70
c. Risiko Pasar
Sebagai Bank Syariah non-devisa maka Entitas Anak menghadapi risiko pasar, khususnya Risiko Tingkat Suku Bunga. Karena sumber-sumber dan penggunaan dana Entitas Anak seperti
penempatan pada bank lain, investasi dalam surat berharga, deposito berjangka dan kewajiban- kewajiban pasar uang lainnya memiliki berbagai tingkat bunga dan jangka waktu, maka perubahan-
perubahan pada tingkat suku bunga mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan bunga bersih.
d. Risiko Operasional
Risiko Operasional yaitu ketidakcukupan danatau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, danatau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi
operasional Perseroan berpotensi meningkatkan risiko operasional yang dapat mempengaruhi operasional bank. Lemahnya sistem operasional akan mengakibatkan peningkatan biaya
operasional yang pada akhirnya akan mempengaruhi laba usaha. Disamping itu, adanya faktor penyebab risiko operasional secara umum akan mengakibatkan terganggunya kelancaran
operasional dan mutu pelayanan kepada nasabah dan pada gilirannya akan menurunkan kinerja dan daya saing Entitas Anak.
e. Risiko Lainnya
Risiko lainnya meliputi yaitu risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan, risiko imbal hasil dan risiko investasi, berpotensi muncul bila mutu pelayanan yang diberikan ke nasabah
belum maksimal dan tidak mengantisipasi kondisi eksternal serta tidak mematuhi dan menyesuaikan Perubahan kebijaksanaan pemerintah dalam industri perbankan dari waktu ke waktu
yang dapat mempengaruhi kinerja dan kegiatan usaha Entitas Anak karena menuntut dilakukannya penyesuaian-penyesuaian tata cara pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan.
Ketidakmampuan Entitas Anak dalam mengantisipasi, memenuhi danatau menyesuaikan diri dengan kondisi eksternal dan ketentuan-ketentuan tersebut akan menimbulkan kerugian atau
dikenakan sanksi yang berdampak negatif terhadap kinerja Entitas Anak.
Selain itu, Kinerja anak perusahaan terhadap Perseroan membawa dapat membawa dampak positif maupun yang kurang menguntungkan bagi perseroan yang dapat memicu risiko reputasi.Sebagai
Bank publik dan mengingat usaha Perseroan berlandasan kepercayaan masyarakat. Perseroan wajib memberikan perhatian terhadap potensi timbulnya Risiko Reputasi. Reputasi yang tidak baik
pada anak perusahaan dapat mempengaruhi reputasi Perseroan secara umum.
10. RISIKO PERUBAHAN TEKNOLOGI
Dengan semakin ketatnya persaingan dalam industri perbankan, teknologi merupakan salah satu basis keunggulan persaingan suatu bank. Dengan teknologi yang mendukung, kalangan perbankan mampu
menciptakan produk baru dan meningkatkan mutu pelayanan serta kenyamanan kepada nasabah yang semakin kritis dalam menilai kualitas pelayanan bank. Apabila Perseroan tidak mengikuti perkembangan
teknologi, maka hal ini akan berpengaruh terhadap pelayanan kepada nasabah yang pada gilirannya akan menurunkan daya saing dan kinerja Perseroan.
11. RISIKO KELANGKAAN SUMBER DAYA
Kesuksesan Perseroan bergantung pada komitmen yang berkelanjutan dari manajemen kunci dan tenaga teknis serta kemampuan Persroan dalam memotivasi dan mempertahankan pegawai yang
berkualitas. Faktor eksternal seperti tingkat pengangguran, perubahan demografi, upah minimum dan peraturan ketenagakerjaan lain terkait jam kerja minimum dan pemutusan hubungan kerja, dapat
mempengaruhi kemampuan perseroan untuk memenuhi kebutuhan dan pengendalian biaya tenaga
71
kerja. Apabila Perseroan tidak dapat menarik dan mempertahankan pegawai yang berkualitas, maka hal ini dapat mempengaruhi fokus bisnis Perseroan sehingga terdapat kemungkinan bahwa Perseroan tidak
bisa mengidentifikasi serta memanfaatkan peluang yang potensial, seperti memperluas jaringan pemasaran. Apabila Perseroan tidak mampu mempertahankan kecukupan jumlah karyawan yang sesuai
dengan kapasitas produksi yang dimiliki Perseroan saat ini, atau Perseroan tidak dapat merekrut tambahan karyawan untuk memenuhi rencana ekspansi, maka kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil
usaha dan prospek usaha Perseroan dapat terpengaruh dan Perseroan mungkin tidak dapat berhasil menerapkan strategi ekspansi.
B. RISIKO UMUM 1. RISIKO KEBIJAKAN PEMERINTAH
Industri perbankan memperoleh pengawasan yang cukup ketat dari pemerintah karena kegiatan kegiatannya banyak menyangkut kepentingan umum. Pengawasan yang ketat ini tercermin dari
banyaknya peraturan-peraturan Pemerintah dan Bank Indonesia yang mengatur penyelenggaraan kegiatan perbankan dan senantiasa dilakukan pembaharuan dari waktu ke waktu. Perubahan
kebijaksanaan pemerintah dalam industri perbankan dari waktu ke waktu ini akan mempengaruhi kinerja dan kegiatan usaha Perseroan karena menuntut dilakukannya penyesuaian-penyesuaian tata cara
pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan. Ketidakmampuan Perseroan dalam mengantisipasi, memenuhi danatau menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuan tersebut akan menimbulkan
kerugian atau dikenakan sanksi yang berdampak negatif terhadap performance Perseroan.
2. RISIKO KETENTUAN NEGARA LAIN ATAU PERATURAN INTERNASIONAL Industri perbankan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perekonomian nasional maupun
internasional. Perubahan kondisi perekonomian yang kurang menguntungkan seperti penurunan laju pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kenaikan suku bunga akan mempengaruhi kegiatan usaha perbankan
di dalam penghimpunan dana, pemberian kredit, pengembalian pokok kredit dan bunganya, serta aktivitas lainnya yang berdampak negatif pada pendapatan Perseroan.
C. RISIKO INVESTASI YANG BERKAITAN DENGAN OBLIGASI DAN OBLIGASI SUBORDINASI Risiko Investasi yang berkaitan dengan Obligasi:
1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini yang antara lain disebabkan karena tujuan
pembelian Obligasi sebagai investasi jangka panjang. 2. Risiko gagal bayar yang disebabkan oleh kegagalan Bank untuk melakukan pembayaran bunga berupa kupon serta
hutang pokok pada waktu yang telah ditetapkan atau kegagalan Bank untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak Obligasi yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Bank.
3. Risiko suku bunga obligasi yang tergantung pada dinamika transaksi perdagangan di pasar obligasi sehingga pada umumnya menyebabkan potensial
capital gain or loss. 4. Risiko stratejik karena kurang reponsifnya terhadap perubahan perekonomian.
72
Risiko Investasi yang berkaitan dengan Obligasi Subordinasi: 1.
Obligasi Subordinasi dapat di Write Down tanpa kompensasi apabila OJK menetapkan bahwa Perseroan
berpotensi terganggu kelangsungan usahanya ponit of non viability sesuai dengan pasal 19 Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 11POJK.032016. 2.
Dengan adanya pengaturan dalam pasal 19.1.e POJK No. 11POJK.032016, jis. POJK No. 34POJK.032016 dan SEOJK No. 20SEOJK.032016, maka pembayaran kepada Pemegang Obligasi
Subordinasi atas Pokok danatau imbal hasil Obligasi Subordinasi ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode
cummulative apabila pembayaran dimaksud dapat menyebabkan rasio Kewajiban.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MENGENAI RISIKO YANG MATERIAL DALAM MENJALANKAN KEGIATAN USAHANYA.
MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN DAN SUSUNAN
BERDASARKAN BOBOT DAN DAMPAK MASING-MASING RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS.
