96
Khusus terhadap hal yang belum diatur dalam Rancangan Peraturan
Pemerintah tentang
Reforma Agraria,dalam
Rancangan Undang-Undang tentang Pertanahandiusulkan bahwa peralihan TORA dimungkinkan setelah jangka waktu
tertentu diusahakan oleh penerima TORA, misalnya 10 sepuluh tahun, dan dialihkan kepada penerima TORA yang
memenuhi syarat, setelah memperoleh izin dari pejabat yang berwenang.
8. Pendaftaran Tanah
Paradigma pendaftaran tanah, sesuai arah kebijakan yang ditetapkan dalam TAP MPR RI No. IXMPR2001, dilaksanakan
dalam rangka pemerataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah.
a. Asas-asas pendaftaran tanah
Pemerintah menyelenggarakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia, meliputi seluruh bidang
tanah baik yang sudah ada haknya atau belum, di kawasan budi daya maupun non budi daya. Dalam Rancangan
Undang-Undang
Pertanahan diusulkan
jangka waktu
pendaftaran tanah di seluruh Republik Indonesia yang diharapkan dapat diselesaikan dalam jangka waktu 10
sepuluh tahun, didukung dengan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pendaftaran terhadap tanah
ulayat meliputi pengukuran dan pemetaan batas-batas tanahnya serta pembukuannya dalam daftar tanah. terhadap
tanah ulayat tidak diterbitkan sertipikat tanah.
Bagi tanah yang sudah ada haknya, pendaftaran hak tersebut dimaksudkan untuk memberikan jaminan kepastian
dan perlindungan hukum atas kepemilikan tanah. kepastian hukum memberikan kepastian tentang obyek, subyek, dan
status hukum dari hak atas tanah. dengan kepastian itu sekaligus terkandung maksud pemberian perlindungan
hukum kepada haknya. Kepastian hukum obyek terkait dengan fisik tanah misalnya letak, luas, batas-batas, jenis
penggunaan tanahnya pertanian atau non pertanian, dan benda yang ada di atasnya jika ada. Kepastian subyek
menyangkut identitas pemilik, riwayat perolehan tanah, dan hak-hak pihak lain serta beban-beban lain yang ada di
atasnya. Keasrtian status hukum berkaitan dengan macam hak yang diberikan di atas tanah tersebut.
Di samping itu pendaftaran hak tanah bertujuan menyelenggarakan tertib administrasi dan membangun
sistem informasi pertanahan. Tertib administrasi pertanahan merupakan prasyarat bagi upaya untuk memberikan
kepastian dan perlindungan hukum terhadap hak atas tanah. Tanpa didukung oleh tertib administrasi yang baik, tujuan
pokok dari pendaftaran tanah tidak akan tercapai. Sistem informasi
pertanahan merupakan
perwujudan dari
transparansi yang dituntut prinsip “good governance” yang
bertujuan untuk membuka informasi berkenaan dengan
97
tanah sehingga masyarakat luas dapat mengetahui tentang obyek, subyek, dan status hukum dari setiap hak tanah.
Untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut di atas, pendaftaran hak atas tanah memerlukan prosedur yang
cermat dan hati-hati dengan berlandaskan pada asas sederhana, khusus spesialitas, terbuka publisitas, aman,
terjangkau, dan mutakhir. Asas sederhana menuntut agar prosedurnya mudah dipahami oleh masyarakat sehingga
dapat diperkirakan jangka waktu yang diperlukan untuk penyelesaiannya.
Asas spesialitas
menuntut adanya
ketegasan dan ketepatan tentang informasi yang berkaitan dengan obyek, subyek, dan status hukum tanah yang didaftar
sehingga datanya sesuai dengan fakta yang ada. Asas publisitas menuntut data-data yang dikumpulkan melalui
tahapan-tahapan sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan diumumkan kepada masyarakat dan memperoleh
persetujuan dari pihak yang berkepentingan. Asas aman mengandung maksud bahwa prosedur pendafaran tanah
memberikan perlindungan hukum terhadap pihak yang dinyatakan sebagai pemegang haknya. Di samping itu asas
aman juga berkaitan dengan tanggung jawab pihak yang berkepentinganpemohon hak untuk menjamin kebenaran
dari data yang disampaikan sebagai dasar dilakukannya pendaftaran tanah. Asas terjangkau berkaitan dengan
pembiayaan
pendaftaran yang
harus sesuai
dengan kemampuan warga mayarakat dengan tetap membuka
pembebasan biaya bagi mereka yang tidak mampu. Asas mutakhir berkaitan dengan upaya penyesuaian data-data
yang ada dengan perubahan yang terjadi.
b. Kegiatan dalam pendaftaran tanah