RISIKO HUKUM LEGAL RISK RISIKO REPUTASI REPUTATION RISK RISIKO STRATEJIK STRATEGIC RISK

67 • • • • • • • •

3. RISIKO LIKUIDITAS

Risiko likuiditas timbul dari adanya kesenjangan sumber pendanaan karena tidak adanya pasar aktif atau adanya gangguan pasar market disruption, sehingga mempengaruhi keamampuan likuiditas Perseroan. Tujuan utama Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas adalah untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Perseroan dalam memperoleh sumber pendanaan. Pengelolaan Risiko Likuiditas diantaranya: • Merencanakan dan mengendalikan sumber penggunaan dana Perseroan yang terkoordinasi serta dijalankan secara konsekuen dengan prinsip kehati-hatian dan memperhatikan perkembangan faktor-faktor yang mempengaruhi operasi perbankan Assets Liabilities Management-ALMA. • Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan manajemen likuiditas yang diterapkan diantaranya melalui pengukuran yang digunakan oleh Perseroan dalam mengelola risiko likuiditas, seperti rasio- rasio likuiditas sebagai indikator peringatan dini eraly warning indicator dan maturity profile. • Perseroan juga melakukan pemantauan secara berkala terhadap stabilitas pendanaan inti core deposits.

4. RISIKO OPERASIONAL

Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan danatau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, danatau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Perseroan. Pengelolaan risiko operasional yang efektif adalah dengan menekan kerugian potensi kerugian dari risiko operasional Perseroan. Pengelolaan Risiko Operasional diantaranya : • Risk Control Self Assessment RCSA RCSA merupakan sarana yang digunakan oleh unit kerja yang terkait secara mandiri untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko operasional. • Key Risk Indicator KRI KRI merupakan serangkaian parameter pengukuran kuantitatif untuk mengindikasikan tingkat risiko pada suatu fungsiprosesbisnis. • Loss Event Database LED LED merupakan saran yang digunakan untuk mengadministrasikan kejadian atau kerugian yang disebabkan oleh risiko operasional dan merupakan sumber utama yang digunakan untuk analisa data kerugian dan pelaporannya.

5. RISIKO HUKUM LEGAL RISK

Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat kelemahan aspek yuridis, seperti tidak dipenuhinya peraturan dalam penerbitan obligasi sehingga terjadi tuntutan hukum yang dapat berakibat negatif pada kinerja Perseroan. 68 Pengelolaan risiko hukum diantaranya : • Menetapkan kebijakan pengendalian risiko hukum terutama yang berpengaruh kepada aktivitas fungsional perseroan. • Mengidentifikasi dan mengendalikan risiko hukum yang melekat pada produk dan aktivitas baru sebelum diperkenalkan kepada nasabah. • Pengukuran risiko untuk risiko hukum dilakukan dengan menggunakan indikator seperti potensi kerugian akibat litigasi, pembatalan kontrak akibat perjanjian yang tidak sah, dan perubahan peraturan. • Melakukan evaluasi atas dokumen-dokumen atau perjanjian-perjanjian guna mengamankan kepentingan hukum perseroan.

6. RISIKO REPUTASI REPUTATION RISK

Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Perseroan. Pengelolaan Risiko Reputasi diantaranya : • Menetapkan kebijakan komunikasi dalam rangka menghadapi publikasi negatif atau pencegahannya. • Melakukan pemantauan terhadap setiap berita yang berkaitan dengan Perseroan di media massa.

7. RISIKO STRATEJIK STRATEGIC RISK

Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan danatau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Ketidakmampuan Perseroan dalam melakukan penyusunan strategi yang tepat dapat menimbulkan kegagalan di masa yang akan datang. Risiko ini juga mencakup kemampuan Perseroan dalam mengembangkan daya saing dan menciptakan keunggulan kompetitif Perseroan di tengah kompetisi yang semakin ketat. Pengelolaan Risiko Stratejik diantaranya : • Menyusun Rencana Bisnis Bank RBB dengan jangka waktu 3 tiga tahun dan selalu direview setiap tahun maupun direvisi pada pertengahan tahun. RBB ini disesuaikan dengan visi dan misi serta strategi Perseroan. • Melakukan analisis atas lingkungan industri yang dapat mempengaruhi pendapatan dan keberlangsungan bisnis Perseroan, baik dari sisi makro maupun mikro ekonomi secara berkala. • Pemantauan atas realisasi atas rencana strategis Perseroan dilakukan minimal 1 satu bulan sekali atau sewaktu waktu sesuai dengan kebutuhan sehingga memungkinkan Perseroan untuk merespon perubahan lingkungan bisnis dengan cepat sesuai perkembangan industri. • Sistem pengendalian internal untuk manajemen risiko stratejik mencakup pengawasan secara berkala atas kinerja Perseroan yang berdampak pada pendapatan usaha dan budaya pengendalian risiko stratejik. 69 • • • • • • • • • • 8. RISIKO KEPATUHAN COMPLIANCE RISK Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Perseroan tidak mematuhi danatau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko kepatuhan adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku Perseroan yang menyimpang atau melanggar standar yang berlaku secara umum, ketentuan danatau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengelolaan risiko kepatuhan dilaksanakan antara lain dengan : • Perseroan bersama dengan Divisi Compliance, KYCIntegrated System Procedure bertanggung jawab terhadap penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU dan PPT di Perseroan. Dalam pelaksananannya untuk mendukung efektifitas kepatuhan Perseroan didukung oleh komite eksekutif yaitu komite Pemantau Pelaksanaan Good Corporate Governance. • Melakukan uji kepatuhan terhadap kebijakan atau aktivitas perusahaan. • Melakukan sosialisasi secara berkala berkenaan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh regulator. • Melakukan pemisahan fungsi yang jelas dalam jenjang organisasi. • Mendukung budaya kepatuhan, yaitu nilai, perilaku, dan tindakan yang mendukung kepatuhan Perseroan atas hukum dan peraturan yang berlaku.

9. RISIKO ENTITAS ANAK