73
Write Down ponit of non viability
cummulative Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, tidak ada kejadian penting yang terjadi setelah tanggal
Laporan Auditor Independen tertanggal 22 Mei 2017 atas laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit berdasarkan Standar Audit yang
ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia “IAPI” oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis Rekan firma jaringan global
PricewaterhouseCoopers yang ditanda tangani oleh Lucy Luciana Suhenda, S.E., Ak., CPA dengan opini tanpa modifikasian dengan paragraf penjelasan yang menjelaskan i KAP Tanudiredja,
Wibisana, Rintis Rekan firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers menerbitkan kembali laporan
auditor independen pada tanggal 22 Mei 2017 atas laporan keuangan konsolidasian Bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 untuk merefleksikan pengakuan atas penurunan nilai tercatat atas beberapa aset
tetap pada laba rugi di tahun 2015 sebagai akibat dari penilaian kembali dan ii KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis Rekan firma anggota jaringan global
PricewaterhouseCoopers telah menerbitkan kembali laporan auditor independen pada tanggal 5 Mei 2017 atas laporan keuangan konsolidasian Bank pada tanggal dan untuk tahun-
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sehubungan dengan rencana penawaran umum obligasi Bank dan untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. Lihat Catatan 53 pada
laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang disajikan kembali, yang tercantum dalam prospektus ini.
BAB VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN
74
A.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
PT Bank Victoria International Tbk “Perseroan” didirikan di Jakarta dengan nama PT Bank Victoria berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 71 tanggal 28 Oktober 1992, dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H.,
LL.M., Notaris di Jakarta dan kemudian berubah nama menjadi PT Bank Victoria International berdasarkan Akta Pembetulan No. 30 tanggal 8 Juni 1993 dibuat dihadapan Notaris yang sama yang telah mendapatkan
pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-4903.HT.01.01.Th.93 tanggal 19 Juni 1993 dan telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara dibawah
No. 342Leg1993 tanggal 29 Juni 1993, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 2602.
Anggaran Dasar Perseroan terakhir diubah sebagaimana termaktup dalam Akta No. 134 tanggal 26 Juni 2015, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan pasal 4 ayat 4 , Pasal 10, Pasal
11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17,Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 dan penyusunan kembali seluruh Aggaran Dasar
Perseroan, diberitahuan oleh Notaris tersebut kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan diterima oleh Menteri Hukum Dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum dan HAM
kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.099938, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 09 Juli 2015, Daftar Perseroan Nomor:
AHU-3531340.AH.01.11.TAHUN 2015. Tanggal 09 Juli 2015 dan pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto Akta No. 5 tanggal 17 Januari 2017, dibuat dihadapan
Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 serta bagian akhir anggaran dasar Perseroan, diberitahuan oleh Notaris tersebut kepada Menteri Hukum Dan HAM dan diterima
oleh Menteri Hukum Dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum Dan HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.0024041, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 19 Januari 2017, Daftar Perseroan Nomor: AHU- 0007413.AH.01.11.TAHUN 2017. Tanggal 19 Januari 2017 dan pengumuman dalam berita negara Republik
Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM. Dan Akta Perubahan Susunan Pengurus Akta No. 48 tanggal 20 Maret 2017 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta didaftar dalam Daftar Perseroan
No. AHU-AH.01.03-0120155 tanggal 22 Maret 2017 sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Perseroan memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 402KMK.0171994 tanggal 10 Agustus 1994 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Oktober 1994 dengan Kantor Pusat yang saat ini berlokasi di Jakarta
dengan kantor beralamat di Senayan City, Panin Tower Lantai 15, Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta Pusat dan mempunyai 103 Jaringan Kantor Operasional terdiri dari 1 Kantor Pusat, 8 Kantor Cabang, 67 Kantor Cabang
Pembantu dan 27 Kantor Kas yang tersebar di wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bandung, Surabaya dan Manado.
Perseroan memperoleh izin sebagai pedagang valuta asing dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Izin No. 029126UOPM tanggal 25 Mei 1997 yang kemudian diperpanjang melalui Surat No. 516KEP.Dir.PIP2003
tanggal 24 Desember 2003, serta telah memperoleh pernyataan pencatatan pendaftaran ulang dari Bank Indonesia melalui Surat No. 10365DPIPPrz tanggal 8 April 2008.
Perseroan melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing berdasarkan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-114D.032016 Tentang Pemberian Izin Untuk Melakukan Kegiatan Usaha
Dalam Valuta Asing Bagi PT Bank Victoria International Tbk. tanggal 8 Desember 2016.
BAB VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA,
SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA
75
HA,
Perseroan telah mendapatkan izin menjadi Bank Devisa pada tanggal 13 Desember 2016 sesuai dengan Surat Kepala Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan – Otoritas Jasa Keuangan No. S-423PB.122016 dan
efektif beroperasi menjadi bank devisa pada tanggal 20 Februari 2017. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada nasabah Perseroan melakukan
peningkatan kualitas sistem Teknologi Informasi TI di tahun 2016. Perseroan telah menerbitkan Kartu ATM berbasi chip card untuk mendukung peningkatan keamanan nasabah, pengembangan SKN dan RTGS Generasi
II untuk fitur bulk payment kliring one to many transfer. Fasilitas Internet Banking Mobile Banking juga diberikan untuk kenyamanan bertransaksi bagi nasabah.
1.
STUKTUR PERMODALAN DAN PERUBAHAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Tahun 1992
Berdasarkan Akta Pendirian No. 71 tertanggal 28 Oktober 1992 yang dibuat dihadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. C2-4903.HT.01.01.Th.93 tanggal 19 Juni 1993, Modal Dasar Perseroan adalah sebesar Rp50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah yang terdiri dari 50.000 lima puluh ribu saham dengan
nilai nominal Rp1.000.000,- satu juta Rupiah setiap saham. Dari Modal Dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh dengan uang tunai ke dalam Perseroan sebesar Rp10.000.000.000,- sepuluh miliar Rupiah yang
terdiri dari 10.000 sepuluh ribu saham, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut :
Modal Dasar :
Rp50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah yang terdiri dari 50.000 lima puluh ribu saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,- satu juta Rupiah
Modal DitempatkanModal
Disetor Penuh :
Rp10.000.000.000,- sepuluh miliar Rupiah yang terdiri dari 10.000 sepuluh ribu saham
Dengan struktur permodalan Perseroan seperti tersebut di atas, komposisi pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut :
Keterangan Nilai Nominal per Saham Rp1.000.000,-
Jumlah Saham Jumlah Nominal
Rp Persentase
Modal Dasar 50.000
50.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Drs. Richard R. Winiahardja 5.000
5.000.000.000 50,00
2. Juanetta Hertati Tjandra 5.000
5.000.000.000 50,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000
10.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 40.000
40.000.000.000 Dibawah ini disajikan struktur pemodalan dan perubahan kepemilikan saham Perseroan dalam jangka waktu 2
dua tahun sebelum Pangajuan Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahun 2017 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria
Tahun 2017 ini sebagai berikut :
76
Tahun 2016 Bulan Januari dan Februari 2016 tidak terdapat perubahan modal ditempatkan dan disetor serta kepemilikan
saham 5 atau lebih. a.
