60
BAB V JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP
MATERI MUATAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERTANAHAN
A. Ketentuan Umum
Dalam Rancangan Undang-Undang tentang Pertanahan, istilah- istilah yang perlu didefinisikan adalah sebagai berikut.
1. Hak Menguasai Negara adalah kewenangan yang diberikan
kepada Negara sebagai organisasi kekuasaan yang mewakili bangsa Indonesia, untuk membuat kebijakan, pengaturan,
melakukan pengurusan, pengelolaan, dan pengawasan di bidang pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Masyarakat Hukum Adat adalah sekelompok orang yang terikat
oleh tatanan hukum adatnya sebagai warga bersama suatu persekutuan hukum karena kesamaan tempat tinggal ataupun
atas dasar keturunan.
3. Hak ulayat adalah kewenangan masyarakat hukum adat untuk
mengatur secara bersama-sama pemanfaatan tanah, wilayah dan sumber daya alam yang ada di wilayah masyarakat hukum adat
yang bersangkutan yang menjadi sumber kehidupan dan matapencahariannya.
4. Tanah adalah permukaan bumi yang berupa daratan maupun
yang tertutup air dalam batas-batas tertentu sepanjang penggunaan dan pemanfaatannya terkait langsung dengan tanah
termasuk ruang di atas dan di dalam tubuh bumi.
5. Hak atas tanah adalah kewenangan yang timbul dari hubungan
hukum antara orang dengan tanah, ruang di atas tanah danatau ruang di bawahtanah untuk mempergunakan tanah
yang bersangkutan, demikian pula ruang di bawah tanah, air serta ruang di atasnya sekedar diperlukan untuk kepentingan
yang langsung berhubungan dengan penggunaannya.
6. Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak
Pakai adalah hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria.
7. Hak Pengelolaan adalah hak menguasai negara yang
kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang haknya.
8. Tanah negara adalah tanah yang tidak dipunyai dengan suatu
hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria danatau tidak merupakan tanah ulayat masyarakat hukum adat.
9. Tanah ulayat adalah bidang tanah yang berada di wilayah
masyarakat hukum adat. 10.
Hukum adat adalah aturan atau norma tidak tertulis yang hidup dalam masyarakat hukum adat, mengatur, mengikat dan
dipertahankan, serta mempunyai sanksi.
61
11. Reforma Agraria adalah penataan struktur penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang lebih berkeadilan disertai dengan akses reform.
12. Tanah Obyek Reforma Agraria yang selanjutnya disebut TORA,
adalah tanah yang dikuasai oleh Negara untuk didistribusikan atau diredistribusikan dalam rangka Reforma Agraria.
13. Penerima TORA adalah orang yang memenuhi persyaratan dan
ditetapkan untuk menerima TORA. 14.
Akses Reform adalah pemberian akses bagi penerima TORA untuk menggunakan dan memanfaatkan tanahnya secara
optimal baik untuk bidang pertanian maupun non pertanian. 15.
Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan Negara
Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. 16.
Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
B. Materi Muatan