Tanggung jawab keabsahan dokumen permohonan hak Tanggungjawab pelaksana pendaftaran tanah

99 Kegiatan selanjutnya adalah penerbitan sertipikat. Yang dimaksud dengan sertipikat adalah salinan buku tanah dan surat ukur yang dijahit menjadi satu dalam sampul dokumen resmi. 5 Pemeliharaan data fisik dan yuridis. Setelah terbitnya sertipikat sebagai kegiatan pendaftaran pertama kali yang berdasarkan permohonan hak atas tanah, Pemerintah mempunyai kewajiban untuk mencatat semua perubahan yang terjadi terkait subyek data yuridis danatau obyek data fisik dengan mencatatnya dalam daftar umum. Pembukuan data yuridis berupa penerbitan hak karena berbagai sebabalasan; hapusnya hak; pembagian hak bersama; putusan pengadilan; pemegang hak ganti nama; dan perpanjangan waktu hak atas tanah. Perubahan data fisik disebabkan karena a pemecahan bidang tanah; b pemisahan sebagian atau beberapa bagian di bidang tanah; c penggabungan dua atau lebih tanah.

c. Tanggung jawab keabsahan dokumen permohonan hak

atas tanah. Pendaftaran tanah di Indonesia menganut sistem publikasi negatif, yang didaftarkan adalah hak atas tanah registration of title. Sertipikat sebagai alat bukti hak mempunyai kekuatan sebagai alat bukti hak yang kuat, artinya data fisik dan yuridis diterima sebagai keterangan yang benar oleh hakim, selama tidak dapat dibuktikan sebaliknya dengan alat pembuktian lain. Dalam sistem publikasi negatif Negara tidak menjamin kebenaran data yang disangsikan. Oleh karena sertipikat dimaksudkan sebagai sarana untuk menjamin kepastian hukum terhadap subyek, obyek, hubungan hukum, dan perbuatan hukum yang terjadi di antara subyek terhadap obyek, yakni hak atas tanah yang bersangkutan, maka kebenaran data awal yang diajukan oleh pemohon sebagai calon pemegang hak atas tanah menjadi krusial, karena berperan sebagai penentu keabsahan data pendaftaran tanah. Pemohon hak atas tanah, sebagai pihak yang berkepentingan tentu berupaya mengumpulkan data seakurat mungkin, karena berkepentingan terhadap kepastian hukum terhadap hak atas tanah yang dimohon. Oleh karena itu, keabsahan semua semua dokumen yang diserahkan dalam proses permohonan hak atas tanah menjadi tanggung jawab pemohon hak atas tanah.

d. Tanggungjawab pelaksana pendaftaran tanah

Dalam sistem negatif, pendaftaran suatu hak atas nama seseorang yang tidak berhak dapat merugikan pemegang hak yang sebenarnya karena dengan didaftarnya seseorang dalam 100 daftar umum, menjadikan yang bersangkutan sebagai pemegang sah menurut hukum. Konsepsi ini menegaskan dua hal, yakni 1 bagi pemohon hak, kebenaran data fisik dan data yuridis yang diajukan sebagi syarat pendaftaran tanah itu menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari pemohon karena risiko atas ketidakbenaran atau ketidakabsahan data merugikan dirinya; 2 sebaliknya, karena konsepsi tersebut, maka bagi pelaksana pendaftaran tanah, tidak ada keharusan untuk memeriksa atas nama siapa pendaftaran haknya. Dengan perkataan lain, pelaksanapendaftaran tanah memeriksa dan bertanggungjawab terhadap kebenaran formal atas dokumen yang diserahkan oleh pemohon.

e. Pendaftaran tanah berdasarkan penguasaan fisik.