Struktur Permodalan dan Perubahan Kepemilikan Saham per 31 Maret 2016, berdasarkan akta No. 134 tanggal 26 Juni 2015, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan
pasal 4 ayat 4 , Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17,Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 dan
penyusunan kembali seluruh Aggaran Dasar Perseroan, diberitahuan oleh Notaris tersebut kepada Menteri Hukum dan HAM dan diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri
Hukum dan HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.099938, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 09 Juli
2015, Daftar Perseroan Nomor: AHU-3531340.AH.01.11.TAHUN 2015. Tanggal 09 Juli 2015 dan pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto
pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 20.700 menjadi 20.700 saham tanggal 28 Maret 2016 juncto Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Maret 2016 yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Jasa
Korpora BAE Perseroan tanggal 31 Maret 2016, sebagai berikut:
MODAL SAHAM Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan
Nilai Nominal Rp100,00 seratus Rupiah setiap saham Keterangan
Nilai Nominal per Saham Rp100,00 Jumlah Saham
Jumlah Nominal Rp
Persentase
Modal Dasar 14.000.000.000
1.400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
7.139.187.980 713.918.798.000
PT. Suryayudha Investindo Cipta, 418.953.250
41.895.325.000 5,87
PT. Nata Patindo 220.000.000
22.000.000.000 3,08
PT Victoria Investama Tbk 2.810.915.903
281.091.590.300 39,37
Suzanna Tanojo 882.000.000
88.200.000.000 12,35
Atrium Asia Investment Management Pte.Ltd 584.723.619
58.472.361.900 8,19
Masyarakat di bawah 5 2.222.595.208
222.259.520.800 31,14
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.139.187.980
713.918.798.000 100,00
Saham Dalam Portepel 6.860.812.020
686.081.202.000
Catatan Pemegang saham pendiri,
Jumlah saham tersebut termasuk saham yang tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku 1 dari modal ditempatkan dan disetor tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
b. Struktur Permodalan dan Perubahan Kepemilikan Saham per 30 April 2016, berdasarkan akta No. 134
tanggal 26 Juni 2015, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan pasal 4 ayat 4 , Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17,Pasal 18,
Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 dan penyusunan kembali seluruh Aggaran Dasar Perseroan, diberitahuan oleh Notaris tersebut kepada Menteri
Hukum dan HAM dan diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum dan HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.099938, Perihal : Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 09 Juli 2015, Daftar Perseroan Nomor: AHU-3531340.AH.01.11.TAHUN 2015. Tanggal 09 Juli 2015 dan
pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto
77
ominal sentase
pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 20.700 menjadi 20.700 saham tanggal 28 Maret 2016 dan pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 30.800 menjadi 30.800 saham tanggal 7 April 2016 juncto
Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 April 2016 yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora BAE Perseroan tanggal 30 April 2016, sebagai berikut:
MODAL SAHAM Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan
Nilai Nominal Rp 100,00 seratus Rupiah setiap saham Keterangan
Nilai Nominal per Saham Rp 100,00 Jumlah Saham
Jumlah Nominal Rp
Persentase
Modal Dasar 14.000.000.000
1.400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
7.139.218.780 713.921.878.000
PT Suryayudha Investindo Cipta, 418.953.250
41.895.325.000 5,87
PT Nata Patindo 220.000.000
22.000.000.000 3,08
PT Victoria Investama Tbk 2.810.915.903
281.091.590.300 39,37
Suzanna Tanojo 882.000.000
88.200.000.000 12,35
Atrium Asia Investment Management Pte.Ltd 584.723.619
58.472.361.900 8,19
Masyarakat Lainnya masing-masing 5 2.222.626.008
222.262.600.800 31,14
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.139.218.780
713.921.878.000 100,00
Saham Dalam Portepel 6.860.781.220
686.078.122.000
Catatan: Pemegang saham pendiri,
Jumlah saham tersebut termasuk saham yang tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku 1 dari modal ditempatkan dan disetor tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
c. Struktur Permodalan dan Perubahan Kepemilikan Saham per 31 Mei 2016, berdasarkan akta No. 134 tanggal
26 Juni 2015, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan pasal 4 ayat 4 , Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17,Pasal 18, Pasal 19, Pasal
20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 dan penyusunan kembali seluruh Aggaran Dasar Perseroan, diberitahuan oleh Notaris tersebut kepada Menteri Hukum dan HAM dan
diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum dan HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.099938, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 09 Juli 2015, Daftar Perseroan Nomor: AHU-3531340.AH.01.11.TAHUN 2015. Tanggal 09 Juli 2015 dan pengumuman dalam berita negara
Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 20.700 menjadi 20.700 saham tanggal 28 Maret 2016 juncto pelaksanaan konversi Waran Seri VI
sejumlah 30.800 menjadi 30.800 saham tanggal 7 April 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 72. menjadi 72 saham tanggal 24 Mei 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 278 menjadi 278
saham tanggal 25 Mei 2016 dan pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 235 menjadi 235 saham tanggal 26 Mei 2016 juncto Daftar Pemegang Saham Perseroan pertanggal 31 Mei 2016 yang dikeluarkan
oleh PT Adimitra Jasa Korpora BAE Perseroan tanggal 31 Mei 2016, sebagai berikut:
78
MODAL SAHAM Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan
Nilai Nominal Rp100,00 seratus Rupiah setiap saham Keterangan
Nilai Nominal per Saham Rp100,00 Jumlah Saham
Jumlah Nominal Rp
Persentase
Modal Dasar 14.000.000.000
1.400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
7.139.219.365 713.921.878.000
PT. Suryayudha Investindo Cipta, 418.953.250
41.895.325.000 5,87
PT. Nata Patindo 220.000.000
22.000.000.000 3,08
PT Victoria Investama Tbk 2.810.915.903
281.091.590.300 39,37
Suzanna Tanojo 882.000.000
88.200.000.000 12,35
Atrium Asia Investment Management Pte.Ltd 584.723.619
58.472.361.900 8,19
Masyarakat di bawah 5 2.222.626.593
222.262.659.300 31,14
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.139.219.365
713.921.936.500 100,00
Saham Dalam Portepel 6.860.780.635
686.078.063.500
Catatan Pemegang saham pendiri,
Jumlah saham tersebut termasuk saham yang tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku 1 dari modal ditempatkan dan disetor tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
d. Struktur Permodalan dan Perubahan Kepemilikan Saham per 30 Juni 2016, berdasarkan akta No. 134
tanggal 26 Juni 2015, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan pasal 4 ayat 4 , Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17,Pasal 18,
Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 dan penyusunan kembali seluruh Aggaran Dasar Perseroan, diberitahuan oleh Notaris tersebut kepada Menteri
Hukum dan HAM dan diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum dan HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.099938, Perihal : Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 09 Juli 2015, Daftar Perseroan Nomor: AHU-3531340.AH.01.11.TAHUN 2015. Tanggal 09 Juli 2015 dan
pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto akta No. 95 tanggal 24 Juni 2016, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan
pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 serta bagian akhir anggaran dasar Perseroan, penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum Dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum Dan HAM kepada Notaris
tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.0060457, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 24 Juni 2016, Daftar Perseroan Nomor: AHU-
0078022.AH,01,11,TAHUN 2016. Tanggal 24 Juni 2016 dan pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 282
menjadi 282 saham tanggal 10 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 300.000.000 menjadi 300.000.000 saham tanggal 21 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 50.000.000
menjadi 50.000.000 saham tanggal 22 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 4 menjadi 4 saham tanggal 23 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 2.819.450 menjadi 2.819.450
saham tanggal 24 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 67.040.814 menjadi 67.040.814 saham tanggal 27 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 7.863.680 menjadi 7.863.680
saham tanggal 28 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 236.542.999. menjadi 236.542.999 saham tanggal 29 Juni 2016, juncto Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 Juni
2016 yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora BAE Perseroan tanggal 30 Juni 2016, sebagai berikut:
79
ominal sentase
MODAL SAHAM Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan
Nilai Nominal Rp100,00 seratus Rupiah setiap saham
Keterangan Nilai Nominal per Saham Rp100,00
Jumlah Saham Jumlah Nominal
Rp Persentase
Modal Dasar 14.000.000.000
1.400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
7.803.486.594 780.348.659.400
PT. Suryayudha Investindo Cipta, 430.078.250
43.007.825.000 5,51
PT. Nata Patindo 226.777.000
22.677.700.000 2,91
PT Victoria Investama Tbk 3.586.447.603
358.644.760.300 45,96
Suzanna Tanojo 882.000.000
88.200.000.000 11,30
Masyarakat di bawah 5 2.678.183.741
267.818.374.100 34,32
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.803.486.594
780.348.659.400 100,00
Saham Dalam Portepel 6.196.513.406
619.651.340.600
Catatan Pemegang saham pendiri,
Jumlah saham tersebut termasuk saham yang tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku 1 dari modal ditempatkan dan disetor tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
