Hubungan antara Dukungan Organisasi dengan Komitmen Karyawan pada Organisasi

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga tipe bullying yaitu dispute-related bullying, predatory bullying dan organizational bullying.

D. Hubungan antara Dukungan Organisasi dengan Komitmen Karyawan pada Organisasi

Komitmen karyawan pada organisasi merupakan salah satu kunci penting yang turut menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Karyawan yang mempunyai komitmen kepada organisasi biasanya menunjukan sikap kerja yang penuh perhatian terhadap tugasnya, sangat memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas serta sangat loyal terhadap perusahaan Aktami, 2008. Disamping itu juga akan meningkatkan keefektifan organisasi melalui keterlibatan yang tinggi dalam organisasi dan akan bekerja keras mencapai tujuan organisasi Arthur, 2004; Bhatnagar, 2007. Komitmen karyawan pada organisasi bukanlah merupakan suatu hal yang terjadi secara sepihak. Dalam hal ini, organisasi dan karyawan harus secara bersama-sama menciptakan kondisi yang mendukung untuk mencapai komitmen organisasi Aktami, 2008. Organisasi yang memberikan kesempatan pencapaian prestasi bagi karyawan akan berdampak signifikan terhadap perilaku dan komitmennya pada organisasi. Demikian juga halnya, karyawan yang secara emosional memiliki komitmen terhadap organisasi akan menunjukkan performansi kerja yang tinggi, mengurangi tingkat absensi dan memiliki kemungkinan yang rendah untuk berhenti dari pekerjaannya Meyer Allen, 1997; Eisenberger Rhoades, 2002. Sebaliknya, karyawan juga akan menuntut bagaimana dukungan organisasi terhadap mereka. Hal ini dapat dinilai karyawan dari penerimaan dan Universitas Sumatera Utara penghargaan organisasi terhadap mereka, gaji, kesempatan promosi dan akses terhadap informasi organisasi Rhoades Eisenberger, 2002. Dukungan organisasi memainkan peran penting dalam meningkatkan komitmen organisasi karyawan. Dukungan organisasi yang dirasakan karyawan membuat karyawan merasa lebih berkewajiban dan berkomitmen terhadap organisasi, yang mengarahkan pada manfaat positif bagi organisasi seperti efektivitas organisasi, peningkatan kinerja dan mengurangi tingkat ketidakhadiran karyawan Shumaila et al., 2012. Perasaan dihargai oleh organisasi membantu mempertemukan kebutuhan karyawan akan persetujuan, penghargaan dan keanggotaan. Penilaian positif dari organisasi juga meningkatkan kepercayaan bahwa peningkatan usaha dalam bekerja akan dihargai. Oleh karena itu karyawan akan memberikan perhatian yang lebih atas penghargaan yang mereka terima dari atasan mereka Rhoades Eisenberger, 2002. Persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi karyawan Rhoades Eisenberger, 2002. Hal ini dapat dijelaskan dari sudut pandang teori pertukaran sosial, dimana keyakinan yang mendasari kesimpulan karyawan mengenai komitmen organisasi terhadap mereka ikut mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi. Dukungan organisasi yang kuat menciptakan perasaan akan kewajiban bagi karyawan. Karyawan merasa bahwa mereka tidak hanya harus berkomitmen terhadap organisasi, namun juga harus membalas dukungan tersebut dengan menunjukkan perilaku yang mendukung tujuan organisasi Eisenberger et al., 1986. Eisenberger et al., 2001 juga melihat komitmen organisasi sebagai pertukaran sosial antara organisasi dan karyawan di mana karyawan menarik kesimpulan tentang komitmen organisasi terhadap mereka Universitas Sumatera Utara yang pada gilirannya akan berkontribusi terhadap komitmen mereka terhadap organisasi. Dari sudut pandang teori dukungan organisasi, persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi membantu perkembangan komitmen afektif melalui pemenuhan kebutuhan sosioemosional karyawan, seperti kebutuhan akan penghargaan, persetujuan dan dukungan emosional. Pemenuhan kebutuhan ini memfasilitasi penggabungan keanggotaan organisasi dan status peran karyawan menjadi identitas sosial mereka sehingga menciptakan ikatan yang kuat dengan organisasi Eisenberger et al., 2004. Persepsi terhadap dukungan organisasi dapat meningkatkan komitmen karyawan pada organisasi dengan menciptakan rasa bertanggung jawab untuk peduli pada kesejahteraan dan keberlangsungan organisasi Eisenberger et al., 2001. Karyawan yang merasa dihargai dan didukung oleh organisasi, secara emosional akan lebih terikat kepada organisasi tempatnya bekerja. Individu tersebut juga akan merasa memiliki kewajiban moral untuk tetap bertahan dalam organisasi tersebut serta memberikan usahanya yang terbaik demi tercapainya visi dan misi organisasi tersebut. Eisenberger et al., 1990 menyatakan bahwa karyawan yang merasa dihargai oleh organisasi dan atasannya tidak hanya memiliki komitmen organisasi yang lebih tinggi, namun juga lebih menyadari akan tanggungjawabnya, lebih terlibat dengan organisasi dan lebih inovatif. Organisasi dan atasan harus dapat menghargai dan mendukung karyawan atas usaha yang telah dilakukan karena dukungan yang dirasakan oleh karyawan akan meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap organisasi. