Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Karyawan pada Organisasi

organisasi Reichers, 1985. Para karyawan yang berada pada level ini merasa kecewa dengan organisasi, karyawan tersebut mungkin tetap bertahan karena dia harus bertahan yang terkait dengan dimensi kontinuans komitmen. Jika diberi pilihan lain, mereka akan meninggalkan organisasi Meyer Allen, 1997. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa komitmen karyawan pada organisasi terdiri atas 3 level yaitu higher level, moderate level dan lower level.

6. Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Karyawan pada Organisasi

a. Faktor yang berhubungan dengan pekerjaan Komitmen karyawan pada organisasi merupakan hasil penting yang berhubungan dengan pekerjaan pada tingkat individu, yang mungkin berdampak pada hasil pekerjaan lainnya seperti turnover, absensi, usaha kerja, peran pekerjaan dan kinerja atau sebaliknya Randall, 1990. Peran pekerjaan yang ambigu dapat menyebabkan kurangnya komitmen terhadap organisasi dan peluang promosi juga dapat meningkatkan atau mengurangi komitmen organisasi Curry, Wakefield, Price Mueller, 1996. Faktor pekerjaan lainnya yang memiliki dampak terhadap komitmen organisasi adalah tingkatan tanggungjawab dan otonomi Baron Greenberg, 1990. b. Kesempatan kerja Adanya kesempatan kerja dapat mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi Curry et al., 1996. Karyawan yang memiliki persepsi kuat bahwa mereka memiliki kesempatan untuk mencari pekerjaan lain mungkin menjadi kurang berkomitmen terhadap organisasi karena mereka memikirkan alternatif pekerjaan lain. Sebaliknya, jika karyawan merasa kurang memiliki kesempatan kerja lain, ada kecenderungan karyawan tersebut akan memiliki komitmen organisasi yang lebih tinggi Vandenberghe, 1996. Akibatnya keanggotaan Universitas Sumatera Utara dalam organisasi didasarkan pada komitmen kontinuans, di mana karyawan memperhitungkan resiko untuk tetap bertahan atau meninggalkan organisasi Meyer Allen, 1997. c. Karakteristik pribadi Komitmen karyawan pada organisasi juga dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi karyawan seperti usia, lama bekerja dan jenis kelamin Meyer Allen, 1997. Baron dan Greenberg 1990 menyatakan bahwa karyawan yang lebih tua, orang-orang dengan masa kerja yang lama atau senior, dan mereka yang puas dengan kinerja sendiri cenderung melaporkan tingkat komitmen organisasi yang lebih tinggi daripada yang lain. Ini berarti bahwa orang yang lebih tua terlihat lebih berkomitmen terhadap organisasi daripada kelompok usia lainnya. Karakteristik pribadi lain yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi berhubungan dengan jenis kelamin Meyer Allen, 1997. Namun, ia berpendapat bahwa perbedaan jenis kelamin dalam komitmen adalah karena karakteristik kerja yang berbeda dan pengalaman yang terkait dengan jenis kelamin Mathieu Zajac, 1990. d. Lingkungan kerja Salah satu kondisi lingkungan kerja yang mempengaruhi komitmen organisasi yaitu rasa kepemilikan terhadap organisasi. Kepemilikan ini membuat karyawan merasa dianggap penting dan menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan Klein, 1987. Faktor lain dari lingkungan kerja yaitu praktik kerja yang terkait dengan rekrutmen dan seleksi, penilaian kinerja, promosi dan gaya manajemen Meyer Allen, 1997. Universitas Sumatera Utara e. Hubungan kerja Organisasi sebagai lingkungan kerja dibangun dari hubungan kerja, salah satunya yaitu hubungan pengawasan yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi baik secara positif ataupun negatif Randall, 1990. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bullying di tempat kerja memiliki hubungan negatif dengan organisasi Hoel Copper, 2000. Misalnya pengawasan yang kasar dan menekan yang dilakukan atasan dapat mengurangi komitmen terhadap organisasi Duffy et al., 2002. Hubungan kerja lainnya seperti dengan tim atau kelompok kerja juga dapat mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan dapat menunjukkan komitmen ketika mereka mampu menemukan nilai melalui hubungan kerja yang ada Mathieu Zajac, 1990. Pada dasarnya, ketika hubungan kerja mencerminkan hubungan yang saling menghormati antar individu dalam organisasi, maka karyawan akan mampu berkomitmen terhadap organisasi Manetje, 2005. f. Struktur Organisasi Struktur organisasi memainkan peran yang penting dalam komitmen karyawan pada organisasi. Struktur birokratis cenderung memiliki efek negatif terhadap komitmen organisasi. Zeffanne 1991 menunjukkan bahwa pemindahan hambatan birokrasi dan pembentukan struktur yang lebih fleksibel lebih berkontribusi terhadap peningkatan komitmen organisasi karyawan, baik dari segi loyalitas maupun keterikatan terhadap organisasi. Manajemen dapat meningkatkan level komitmen organisasi dengan memberikan pengaruh dan pengarahan yang baik terhadap karyawan Storey, 1995. Universitas Sumatera Utara g. Gaya Manajemen Gaya manajemen yang mendorong keterlibatan karyawan dapat membantu untuk memenuhi keinginan karyawan untuk pemberdayaan dan permintaan untuk komitmen terhadap tujuan organisasi Zeffane, 1991. Gaya majamen yang lebih fleksibel dan partisipatif dapat meningkatkan komitmen karyawan pada organisasi Gaertner, 1999. Organisasi harus memastikan bahwa strategi manajemen yang digunakan memiliki tujuan untuk meningkatkan komitmen organisasi dibandingkan kepatuhan karyawan Williams Anderson, 1991. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi yaitu faktor yang berhubungan dengan pekerjaan, kesempatan kerja, karakteristik pribadi karyawan, lingkungan kerja, hubungan kerja yang positif, struktur organisasi dan gaya manajemen.

B. Dukungan Organisasi 1. Definisi Dukungan Organisasi