e. Struktur Permodalan dan Perubahan Kepemilikan Saham per 31 Juli 2016, berdasarkan akta No. 134 tanggal
26 Juni 2015, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan pasal 4 ayat 4 , Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17,Pasal 18, Pasal 19, Pasal
20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 dan penyusunan kembali seluruh Aggaran Dasar Perseroan, diberitahuan oleh Notaris tersebut kepada Menteri Hukum dan HAM dan
diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum dan HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.099938, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 09 Juli 2015, Daftar Perseroan Nomor: AHU-3531340.AH.01.11.TAHUN 2015. Tanggal 09 Juli 2015 dan pengumuman dalam berita negara
Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto akta No. 95 tanggal 24 Juni 2016, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 serta
bagian akhir anggaran dasar Perseroan, penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum Dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum Dan HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-
AH.01.03.0060457, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 24 Juni 2016, Daftar Perseroan Nomor: AHU-0078022.AH,01,11,TAHUN
2016. Tanggal 24 Juni 2016 dan pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 282 menjadi 282 saham
tanggal 10 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 300.000.000 menjadi 300.000.000 saham tanggal 21 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 50.000.000 menjadi 50.000.000
saham tanggal 22 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 4 menjadi 4 saham tanggal 23 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 2.819.450 menjadi 2.819.450 saham tanggal
24 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 67.040.814 menjadi 67.040.814 saham tanggal 27 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 7.863.680 menjadi 7.863.680 saham tanggal
28 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 236.542.999 menjadi 236.542.999 saham tanggal 29 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 43.811.441 menjadi 43.811.441 saham
tanggal 30 Juni 2016 dan pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 43.355.792 menjadi 43.355.792 saham tanggal 1 Juli 2016 juncto Daftar Pemegang Saham Perseroan pertanggal 31 Juli 2016 yang
dikeluarkan oleh PT Adimitra Korpora BAE Perseroan tanggal 31 Juli 2016, sebagai berikut
80
MODAL SAHAM Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan
Nilai Nominal Rp100,00 seratus Rupiah setiap saham
Keterangan Nilai Nominal per Saham Rp100,00
Jumlah Saham Jumlah Nominal
Rp Persentase
Modal Dasar 14.000.000.000
1.400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
7.890.653.827 789.065.382.700
PT. Suryayudha Investindo Cipta, 430.078.250
43.007.825.000 5,45
PT. Nata Patindo 226.777.000
22.677.700.000 2,87
PT Victoria Investama Tbk 3.711.572.603
371.157.260.300 47,04
Suzanna Tanojo 882.000.000
88.200.000.000 11,18
Masyarakat di bawah 5 2.640.225.974
264.022.597.400 33,46
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.890.653.827
789.065.382.700 100,00
Saham Dalam Portepel 6.109.346.173
610.934.617.300
Catatan Pemegang saham pendiri,
Jumlah saham tersebut termasuk saham yang tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku 1 dari modal ditempatkan dan disetor tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
f. Struktur Permodalan dan Perubahan Kepemilikan Saham per 31 Agustus 2016, berdasarkan akta No. 134
tanggal 26 Juni 2015, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan pasal 4 ayat 4 , Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17,Pasal 18,
Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 dan penyusunan kembali seluruh Aggaran Dasar Perseroan, diberitahuan oleh Notaris tersebut kepada Menteri
Hukum dan HAM dan diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum dan HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.099938, Perihal : Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 09 Juli 2015, Daftar Perseroan Nomor: AHU-3531340.AH.01.11.TAHUN 2015. Tanggal 09 Juli 2015 dan
pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto akta No. 95 tanggal 24 Juni 2016, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk
perubahan pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 serta bagian akhir anggaran dasar Perseroan, penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum Dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum Dan
HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.0060457, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 24 Juni 2016, Daftar
Perseroan Nomor: AHU-0078022.AH,01,11,TAHUN 2016. Tanggal 24 Juni 2016 dan pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto pelaksanaan konversi
Waran Seri VI sejumlah 282 menjadi 282 saham tanggal 10 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 300.000.000 menjadi 300.000.000 saham tanggal 21 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri
VI sejumlah 50.000.000 menjadi 50.000.000 saham tanggal 22 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 4 menjadi 4 saham tanggal 23 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah
2.819.450 menjadi 2.819.450 saham tanggal 24 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 67.040.814 menjadi 67.040.814 saham tanggal 27 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah
7.863.680 menjadi 7.863.680 saham tanggal 28 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 236.542.999 menjadi 236.542.999 saham tanggal 29 Juni 2016, pelaksanaan konversi Waran Seri VI
sejumlah 43.811.441 menjadi 43.811.441 saham tanggal 30 Juni 2016 dan pelaksanaan konversi Waran Seri VI sejumlah 43.355.792 menjadi 43.355.792 saham tanggal 1 Juli 2016 juncto Daftar Pemegang Saham
Perseroan pertanggal 31 Juli 2016 yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Korpora BAE Perseroan tanggal 31 Agustus 2016, sebagai berikut:
81
ominal sentase
MODAL SAHAM Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan
Nilai Nominal Rp100,00 seratus Rupiah setiap saham
Keterangan Nilai Nominal per Saham Rp100,00
Jumlah Saham Jumlah Nominal
Rp Persentase
Modal Dasar 14.000.000.000
1.400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
7.890.653.827 789.065.382.700
PT. Suryayudha Investindo Cipta, 430.078.250
43.007.825.000 5,45
PT. Nata Patindo 226.777.000
22.677.700.000 2,87
PT Victoria Investama Tbk 3.938.845.330
393.884.533.000 49,92
Suzanna Tanojo 882.000.000
88.200.000.000 11,18
Masyarakat di bawah 5 2.412.953.247
241.295.324.700 30,58
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.890.653.827
789.065.382.700 100,00
Saham Dalam Portepel 6.109.346.173
610.934.617.300
Catatan Pemegang saham pendiri,
Jumlah saham tersebut termasuk saham yang tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku 1 dari modal ditempatkan dan disetor tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Tidak terdapat perubahan modal ditempatkan dan disetor namun terdapat perubahan kepemilikan saham 5 atau lebih, yakni saham yang dimiliki oleh PT Victoria Investama Tbk.
g. Struktur Permodalan dan Perubahan Kepemilikan Saham per 30 September 2016, berdasarkan akta No. 134
tanggal 26 Juni 2015, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan pasal 4 ayat 4 , Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17,Pasal 18,
Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 dan penyusunan kembali seluruh Aggaran Dasar Perseroan, diberitahuan oleh Notaris tersebut kepada Menteri
Hukum dan HAM dan diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum dan HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.099938, Perihal : Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 09 Juli 2015, Daftar Perseroan Nomor: AHU-3531340.AH.01.11.TAHUN 2015. Tanggal 09 Juli 2015 dan
pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto akta No. 5 tanggal 05 September 2016, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk
perubaha n pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 serta bagian akhir anggaran dasar Perseroan, penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum Dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum Dan
HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.0078225, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 7 September 2016, Daftar
Perseroan Nomor: AHU-0104559.AH,01,11,TAHUN 2016. Tanggal 7 September 2016 dan pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto Daftar Pemegang
Saham Perseroan pertanggal 30 September 2016 yang diterbitkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora BAE Perseroan tanggal 30 September 2016, sebagai berikut:
82
MODAL SAHAM Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan
Nilai Nominal Rp100,00 seratus Rupiah setiap saham
Keterangan Nilai Nominal per Saham Rp100,00
Jumlah Saham Jumlah Nominal
Rp Persentase
Modal Dasar 14.000.000.000
1.400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
7.890.653.827 789.065.382.700
PT. Suryayudha Investindo Cipta, 430.078.250
43.007.825.000 5,45
PT. Nata Patindo 226.777.000
22.677.700.000 2,87
PT Victoria Investama Tbk 3.938.845.330
393.884.533.000 49,92
Suzanna Tanojo 882.000.000
88.200.000.000 11,18
Masyarakat di bawah 5 2.412.953.247
241.295.324.700 30,58
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.890.653.827
789.065.382.700 100,00
Saham Dalam Portepel 6.109.346.173
610.934.617.300
Catatan Pemegang saham pendiri,
Jumlah saham tersebut termasuk saham yang tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku 1 dari modal ditempatkan dan disetor tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Tidak terdapat perubahan modal ditempatkan dan disetor serta kepemilikan saham 5 atau lebih, dan hanya menyesuaikan dengan akta perubahan anggaran dasar Perseroan yang mencantumkan modal ditempatkan dan
disetor terakhir. Bulan Oktober dan November 2016 tidak terdapat perubahan modal ditempatkan dan disetor serta kepemilikan
saham 5 atau lebih. h.
