Hubungan antara Negara dengan tanah.

63 Atas dasar Hak bersama Bangsa Indonesia tersebut lahirlah hubungan hukum antara negara, masyarakat hukum adat, dan orang dengan tanah, yang akan diuraikan sebagai berikut:

a. Hubungan antara Negara dengan tanah.

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan organisasi kekuasaan yang dibentuk oleh bangsa Indonesia. Sebagai organisasi kekuasaan, ada beberapa aspek yang harus diatur khususnya terkait bidang pertanahan, yaitu : 1 Kedudukan Negara Negara ditempatkan dalam kedudukan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di bidang pertanahan dengan dilekati atau diberi Hak Menguasai Negara HMN atas tanah. Dalam kedudukan sebagai pemegang HMN atas tanah, negara tidak sama kedudukan hukumnya dengan warga negara namun hal itu tidak berarti keberadaan negara terpisah dari warga negaranya. Negara merupakan personifikasi dari seluruh rakyat yang membentuknya. Negara merupakan perlambang dan cermin dari keberadaan rakyat yang bersatu sebagai bangsa Indonesia. Negara ada karena ada rakyat yang menjadi basis pembentuknya. Negara tidak mungkin ada tanpa ada rakyat. Dengan pemahaman kedudukan negara yang demikian, negara tidak mungkin mempunyai kepentingan selain dari kepentingan rakyat. Negara tidak boleh mengembangkan kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan rakyat. Istilah rakyat menunjuk pada semua kelompok suku atau masyarakat yang bersatu sebagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu, negara harus berdiri di atas semua kelompok, mengayomi dan melindungi kepentingan semua kelompok. Negara harus terus mendorong kelompok masyarakat yang sudah mampu secara sosial ekonomi agar terus maju dan berkembang. Sebaliknya, negara harus memberikan perhatian kepada kelompok yang lemah secara sosial ekonomi. Bahkan jika diperlukan, negara harus memberikan perhatian khusus kepada kelompok yang lemah agar mampu berdiri sejajar dengan kelompok yang kuat. 2 Isi Kewenangan Hak Menguasai Negara atas Tanah Istilah Hak Menguasai Negara atas tanah, dengan mengacu pada Pasal 2 ayat 2 UUPA, semula mempunyai makna yaitu kewenangan melakukan penentuan, pengaturan, dan penyelenggaraan. Penentuan bermakna suatu proses menetapkan sesuatu menjadi pasti dengan batasan yang tegas atau jelas. Pengaturan bermakna proses perumusan dan pemberlakuan peraturan perundang-undangan tertentu. Penyelenggaraan mengandung makna pengurusan danatau pengusahaan termasuk pemeliharaan sesuatu. 64 Dalam perkembangannya, atas dasar putusan Mahkamah Konstitusi, Hak Menguasai Negara dimaknai sebagai kewenangan untuk membuat kebijakan, pengaturan, pengurusan, pengelolaan, dan pengawasan. Pembuatan kebijakan bermakna penetapan prinsip- prinsip atau pedoman yang menjadi arahan bagi aparat perlengkapan negara dalam melaksanakan kewenangannya. Pengaturan bermakna proses perumusan dan pemberlakuan peraturan perundang- undangan tertentu. Pengurusan bermakna proses melaksanakan pemeliharaan terhadap sesuatu dengan cara tertentu. Pengelolaan mengandung makna proses merencanakan dan melaksanakan rencana dengan menggerakkan atau mendorong aparat perlengkapan negara dan sumber pembiayaan ke arah pencapaian tujuan tertentu. Pengawasan bermakna proses mengontrol agar kebijakan, pengaturan, pengurusan, dan pengelolaan sungguh-sungguh dapat mengarah pada tercapainya tujuan. Atas dasar pengertian sebagaimana dimaksud di atas, kewenangan yang terkandung dalam Hak Menguasai Negara atas tanah adalah kewenangan penyusunan kebijakan, pengaturan, pengurusan, pengelolaan, dan pengawasan yang terkait dengan bidang pertanahan. Ada beberapa aspek bidang pertanahan yang menjadi ruang lingkup kewenangan Hak Menguasai Negara atas Tanah, yaitu :

2.1 Aspek