenisnya dengan materi atau bahan pembentuk keseluruhan bahasa, yakni relasi logis, oposisi, korelasi
dan sebagainya.
Dalam bahasa “plesetan” yang berkembang di Indonesia tergambar budaya masyarakat Indonesia. Misalnya “plesetan” SUMUT menjadi
Semua Urusan Meski Uang Tunai. Gelar MBA menjadi Mulai Botak Atas.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi Kontekstual XI SMAMA Program Bahasa
72
M.Sc dipelesetkan menjadi Mantan Supir Camat. Dan sebagainya. Atas dasar itu, bahasa berfungsi sebagai sarana untuk mempelajari kebudayaan.
Keempat , hubungan bahasa dengan kebudayaan adalah bahasa
mempererat atau memperintim hubungan masyarakat penuturnya. Menurut Robert Sibarani 2002, “andaikanlah ada dua pasang orang
Indonesia yang tinggal di luar negeri. Pasangan pertama sama-sama mengerti bahasa Indonesia, tetapi satu orang dari pasangan kedua tidak
dapat berbahasa Indonesia, hubungan emosional mereka akan berbeda. Hubungan emosional pasangan pertama lebih erat daripada hubungan
emosional pasangan kedua”. Atas dasar itu, bahasa berfungsi mempererat dan memperintim hubungan masyarakat penuturnya.
Berdasarkan uraian terdahulu mengenai bahasa, maka fungsi bahasa dalam kajian Antropologi meliputi :
a. Bahasa sebaga sarana pengembangan kebudayaan.
b. Bahasa sebagai penerus kebudayaan.
c. Bahasa sebagai inventaris ciri-ciri kebudayaan.
d. Bahasa menunjukkan kebudayaan dan cara mereka memaknai setiap
kata atas dasar latar belakang kebudayaan masyarakat penggunanya. e.
Bahasa menunjukkan cara pandang seseorang terhadap dunia atau realitas serta mempengaruhi tingkah lakunya.
f. Bahasa sebagai sarana untuk mempelajari kebudayaan.
g. Bahasa berfungsi mempererat dan memperintim hubungan
masyarakat penuturnya.
2. Fungsi Seni