Struktur Permodalan dan Perubahan Kepemilikan Saham per 31 Desember 2016, berdasarkan akta No. 134 tanggal 26 Juni 2015, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk
perubahan pasal 4 ayat 4 , Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17,Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26,
Pasal 27, Pasal 28 dan penyusunan kembali seluruh Aggaran Dasar Perseroan, diberitahuan oleh Notaris tersebut kepada Menteri Hukum dan HAM dan diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sebagaimana
termaktub dalam Surat Menteri Hukum dan HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.099938, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL
TBK tanggal 09 Juli 2015, Daftar Perseroan Nomor: AHU-3531340.AH.01.11.TAHUN 2015. Tanggal 09 Juli 2015 dan pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM
juncto akta No. 5 tanggal 05 September 2016, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 serta bagian akhir anggaran dasar Perseroan, penerimaan
pemberitahuan oleh Menteri Hukum Dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum Dan HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.0078225, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 7 September 2016, Daftar Perseroan Nomor: AHU-0104559.AH,01,11,TAHUN 2016. Tanggal 7 September 2016 dan pengumuman
dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto pegeluaran saham Tanpa Hak Memesa Efek Terlebih Dahulu yang dilakukan tanggal 30 Desember 2016 sejumah 780.394.335
saham kepada DEG -Deutsche Investitions Und Entwicklungsgesellschaft Mbh juncto Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2016 yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora BAE Perseroan
tanggal 31 Desember 2016, sebagai berikut:
83
sentase MODAL SAHAM
Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan Nilai Nominal Rp100,00 seratus Rupiah setiap saham
Keterangan Nilai Nominal per Saham Rp100,00
Jumlah Saham Jumlah Nominal
Rp Persentase
Modal Dasar 14.000.000.000
1.400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
8.671.048.162 867.104.816.200
PT Suryayudha Investindo Cipta, 430.078.250
43.007.825.000 4,96
PT Nata Patindo 226.777.000
22.677.700.000 2,62
PT Victoria Investama Tbk 3.938.845.330
393.884.533.000 45,43
Suzanna Tanojo 1.039.538.768
103.953.876.800 11,99
DEG-Deutsche Investitions Und Entwicklungsgesellschaft Mbh
780.394.335 78.039.433.500
9,00 Masyarakat di bawah 5
2.255.414.479 225.541.447.900
26,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
8.671.048.162 867.104.816.200
100,00 Saham Dalam Portepel
5.328.951.838 632.895.183.800
Catatan Pemegang saham pendiri,
Jumlah saham tersebut termasuk saham yang tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku 1 dari modal ditempatkan dan disetor tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Tahun 2017 a.
Struktur Permodalan dan Perubahan Kepemilikan Saham per 31 Januari 2017, berdasarkan akta No. 134 tanggal 26 Juni 2015, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan pasal
4 ayat 4 , Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17,Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 dan penyusunan
kembali seluruh Aggaran Dasar Perseroan, diberitahuan oleh Notaris tersebut kepada Menteri Hukum dan HAM dan diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum dan
HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.099938, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 09 Juli 2015, Daftar
Perseroan Nomor: AHU-3531340.AH.01.11.TAHUN 2015. Tanggal 09 Juli 2015 dan pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto akta No. 5 tanggal
17 Januari 2017, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, untuk perubahan pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 serta bagian akhir anggaran dasar Perseroan, penerimaan pem beritahuan oleh Menteri Hukum
Dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum Dan HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.0024041, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT BANK
VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 19 Januari 2017, Daftar Perseroan Nomor: AHU- 0007413.AH.01.11.TAHUN 2017. Tanggal 19 Januari 2017 dan pengumuman dalam berita negara Republik
Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto Daftar Pemegang Saham Perseroan pertanggal 31 Januari 2017 yang diterbitkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora BAE Perseroan tanggal 31 Januari 2017,
sebagai berikut:
84
MODAL SAHAM Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan
Nilai Nominal Rp100,00 seratus Rupiah setiap saham Keterangan
Nilai Nominal per Saham Rp 100,00 Jumlah Saham
Jumlah Nominal Rp
Persentase
Modal Dasar 14.000.000.000
1.400.000.000.000 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
8.671.048.162 867.104.816.200
PT Suryayudha Investindo Cipta, 430.078.250
43.007.825.000 4,96
PT Nata Patindo 226.777.000
22.677.700.000 2,62
PT Victoria Investama Tbk 3.938.845.330
393.884.533.000 45,43
Suzanna Tanojo 1.039.538.768
103.953.876.800 11,99
SSB 4671 SA DEG – Deutsche Investitions Und Entwicklungsgesellschaft MBH
780.394.335 78.039.433.500
9,00 Debora Wahjutirto Tanoyo
216.218.000 21.621.800.000
2,49 Masyarakat Lainnya masing-masing 5
2.039.196.479 203.919.647.900
23,51 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
8.671.048.162 867.104.816.200
100,00 Saham Dalam Portepel
5.328.951.838 532.895.183.800
Catatan: Pemegang saham pendiri,
Jumlah saham tersebut termasuk saham yang tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku 1 dari modal ditempatkan dan disetor tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Tidak terdapat perubahan modal ditempatkan dan disetor serta kepemilikan saham 5 atau lebih, dan hanya menyesuaikan dengan akta perubahan anggaran dasar Perseroan yang mencantumkan modal ditempatkan dan
disetor terakhir. Bulan Februari 2017 tidak terdapat perubahan modal ditempatkan dan disetor serta kepemilikan saham 5 atau
lebih. b.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham per tanggal 31 Maret 2017, berdasarkan Akta No. 134 tanggal 26 Juni 2015, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan
pasal 4 ayat 4, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 dan
penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan, diberitahuan oleh notaris tersebut kepada Menteri Hukum dan HAM dan diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri
Hukum dan HAM kepada notaris tersebut, No. AHU-AH.01.03.099938, Perihal: Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Victoria International Tbk. tanggal 09 Juli 2015, Daftar Perseroan
No. AHU-3531340.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal 09 Juli 2015 dan pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM juncto Akta No. 5 tanggal 17 Januari 2017,
dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, untuk perubahan pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 serta bagian akhir Anggaran Dasar Perseroan, penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum dan HAM
sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum dan HAM kepada notaris tersebut, No. AHU- AH.01.03.0024041, Perihal: Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Victoria
International Tbk. tanggal 19 Januari 2017, Daftar Persero No. AHU-0007413.AH.01.11.TAHUN 2017. tanggal 19 Januari 2017 dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri
Hukum dan HAM juncto Daftar Pemegang Saham Perseroan pertanggal 31 Maret 2017 yang diterbitkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora BAE Perseroan tanggal 31 Maret 2017, sebagai berikut:
85
sentase
2 6
2 8
9
MODAL SAHAM Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan
Nilai Nominal Rp 100,00 seratus Rupiah setiap saham Keterangan
Nilai Nominal per Saham Rp 100,00 Jumlah Saham
Jumlah Nominal Rp
Persentase
Modal Dasar 14.000.000.000
1.400.000.000.000 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
8.671.048.162 867.104.816.200
PT Suryayudha Investindo Cipta, 430.078.250
43.007.825.000 4,96
PT Nata Patindo 226.777.000
22.677.700.000 2,62
PT Victoria Investama Tbk 3.938.845.330
393.884.533.000 45,43
Suzanna Tanojo 1.172.934.114
117.293.411.400 13,53
SSB 4671 SA DEG – Deutsche Investitions Und Entwicklungsgesellschaft MBH
780.394.335 78.039.433.500
9,00 Debora Wahjutirto Tanoyo
216.218.000 21.621.800.000
2,49 Masyarakat Lainnya masing-masing 5
1.905.801.133 190.580.113.300
21,97 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
8.671.048.162 867.104.816.200
100,00 Saham Dalam Portepel
5.328.951.838 532.895.183.800
Catatan: Pemegang saham pendiri,
Jumlah saham tersebut termasuk saham yang tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku 1 dari modal ditempatkan dan disetor tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham per tanggal 30 April 2017, berdasarkan Akta No. 134
tanggal 26 Juni 2015, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan pasal 4 ayat 4, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, Pasal
19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan, diberitahuan oleh notaris tersebut kepada Menteri Hukum dan
HAM dan diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum dan HAM kepada notaris tersebut, No. AHU-AH.01.03.099938, Perihal: Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar PT Bank Victoria International Tbk. Tanggal 09 Juli 2015, Daftar Perseroan No. AHU-3531340.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal 09 Juli 2015 dan pengumuman dalam berita negara
Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM juncto Akta No. 5 tanggal 17 Januari 2017, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, untuk perubahan pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 serta
bagian akhir Anggaran Dasar Perseroan, penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum dan HAM kepada notaris tersebut, No. AHU-
AH.01.03.0024041, Perihal: Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Victoria International Tbk. tanggal 19 Januari 2017, Daftar Perseroan No. AHU-0007413.AH.01.11.TAHUN 2017.
tanggal 19 Januari 2017 dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM juncto Daftar Pemegang Saham Perseroan pertanggal tanggal 30 April 2017 yang
diterbitkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora BAE Perseroan tanggal tanggal 30 April 2017, sebagai berikut:
86
MODAL SAHAM Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan
Nilai Nominal Rp 100,00 seratus Rupiah setiap saham Keterangan
Nilai Nominal per Saham Rp 100,00 Jumlah Saham
Jumlah Nominal Rp
Persentase
Modal Dasar 14.000.000.000
1.400.000.000.000 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
8.671.048.162 867.104.816.200
PT Suryayudha Investindo Cipta, 430.078.250
43.007.825.000 4,96
PT Nata Patindo 226.777.000
22.677.700.000 2,62
PT Victoria Investama Tbk 3.938.845.330
393.884.533.000 45,43
Suzanna Tanojo 1.172.934.114
117.293.411.400 13,53
SSB 4671 SA DEG – Deutsche Investitions Und Entwicklungsgesellschaft MBH
780.394.335 78.039.433.500
9,00 Debora Wahjutirto Tanoyo
216.218.000 21.621.800.000
2,49 Masyarakat Lainnya masing-masing 5
1.905.801.133 190.580.113.300
21,97 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
8.671.048.162 867.104.816.200
100,00 Saham Dalam Portepel
5.328.951.838 532.895.183.800
Catatan: Pemegang saham pendiri,
Jumlah saham tersebut termasuk saham yang tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku 1 dari modal ditempatkan dan disetor tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Bulan Mei 2017 tidak terdapat perubahan modal ditempatkan dan disetor serta kepemilikan saham 5 atau lebih.
