Trend MSDM Masa Depan 7
a. Menetapkan sasaran yang jelas dan standard, sehingga SDM dibawahnya
mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan.
b. Menentukan karakteristik orang – orang yang dibutuhkan untuk
mengelola bisnis dalam jangka panjang, siapa yang akan dipromosikan, dll.
c. Memiliki visi yang jelas, terutama yang berkaitan dengan produktivitas,
dan bagaimana supaya perusahaan dikenal dan mendapat kesan unik. d.
Menciptakan budaya organisasi yang harmonis sehingga dapat mencerminkan sikap perusahaan terhadap karyawannya.
e. Mengembangkan system jangka panjang untuk mengelola bagaimana
kebutuhan individual dan organisasional baik untuk fleksibilitas maupun stabilitas.
f. Merencanakan berbagai program pengembangan untuk para manager
potensial. g.
Menetapkan system dengan fleksibilitas yang diperlukan untuk menyesuaikan diri terhadap perusahaan.
h. Menentukan apa yang dinilai dalam jangka panjang terhadap semua
karyawan. Mengembangkan berbagai sarana dimensi – dimensi di masa
mendatang. i.
Menentukan kebijakan pemberian kompensasi atas dasar kondisi perekonomian nasional dan global, dengan mengkaitkannya pada strategi
bisnis jangka panjang. j.
Menjamin bahwa karyawan diperlakukan dengan adil dan setiap orang berperilaku etis terhadap perusahaan.
1.7. Konsep Manajemen SDM
Konsep manajemen pemikiran pada buku ini dituangkan dalam gambar 1.1, yang penulis sebut dengan BULKONA bulat-bulat, kotak-kotak
dan anak panah sehingga mempunyai kesan pada pembaca enak dilihat, terstruktur dan mudah dipahami yakni dimulai dari input, proses, output dan
bahkan sampai outcome asumsinya organisasi perusahaan terus eksis. Uraian singkatnya sebagai berikut, inputnya adalah SDM Perusahaan yang
mempunyai tujuan, sasaran yang ingin di capai dengan sikap,moral,mental dan kendalanya dengan situasi perubahan yang begitu dahsat SDM harus
berani menghadapai perubahan, untuk itu analisis SWOT nya berdasarkan trend saat ini. Perubahan yang begitu cepat dan dahsat cara
menjembataninya dengan konsep manajemen perubahan sehingga perilaku dan mindset bisa berjalan baik, pengembangan SDM dalam menduduki
jabatan SDM nya harus mengalami saringanselection dan lulus itupun
Trend MSDM Masa Depan 8
harus dapat persetujuan serikat pekerja sehingga dalam derap langkanya seiring dan seirama akhirnya menghasilkan output SDM siap pakai dan
kualitas dibarengi dengan outcome SDM yang berharkat dan bermartabat.
Di era sekarang ini Perubahan yang begitu cepat dan dahsat dan dikhawatirkan SDM tidak siap, untuk itu dibutuhkan manajemen perubahan
karena dikaitkan dengan konsep ‘globalisasi”, maka Michael Hammer dan
James Champy menuliskan bahwa ekonomi global berdampak terhadap 3 C, yaitu customer, competition, dan change. Pelanggan menjadi penentu,
pesaing makin banyak, dan perubahan menjadi konstan. Konsep perubahan tidak banyak orang yang suka akan perubahan, namun walau
begitu perubahan tidak bisa dihindarkan, harus dihadapi, karena hakikatnya memang seperti itu maka diperlukan satu manajemen perubahan agar proses
dan dampak dari perubahan tersebut mengarah pada titik positif, sehingga SDM nya trampil, berdidikasi, perubahan perilaku, mindset positif dan
ikhlas menyebabkan kinerjanya tinggi. Pada tabel berikut penulis menceritakan evolusi perubahan dalam manajemen SDM.
1.8.Manajemen perubahan
Banyak masalah yang bisa terjadi ketika perubahan akan dilakukan. Masalah yang paling sering dan menonjol adalah “penolakan atas perubahan
itu sendiri”. Istilah yang sangat populer dalam manajemen adalah resistensi perubahan resistance to change. Penolakan atas perubahan tidak selalu
negatif karena justru adanya penolakan tersebut maka perubahan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Penolakan atas perubahan tidak selalu
muncul dipermukaan dalam bentuk yang standar. Penolakan bisa jelas kelihatan eksplisit dan segera, misalnya mengajukan protes, mengancam
mogok, demonstrasi, dan sejenisnya, atau bisa juga tersirat implisit, dan lambat laun, misalnya loyalitas pada organisasi berkurang, motivasi kerja
menurun, kesalahan kerja meningkat, tingkat absensi meningkat, dan lain sebagainya.
Mengapa perubahan ditolak ?
Untuk keperluan analitis, dapat dikategorikan sumber penolakan atas perubahan, yaitu penolakan yang dilakukan oleh individual dan yang
dilakukan oleh kelompok atau organisasional
Resistensi Individual
Karena persoalan kepribadian, persepsi, dan kebutuhan, maka
individu punya potensi sebagai sumber penolakan atas perubahan.