Menghendel Hubungan Kerja SDM SIAP PAKAI DAN BERKUALITAS

Trend MSDM Masa Depan 157

c. Keterampilan Interpersonal

Ada minimal 3 keterampiran interpersonal untuk mengefektifkan kerja, yaitu :

1. Keterampilan Menginterprestasikan Perilaku Orang Lain

Keterampilan ini sangat berhubungan dengan kemampuan persepsi yaitu sejauh mana seseorang mampu memaknakan sesuatu dengan tepat sesuai dengan objek yang diterimanya. Persepsi adalah suatu proses menyeleksi stimulus dan diartikan. Dengan kata lain persepsi merupakan suatu proses pemberian arti atau makna terhadap suatu objek yang ada pada lingkungan. Persepsi mencakup penafsiran objek, penerimaan stimulus, pengorganisasian stimulus dan penafsiran terhadap stimulus yang telah diorganisasikan dengan cara mempengaruhi pembentukan sikap dan perilaku.

2. Presenting Yourself

Pengendalian diri terhadap perilaku orang lain, karena perilaku yang dimunculkan mereka sering diterima tidak tepat yang berhubungan dengan sikap, emosi dan motif. Begitu pula, mimik, gerakan tubuh dan suara dapat pula mempengaruhi perilaku kita dan orang lain.

3. Keterampilan Pengarahan Efektif

Coaching atau pengarahan merupakan kata jargon masa kini dalam lingkungan bisnis. Coaching lebih berhubungan dengan cara bagaimana sesuatu dikerjakan dan apa yang dikerjakan. Coaching dapat memberikan hasil yang besar karena adanya relasi yang mendukung antara coacher Pengarah dan orang yang diarahkan Coachee, coaching berarti membuka potensi orang yang diarahkan untuk memaksimalkan kinerjanya. Sifat dasar coaching adalah membangkitkan “Kesadaran dan Tanggung Jawab. Elemen kunci pertama coaching adalah kesadaran yang merupakan hasil perhatian yang terpusat, konsentrasi dan kejernihan. Kesadar seserang berarti menujukkan seseorang mempuyai pengetahuan mengenai sesuatu melalui kewaspadaan dalam mengobservasi atau menginterprestasi apa yang dilihat, di dengar, dan dirasakan. Kesadaran dapat dibangkitkan dengan perhatian yang terpusat. Kesadaran yang tinggi memberi kejernihan persepsi yang lebih besar dari pada keadaan normal, sebagaimana kaca pembesar. Elemen kunci kedua coaching adalah tanggung jawab kolektif dan tanggung jawab individu. Dengan melalui coaching diharapkan manajer dan staf akan memiliki tanggung jawab tinggi dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, sehingga kinerja organisasi dapat dicapai secara maksimal.