87
sentase
2 6
2 4
3
2. STRUKTUR ORGANISASI
88
3. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN
Sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar, Perseroan diurus oleh Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris yang anggota-anggotanya dipilih dan diangkat berdasarkan Keputusan RUPS untuk jangka waktu 3
tiga tahun. Kewajiban dan hak anggota Dewan Komisaris dan Direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Victoria International Tbk. tanggal
24 Juni 2016 juncto Rapat Umum Pemegang Saham Luar BIasa PT Bank Victoria International Tbk. tanggal 18 November 2016, sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 48 tanggal 20 Maret 2017, dibuat dihadapan Fathiah
Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum Dan HAM sebagaimana termaktub dalam surat Menteri Hukum Dan HAM kepada Notaris tersebut tanggal 22 Maret 2017 No. AHU-
AH.01.03-4120155, Perihal: Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Bank Victoria International Tbk., susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya RUPS tanggal
24 Juni 2016 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang diadakan pada tahun 2019 sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama :
Oliver Simorangkir Komisaris Independen
: Gunawan Tenggarahardja
Komisaris Independen :
Zaenal Abidin,PhD. Komisaris
: Debora Wahjutirto Tanoyo
Direksi
Direktur Utama :
Daniel Budirahayu Wakil Direktur Utama
: Rusli
Direktur :
Rita Gosal Direktur
: Ramon Marlon Runtu
Direktur Kepatuhan :
Tamunan Direksi dan Dewan Komisaris yang menjabat telah memenuhi kriteria sebagaimana yang ditetapkan dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014 dan telah lulus uji penilaian kemampuan dan kepatuhan fit and
proper test oleh Otoritas Jasa Keuangan dan mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. Berikut adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan:
DEWAN KOMISARIS
Oliver Simorangkir Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Tarutung pada tahun 1950, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari
Universitas Indonesia pada tahun 1980. Memulai karir di PT Bank Niaga Tbk. Sebagai Officer Development Program ODP 1980-1981, Sub
Manager Staff Internal Auditor 1981-1983, Assistant Manager - Department Head of Credit Administration Cabang Utama Jakarta 1983-
1985, Kepala Divisi Operasional Cabang Utama Jakarta 1985-1987, Senior Manager - Wakil Pimpinan Cabang Thamrin 1987-1988, Assistant
Vice President - Manager in Charge Sentralisasi Operasional Wilayah Jakarta 1988-1990, Vice President Operational – Manager in Charge
89
Wilayah Jakarta 1990-1994, Group Head Operation System Procedure Head Office 1994-1998, Group Head Corporate Planning Accounting
Control Head Office 1998-2000, serta Senior Vice President – General Manager Internal Audit PT Bank Permata Tbk. 2003-2005. Pernah
menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Victoria 2001-2005 dan sebagai Direktur Operasi dan Sistem Bank Victoria 2008-
2015. Diangkat sebagai Komisaris Utama sejak 2015 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No. 23 tanggal 20 Oktober 2015
dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 97 tanggal 24 Juni 2016.
Gunawan Tenggarahardja Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Malang pada tahun 1955, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1981. Memulai karir di Schlumberger OSA sebagai International Field Engineer 1 pada tahun 1982-1984. Pada tahun
1985-1988, beliau menjabat sebagai Assistant Manager di PT Bank Bali. Selanjutnya, beliau menjabat sebagai General Manager PT Sampoerna
Transport Nusantara tahun 1989-1992 dan menjabat sebagai Direktur Eksekutif pada PT Duta Pertiwi Tbk. tahun 1992-1996. Pada tahun 1996-
1998, beliau menjabat sebagai Direktur di PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. Menjabat sebagai Komisaris utama PT Sigma Karya Sempurna
BaliCamp pada tahun 1998-2004 dan sebagai Komisaris Independen PT Jakarta Setiabudi International Tbk. sejak tahun 2004 sampai sekarang.
Pada tahun 2003, beliau diangkat sebagai Komisaris Bank Victoria sampai tahun 2007. Pada tahun 2007, beliau diangkat kembali sebagai Komisaris
merangkap Komisaris Independen Bank Victoria berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa Nomor 48 tanggal 19 Desember 2007, Akta
Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 82 tanggal 25 Juni 2010 yang dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan Keputusan RUPS
Tahunan Nomor 24 tanggal 21 Oktober 2010, serta berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 41 tanggal 17 Oktober 2013
dan dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan RUPS Tahunan Nomor 97 tanggal 24 Juni 2016.
90
Zaenal Abidin Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi pada tahun 1963, saat ini berdomisili di Depok, Jawa Barat. Menyelesaikan pendidikan Sarjana
Ekonomi dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta pada tahun 1987. Memperoleh gelar Master Manajemen dari ASIAN Institute of Management
AIM, Filipina pada tahun 1997 dan memperoleh gelar Doctor of Philosophy dari Santo Tomas University, Filipina pada tahun 2006. Memulai karir
perbankan sebagai Pro Manager Treasury di Bank Summa pada tahun 1989-1992. Beliau juga merupakan Dosen pada Perbanas Institute sejak
tahun 1993-2013, serta Dosen STIE IBS sejak tahun 2013 sampai sekarang. Selain itu, beliau juga aktif sebagai Koordinator Staf Khusus Bidang Riset
Asosiasi Perbanas sejak tahun 2011-2012 dan sebagai peneliti senior GCG pada Indonesia Institute Corporate Governance periode 2008 sampai
sekarang. Sejak 2012, beliau bergabung di Bank Victoria sebagai Komisaris merangkap Komisaris Independen berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan RUPS Tahunan Nomor 22 tanggal 8 Oktober 2012 dan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 41 tanggal 17 Oktober 2013
dan dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan RUPS Tahunan Nomor 97 tanggal 24 Juni 2016.
Debora Wahjutirto Tanoyo Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya tahun 1985. Meraih gelar Bachelor of Science dari University of San Fransisco, California pada tahun
2006 dan meraih gelar Master of Business Administration dari University of San Fransisco, California pada tahun 2009. Memulai karirnya sebagai
Assurance Staff di Burr Pilger Mayer LLP, San Fransisco tahun 2007- 2008. Pernah menjabat Senior Associate 2 Ernst Young LLP, Singapore
tahun 2011-2013. Tahun 2013 beliau bergabung bersama PT Victoria Investama, Tbk dengan jabatan sebagai Finance Manager sampai tahun
2014. Tahun 2014-2015 beliau menjadi Senior Staff Manajemen Risiko pada PT Bank Victoria International Tbk dan tahun 2014 beliau juga dipercaya
untuk menjabat sebagai Direktur PT Victoria Investama Tbk sampai sekarang. Beliau diangkat sebagai Komisaris Bank Victoria berdasarkan
Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa Nomor 48 tanggal 20 Maret 2017.
91
DIREKSI Daniel Budirahayu
Direktur Utama Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1952, saat ini
berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Bachelor of Business Administration dari Technical College of Cologne, Germany pada tahun
1982 dan mengikuti program Advanced Management di The Wharton School, University of Pennsylvania di tahun 2000. Mengawali karir nya
sebagai Management Trainee di European Asian Bank, Hamburg 1982- 1984. Kemudian bergabung dengan Deutsche Bank , Jakarta dengan
jabatan terakhir sebagai Head of Credit Administration 1984-1989. Selanjutnya bekerja di Bank Central Asia dengan jabatan terakhir sebagai
Head of Corporate Banking 1989-2003. beliau bekerja sebagai Konsultan Independen di Toronto, Kanada 2003-2005 dan menjabat sebagai Direktur
Kredit di Bank Mega 2005-2012. Pada tahun 2012 bergabung dengan Bank Victoria sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
dan pada tahun 2015 beliau dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Utama Bank Victoria berdasarkan akta Pernyataan Keputusan RUPS
Tahunan No. 39 tanggal 30 Juli 2015.
