Uji Normalitas Uji Linearitas Uji Autokorelasi

dipilih secara acak. Namun peneliti menemui kendala saat menyebarkan skala penelitian dengan memberi daftar nama PNS yang harus mengisi skala penelitian, sehingga akhirnya peneliti menyerahkan kepada pimpinan unit kerja untuk menentukan secara acak PNS yang akan menjadi responden dalam penelitian ini dengan tetap memperhatikan strata yang ada. Dari 700 skala penelitian yang disebar, terdapat 424 skala yang dikembalikan dan setelah dianalisa terdapat 12 skala yang tidak dapat diolah lebih lanjut. Berdasarkan hal ini, jumlah sampel yang dapat digunakan dalam penelitian ini sebanyak 412 orang.

3. Pengolahan Data

Data-data yang diperoleh dari skala penelitian kemudian dianalisa dengan menggunakan bantuan program SPSS version 20.0 for Windows.

J. Metode Analisa Data

Metode analisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu analisa regresi berganda. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka dilakukan terlebih dahulu uji asumsi dengan bantuan SPSS version 20.0 For Windows. Ada beberapa uji asumsi yang harus dipenuhi sebelum dilakukan pengujian hipotesis melalui analisa regresi berganda, yaitu :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi berganda dilakukan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Dalam hal ini uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya Priyatno, 2012. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Pengujian ini menyatakan sebaran data berdistribusi normal jika p ≥ 0.05 dan sebaliknya jika p ≤ 0.05 maka sebarannya Universitas Sumatera Utara dinyatakan tidak normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolgomorov Smirnov .

2. Uji Linearitas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung, Selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Apabila penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung adalah linier. Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas adalah jika nilai probabilitas 0.05, maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah linear. Sedangkan jika nilai probabilitas 0.05, maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah tidak linear Hadi, 2001.

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah terjadinya korelasi antara satu variabel error dengan variabel error yang lain. Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Metode pengujian yang digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson uji DW dengan ketentuan sebagai berikut: a Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL maka hopotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi. b Jika d terletak antara dU dan 4-dU, maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. c Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara 4-dU dan 4-dL, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Universitas Sumatera Utara

4. Uji Multikolinearitas