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian LaMastro 1999 menunjukkan bahwa persepsi terhadap dukungan organisasi memiliki hubungan positif yang kuat dengan komitmen afektif. Hal ini disebabkan oleh individu yang merasa dihargai dan didukung oleh organisasi secara emosional memiliki kelekatan terhadap organisasi. Sejalan dengan ini, hasil penelitian Shumaila et al., 2012 juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara dukungan organisasi dengan komitmen karyawan pada organisasi dan dukungan organisasi yang dirasakan secara signifikan dipengaruhi oleh komitmen karyawan pada organisasi. Beberapa penelitian lainnya juga menemukan bahwa persepsi dukungan organisasi berpengaruh positif terhadap komitmen karyawan pada organisasi Eisenberger et al., 1990; Eisenberger et al., 2001; Fuller, Barnett, Hester Relyaea, 2003; Kusumowardhani Ancok, 2006; Aube, Rousseau Morin, 2007; Fitri, Dalimunthe Irawaty, 2007; Wahab, Quaddus Nowak, 2009; Vanesha Rosari, 2011; Wann-Yih Htaik, 2011; Gokul, Sridevi Srinivasan, 2012; Rahaman, 2012; Ahmed Ahmed, 2013; Alfian, Zulkarnain Ulfa, 2013. Ditinjau dari aspek dukungan organisasi, aspek keadilan yang dirasakan karyawan memiliki dampak positif terhadap komitmen organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan cenderung memiliki kemauan yang besar untuk mengabdikan dirinya kepada organisasi serta memberikan kontribusi bagi keberhasilan organisasi ketika diperlakukan dengan adil Lee, Lee Yang, 2009. Sementara itu aspek dukungan dari atasan juga ditemukan memiliki hubungan yang positif dengan komitmen karyawan pada organisasi. Hasil penelitian Wang 2014 menunjukkan bahwa dukungan sosial dari atasan dapat mempengaruhi sikap misalnya komitmen organisasi dan perilaku karyawan misalnya perilaku citizenship . Interaksi yang positif antara atasan dengan bawahan ikut Universitas Sumatera Utara mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi. Atasan dianggap sebagai perwakilan dari organisasi, sehingga sikap dan perilaku atasan ikut mempengaruhi penilaian karyawan terhadap organisasi yang selanjutnya berpengaruh terhadap sikap dan perilaku yang mereka tunjukkan. Oleh karena itu penerimaan karyawan dan pengakuan terhadap nilai-nilai organisasi atau kecenderungan untuk menunjukkan komitmen terhadap organisasi, salahsatunya ikut dipengaruhi oleh sikap dan tingkahlaku atasan terhadap bawahan Wang, 2014. Demikian juga halnya dengan aspek penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan. Kondisi pekerjaan yang baik berhubungan positif dengan komitmen karaywan pada organisasi. Lingkungan yang bersih dan menarik memungkinkan karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan lancar sehingga cenderung memiliki dampak positif terhadap komitmen organisasi Akanbi Itiola, 2013. Penelitian yang dilakukan Painter Akroyd 1998 menunjukkan bahwa kondisi kerja secara umum terkait dengan komitmen karyawan pada organisasi. Kesempatan mengikuti pelatihan mengindikasikan kepada karyawan bahwa organisasi mendukung dan peduli terhadap mereka, hal ini cenderung mengarah pada peningkatan komitmen organisasi karyawan. Hasil penelitian telah mengungkapkan hubungan positif antara kesempatan mengikuti pelatihan dengan komitmen karyawan pada organisasi Akanbi Itiola, 2013. Selain itu penghargaan organisasi berupa pemberian kompensasi yang lebih besar juga dapat meningkatkan komitmen karyawan organisasi. Secara keseluruhan, hasil penelitian Akanbi Itiola 2013 menunjukkan bahwa sistem penghargaan, pekerjaan yang berhubungan dengan stress, kebermaknaan pekerjaan, pelatihan dan peran pengawasan berhubungan dengan komitmen karyawan pada organisasi. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian diatas, dapat dilihat bahwa komitmen karyawan pada organisasi berhubungan positif dengan dukungan organisasi. Komitmen karyawan pada organisasi dapat ditingkatkan melalui dukungan organisasi yang positif bagi karyawan.

E. Hubungan antara Bullying di Tempat Kerja dengan Komitmen Karyawan