Rusli Wakil Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Tebing Tinggi pada tahun 1971. Memperoleh gelar Insinyur dari Universitas Trisakti Jakarta pada tahun
1993. Memulai karir dibank sejak tahun 1992, beliau pernah menjabat beberapa posisi penting di PT Bank QNB Indonesia Tbk dh PT Bank QNB
Kesawan Tbk diantara sebagai Head of Treasury dari tahun 2000 sampai tahun 2002, sebagai Direktur Treasury dari tahun 2000 sampai tahun 2009,
Direktur Bisnis dari tahun 2009 sampai tahuan 2012 dan terakhir sebagai Direktur Operasional dari tahun 2012 sampai tahun 2016. Menjabat sebagai
Direktur Operasi dan Sistem Bank Victoria berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Luar Biasa No. 12 tanggal 6 Juni 2015 dan
diangkat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Victoria pada tahun 2016 berdasarkan Akta Penyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 97 tanggal
24 Juni 2016.
92
Rita Gosal Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1966. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya, Jakarta pada tahun 1989
dan memperoleh gelar Magister Management dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta pada tahun 2003. Memulai karir di Bank Bali dari tahun
1989 – 2000 dengan jabatan terakhir sebagai Assistant Vice President. Beliau kemudian berkiprah pada PT Paramitra Alfa Sekuritas dengan
jabatan sebagai Associate Director pada tahun 2001 – 2003 dan pada tahun 2003 beliau bergabung dengan PT Binaartha Parama sampai tahun 2006
sebagai Direktur Perseroan. Pada tahun 2006 – 2013, beliau bergabung dengan PT Bank Permata, Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Senior Vice
President. Semenjak tahun 2013 beliau menjabat sebagai Executive Director sampai dengan tahun 2016 di PT Bank UOB Indonesia. Diangkat
sebagai Direktur Business Bank Victoria pada tahun 2016 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan Nomor 97 tanggal 24 Juni
2016.
Ramon Marlon Runtu Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir di Pontianak pada tahun 1962, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari
Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1989. Memulai karir sebagai Pimpinan Cabang Pembantu MT Haryono PT Bank International
Indonesia Tbk. 1994, Team Leader Corporate Banking KCU Thamrin PT Bank International Indonesia Tbk. 1995-1996 dan Team Leader
Corporate Banking KCU Juanda PT Bank International Indonesia Tbk. 1996-1997, Kepala Cabang Gani Djemat PT Bank Mega Tbk. 1997-
2000, Kepala Divisi Kredit Komersial PT Bank Mega Tbk. 2000-2002, Direktur PT Para Multifinance 2002-2008, Staff Direksi PT Bank Mega Tbk.
Juli-Oktober 2008, serta Kepala Wilayah Jakarta I PT Bank Mega Tbk. 2008-2011. Menjabat sebagai Direktur Kredit sejak 2011 berdasarkan
Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 11 tanggal 12 Agustus 2011 dan Nomor 41 tanggal 17 Oktober 2013 dan dinyatakan kembali
dengan Akta Pernyataan RUPS Tahunan Nomor 97 tanggal 24 Juni 2016.
Tamunan Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir di Banjarmasin pada tahun 1965, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi program studi
Akuntansi dari Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin pada tahun 1990 dan gelar Magister Manajemen program studi Manajemen Risiko dari
Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 2008. Memulai karir di KAP Drs. Santoso, Banjarmasin sebagai Staff Audit 1987-1988, PT Winduintan
Deltatama Muda Jaya Group, Banjarmasin sebagai Kepala Bagian
93
Administrasi Umum 1988-1990, Bank Andromeda, Jakarta dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Kantor Bank Andromeda di Gedung
Bimantara, Jakarta 1990-1997, Kepala Kantor Bank Alfa di Menara Kebon Sirih, Jakarta 1997-1999, Staff Badan Penyehatan Perbankan Nasional
BPPN April-September 1999, Manajer Operasional PT Victoria Sekuritas 1999 - 2001, serta Head of Operation Compliance PT Mahastra Capital
2001-2003. Menjabat sebagai pejabat eksekutif Bank Victoria 2004- 2007, Direktur Operasi dan Teknologi Bank Victoria 2007-2008, serta
merangkap jabatan sebagai Sekretaris Perusahaan Bank Victoria 2008- 2010. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Manajemen Risiko sejak
2008 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 33 tanggal 24 Maret 2009, Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor
82 tanggal 25 Juni 2010 yang dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan Kembali RUPS Tahunan Nomor 24 tanggal 21 Oktober 2010, serta
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 41 tanggal 17 Oktober 2013 dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan
RUPS Tahunan Nomor 97 tanggal 24 Juni 2016.
Penunjukkan seluruh anggota Komisaris dan anggota Direksi Perseroan telah sesuai dengan POJK No. 33POJK.042014.
Gaji dan tunjangan yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 serta 31 Desember 2015, dan 31 Desember 2014 berturut-turut adalah sebesar
Rp11.290.110.962,- ; Rp7.893.553.595,- ; Rp12.063.156.272,- Penetapan jumlah remunerasi berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.
DEWAN KOMISARIS Uraian Pelaksanaan Tugas
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawab selama tahun 2016 ini, Dewan Komisaris telah melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank sebagai bagian tidak terpisahkan.
Berdasarkan pengawasan yang dilakukan tersebut, Dewan Komisaris telah memberikan rekomendasi agar Direksi memberikan perhatian khusus dan melakukan perbaikan-perbaikan antara lain:
1.
Meningkatkan pertumbuhan kredit yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya melalui diversifikasi penyaluran kredit kepada sektor ekonomi yang memiliki potensi tumbuh, prospek usaha, dan debitur-debitur
yang memiliki permodalan yang kuat terhadap gejolak ekonomi untuk dapat menutup arus kas di masa depan;
2. Melakukan peningkatan di aktivitas kunci proses perkreditan yaitu dimulai dari evaluasi indentifikasi, proses
pengukuran lebih baik, pemantauan dan pengendalian oleh unit-unit independen, sehingga risk assessment serta quality assurance proses perkreditan menjadi lebih baik;
3. Karena posisi Bank sensitif terhadap pergerakan suku bunga, maka perlu disikapi secara konsisten untuk
menciptakan terobosan kebijakan seperti meningkatkan account CASA untuk memperluas base customer dengan tetap memperhatikan aturan prudential dalam penerapan APUPPT;
4. Melakukan peningkatan efisiensi, meningkatkan daya saing, memberikan nilai tambah untuk pelanggan dan
meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja; 5.
Manajemen terus menerus melakukan peningkatan kompetensi manajerial maupun kompetensi teknis karyawan melalui training-training yang diselenggarakan secara inhouse ataupun program yang
diselenggarakan oleh pihak eksternal. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia merupakan subyek sentral seluruh aktifitas kegiatan operasional perbankan sehari-hari.
