Berdasarkan tabel 17 terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0.807 p ≥ 0.05.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai residual untuk regresi linear bullying di tempat kerja terhadap komitmen karyawan pada organisasi terdistribusi normal.
c. Uji normalitas residual regresi linier dukungan organisasi dan bullying di tempat kerja terhadap komitmen karyawan pada organisasi
Tabel 18 Hasil Uji Normalitas Residual
Regresi Linear Dukungan Organisasi dan Bullying di Tempat Kerja terhadap
Komitmen Karyawan pada Organisasi
UnRes_KO_DO_WB N
412 Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 6.35984534
Most Extreme Differences Absolute
.049 Positive
.042 Negative
-.049 Kolmogorov-Smirnov Z
.988 Asymp. Sig. 2-tailed
.283
Berdasarkan tabel 18 terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0.283 p ≥ 0.05.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai residual untuk regresi linear dukungan organisasi dan bullying di tempat kerja terhadap komitmen karyawan pada organisasi
terdistribusi normal.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Dalam penelitian ini, uji
linearitas dilakukan untuk melihat apakah tiga variabel yaitu variabel komitmen karyawan pada organisasi, dukungan organisasi dan bullying di tempat kerja
berkorelasi memenuhi asumsi garis linear. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel 19 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 19 Hasil Uji Linearitas
Sum of Squares df
Mean Square F
Sig.
KODO Between
Groups Combined
11023.161 43
256.353 6.457
.000 Linearity
8163.736 1
8163.736 205.642
.000 Deviation from Linearity
2859.425 42
68.082 1.715
.005 Within Groups
14609.118 368 39.699
Total 25632.279 411
KOWB Between
Groups Combined
5541.016 44
125.932 2.300
.000 Linearity
3684.927 1
3684.927 67.311
.000 Deviation from Linearity
1856.089 43
43.165 .788
.829 Within Groups
20091.263 367 54.745
Total 25632.279 411
Berdasarkan tabel 19 terlihat bahwa nilai F = 6.457 p0.00 untuk korelasi antara komitmen karyawan pada organisasi dengan dukungan organisasi dan nilai F
= 2.3 p0.00 untuk korelasi antara komitmen karyawan pada organisasi dengan bullying
di tempat kerja. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel komitmen karyawan pada organisasi dengan dukungan organisasi
dan variabel komitmen karyawan pada organisasi dengan bullying di tempat kerja.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode
sebelumnya t-1. Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat masalah autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson, dengan ketentuan
sebagai berikut : a dU DW 4-dU maka Ho diterima, artinya tidak terjadi autokorelasi.
b DW dL atau DW 4-dL maka Ho ditolak, artinya terjadi autokorelasi. c dL DW dU atau 4-dU DW 4-dL, artinya tidak ada kepastian atau
kesimpulan yang pasti.
Universitas Sumatera Utara
Berikut hasil uji autokorelasi untuk variabel komitmen karyawan pada organisasi, dukungan organisasi dan bullying di tempat kerja :
Tabel 20 Hasil Uji Autokorelasi
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .593
a
.351 .348
6.375 1.928
a. Predictors: Constant, Bullying di Tempat Kerja, Dukungan Organisasi b. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Berdasarkan tabel 20 diketahui bahwa nilai DW sebesar 1.928 yang akan dibandingkan dengan nilai tabel Durbin Watson. Tabel yang digunakan adalah tabel
dengan tingkat signifikansi 0.05, jumlah data n = 412 dan jumlah variabel independen k = 3 termasuk intercept. Dari tabel diperoleh nilai dL = 1.82811 dan
dU = 1.84771. Hal ini menunjukkan bahwa nilai DW 1.928 lebih besar dari nilai dU 1.84771 dan lebih kecil dari nilai 4-dU 2.15229, dengan demikian berarti
tidak terjadi autokorelasi.
4. Uji Multikolinearitas