Suhardi dan Cornelius Sembiring dalam buku Pesona Bahasa, Langkah Awal Memahami Linguisti 2005

Kesamaan dan Keragaman Bahasa dan Dialek 125 c. Penutur KonatifDirektif d. Mitra Tutur Emotif e Jalur Fatis f. Bentuk Pesan Puitis g. Aspek Bahasa metalinguistik Pengertian dan contoh dari ketujuh fungsi bahasa itu dikemukakan B. Suhardi dan B. Cornelius Sembiring dalam buku Pesona Bahasa, Langkah Awal Memahami Linguisti 2005 , sebagai berikut. Pengertian fungsi bahasa kontekstual dapat diperoleh dari contoh ketika seorang guru mengatakan, “Baik, mari kita mulai”, dan “Ujian selesai, tidak ada yang diperkenankan menulis lagi”, ungkapan itu menyebabkan berubahnya situasi. Ujaran tersebut memberi tekanan pada waktu bagian dan setting. Karena itu, fungsi bahasa tersebut adalah kontekstual. Buatlah kelompok diskusi, kemudian diskusikan gambar berikut ini. Berkaitan dengan penggunaan ragam bahasa yang dipakai dan berikan alasannya Coba kalian praktikkan dengan teman-teman sekelas cara berbahasa seperti yang dipakai di tempat kerja kemudian coba kalian bandingkan dengan cara berbahasa dengan teman-teman kalian saat bermain di lapangan, apakah ada bedanya menurut kalian? Fungsi bahasa emotif terfokus pada penuturnya saat menyatakan perasaannya yang terwujud dalam rasa senang atau rasa kesal, seperti “Horeee” atau “Sialan”. Fungsi bahasa direktif terforkus pada mitra tutur yang sering diwujudkan dalam bentuk seruan atau suruhan, seperti, “Tolong” atau “Pelan-pelan”. Fungsi referensial terwujud dalam tuturan yang mengutamakan isi atau topik pembicaraan. Contohnya adalah komentator sepakbola yang sedang mengulas jalannya pertandingan sepakbola. Investigasi Budaya: Coba kembangkan orientasi kecakapan hidup pada diri kalian. Sumber: Kompas, 20 Agustus 2005 Di unduh dari : Bukupaket.com Antropologi Kontekstual XI SMAMA Program Bahasa 126 Analogi Budaya: Coba kembangkan etos kerja dan orientasi kecakapan pada diri kalian. Fungsi fatis phatic timbul dalam tuturan yang mengutamakan tersambungnya atau terbukanya jalur tuturan channel. Contoh ungkapan fatis sering terlihat dalam ucapan atau salam seseorang kepada orang lain sekadar untuk mengisi kekakuan suasana atau membuka pembicaraan. Mislanya, “Mau ke mana?” atau “Apa kabar?”. Fungsi puitis terwujud karena pusat perhatian terfokus pada bentuk pesan. Contohnya tulisan atau goresan ditembok-tembok tempat umum dalam bentuk grafik atau dalam karya sastra. Fungsi metalinguistik terwujud dalam ungkapan atau bahasa terpusat pada makna atau batasan istilah. Contohnya terdapat dalam bentuk rumus dan definisi, seperti “Merdeka berarti bebas”, dan “Bandung adalah ibu kota Jawa Barat”. Coba kalian pergi ke perpustakaan sekolah dan carilah buku-buku cerita atau pengetahuan yang menggunakan bahasa dari berbagai daerah. Pahamilah isi ceritanya, kemudian berikan pendapat dan solusi kalian supaya bahasa-bahasa yang ada tidak musnah dan dapat dimanfaatkan untuk menambah kekayaan budaya bangsa dan sebagai aset nasional Selain itu coba ceritakan kembali secara lisan menurut gaya bahasa dan cara bertutur kalian sendiri.

B. Dialek