94
Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu apabila dianggap perlu oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 satu pemegang saham atau lebih yang bersama-sama memiliki
sedikitnya 110 satu per sepuluh bagian dari jumlah semua saham dengan hak suara yang sah yang dikeluarkan Bank. Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2
dua kali dalam setahun dan apabila anggota Dewan Komisaris tidak dapat menghadiri rapat Dewan Komisaris, maka dapat menghadiri rapat melalui teknologi teleconference.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Selama tahun 2016 rapat Internal Dewan Komisaris telah dilaksanakan sebanyak 11 sebelas kali, Rapat
Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan sebanyak 13 tiga belas kali, sedangkan Rapat Dewan Komisaris dengan Direktorat sebanyak 10 sepuluh kali. Daftar Kehadiran Rapat Internal Dewan Komisaris tahun
2016, dijabarkan sebagai berikut:
Nama Jabatan
Periode Rapat Internal Dewan
Komisaris Rapat Gabungan Dewan
Komisaris dengan Direksi Rapat Gabungan Dewan
Komisaris Direktorat Total
Kehadiran Anggota
Dewan Komisaris
pada Seluruh
Rapat Total
Jumlah Rapat
Kehadiran Total
Jumlah Rapat
Kehadiran Total
Jumlah Rapat
Kehadiran Jumlah
Jumlah Jumlah
Oliver Simorangkir Komisaris
Utama 26 Juni 2015 –
saat ini 11
11 100
13 12
92,31 10
10 100
33 Gunawan
Tenggarahardja Komisaris
Independen 19 Desember
2007 – saat ini 11
8 72,72
13 11
84,62 10
8 80
27 Zaenal Abidin,
Ph.D Komisaris
Independen 29 Juni 2012 –
saat ini 11
10 90,91
13 12
92,31 10
10 100
32 Suzanna Tanojo Komisaris
2006 – 18 November 2016
11 9
81,82 12
10 83,33
8 19
Debora Wahjutirto Tanoyo
Komisaris 18 November
2016 – saat ini 1
1 100
1 1
100 2
2 100
4
Telah Efektif sesuai persetujuan OJK fit and proper test tanggal 17 Februari 2017 8 kali kehadiran melalui teleconference
9 kali kehadiran melalui teleconference
DIREKSI Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab
Direksi Bank Victoria bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengelolaan Bank dan mematuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Anggota Direksi memiliki pembidangan tugas dan tanggung
jawab yang jelas. Berdasarkan Board of Directors Charter BOD Charter, tugas dan tanggung Jawab Direksi Bank Victoria sebagai berikut:
1.
Melaksanakan fungsi kepengurusan Bank secara efektif dan efisien, serta mewakili Bank baik didalam maupun diluar Pengadilan.
2. Melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada
seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.
3. Menyusun strategi usaha sesuai dengan visi dan misi Bank yang telah ditetapkan dengan Rencana Bisnis
Bank Tahunan serta bertanggung jawab mengawasi dan melaksanakan dari waktu ke waktu dan menjamin partisipasi seluruh pegawai untuk ikut berperan sesuai dengan kompetensinya.
4. Menyusun dan menetapkan struktur Organisasi Bank beserta uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab
serta mengelola sumber daya Bank secara optimal. 5.
Mengungkapkan kepada seluruh pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis menetapkan remunerasi sesuai dengan kemampuan Bank dan lingkungan peers group serta menciptakan jenjang karier yang baik
dan terbuka dengan menerapkan reward dan punishment promosi, demosi, mutasi dan pemutusan hubungan kerja.
6. Menerapkan Tata Tertib serta ketentuan
tentang benturan
95
ah ah
ah
o
Pedoman kerja Direksi diatur dalam Kebijakan GCG yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No.007SKDIR0216 tanggal 24 Februari 2016 tentang Board of Directors Charter BOD Charter PT Bank
Victoria International, Tbk. Board Charter berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Direksi, serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat
menjadi acuan bagi Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Adapun isi dari Board Charter Direksi antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
Wewenang Direksi Adapun wewenang Direksi, yaitu:
1.
Mewakili Bank di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Bank dengan pihak lain dan pihak lain dengan Bank, serta menjalankan segala tindakan, baik yang
mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank Victoria dan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Untuk melakukan tindakan tertentu, Direksi terlebih dahulu harus mendapat persetujuan tertulis dari Dewan
Komisaris 3.
Kecuali ditentukan lain oleh peraturan dan ketentuan yang berlaku, beberapa hal yang membutuhkan persetujuan dari Dewan Komisaris adalah:
a. Menerima pinjaman dari siapapun atau menjadi terhutang kepada siapapun, badan hukum atau Bank untuk jangka waktu 3 tiga tahun atau lebih dan apabila jumlah pinjaman tersebut untuk 1 satu kali
transaksi melebihi suatu jumlah yang sama dengan 25 dua puluh lima perseratus dari jumlah modal Bank yang telah disetor penuh dan cadangan-cadangan yang terakhir sebagaimana sewaktu-waktu
ternyata dari laporan keuangan Bank yang terakhir yang telah diperiksa, disahkan dan sebagaimana dinyatakan oleh Akuntan Publik
b. Memberi pinjaman kepada siapapun juga untuk waktu 1 satu tahun atau lebih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila jumlah pinjaman tersebut untuk 1 satu kali
transaksi melebihi 5 lima persen dari jumlah modal Bank yang disetor penuh dan cadangan- cadangan yang terakhir sebagaimana ternyata dari laporan keuangan Bank yang telah diperiksa,
disahkan dan sebagaimana dinyatakan oleh Akuntan Publik.Memberi jaminan hutang atau tanggungan untuk seseorang, badan hukum atau Bank, apabila jumlah yang dijamin itu untuk setiap transaksi yang
dijamin melebih suatu jumlah yang sama dengan 5 lima persen dari jumlah modal Bank yang telah disetor penuh dan cadangan-cadangan yang terakhir sebagaimana sewaktu-waktu ternyata dari
laporan keuangan Bank yang terakhir telah diperiksa, disahkan dan sebagaimana dinyatakan oleh Akuntan Publik.
c. Memasang atau membebankan hak tanggungan, menggadaikan atau dengan cara lain mempertanggungkan kekayaan atau kekayaan-kekayaan Bank untuk setiap transaksi yang merupakan
suatu jumlah yang sama dengan atau melebihi 5 lima persen dari nilai buku dari seluruh jumlah kekayaan Bank sebagaimana sewaktu ternyata dari laporan keuangan Bank yang terakhir yang telah
diperiksa, disahkan dan sebagaimana dinyatakan oleh Akuntan Publik.
d. Memperoleh, mengalihkan atau melepaskan dengan cara apapun hak-hak atas barang-barang tidak bergerak dan Bank.
Hak Direksi Direksi mempunyai hak untuk:
1.
Menetapkan kebijakan dalam kepemimpinan dan kepengurusan Bank. 2.
Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Bank di dalam dan di luar pengadilan kepada seseorang atau beberapa orang Direktur yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seseorang atau
beberapa orang karyawan Bank baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang atau badan lain.
3. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Bank termasuk penetapan gaji, pensiun, jaminan hari
tua dan penghasilan bagi karyawan Bank berdasarkan ketentuan yang belaku.
96
4. Mengangkat dan memberhentikan karyawan Bank berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan peraturan kepegawaian Bank. 5.
Memberi penghargaan dan sanksi reward and punishment karyawan Bank berdasarkan peraturan kepegawaian Bank.
6. Memastikan sumber daya manusia Bank memiliki kompetensi dan kemampuan yang handal sesuai dengan
bidang tugasnya. 7.
Melakukan aktivitas di luar Bank yang tidak secara langsung berhubungan dengan kepentingan Bank seperti kegiatan mengajar, menjadi pengurus asosiasi bisnis dan sejenisnya diperkenankan sebatas
menggunakan waktu yang wajar dan sepengetahuan Direktur Utama atau Direktur lainnya. 8.
Memperoleh cuti sesuai ketentuan yang berlaku. 9.
Mempergunakan saran profesional. 10.
Menerima insentif dan tantiem apabila Bank mencapai tingkat keuntungan sebagai imbalan atas prestasi kerjanya yang besarnya ditetapkan oleh RUPS.
11. Menerima gaji berikut tunjangan, sarana dan fasilitas Bank serta santunan purna jabatan sesuai dengan
hasil penetapan RUPS yang penyediaannya disesuaikan dengan kondisi keuangan Bank, atas kepatutan dan kewajaran serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-udangan yang berlaku. Penjabaran
tentang sarana dan fasilitas Bank dituangkan lebih lanjut dalam keputusan RUPS.
12. Menetapkan dan menyesuaikan struktur organisasi Bank.
13. Anggota Direksi memiliki hak untuk membela diri, jika:
a. Anggota Direksi yang diberhentikan sewaktu-waktu oleh RUPS dengan menyebutkan alasannya,
maka anggota Direksi diberi kesempatan untuk hadir dalam RUPS guna membela diri. b.
Anggota Direksi yang diberhentikan sewaktu-waktu oleh Dewan Komisaris dengan menyebutkan alasannya, maka anggota Direksi diberi kesempatan untuk hadir dalam RUPS guna membela diri.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Sepanjang tahun 2016, Direksi Bank Victoria telah menyelenggarakan Rapat Direksi sebanyak 38 tiga puluh
delapan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 13 tiga belas kali. Adapun tabel kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam rapat disajikan pada tabel berikut:
Nama Jabatan
Periode Rapat Direksi
Rapat Gabungan Direksi dengan Dewan Komisaris
Jumlah dan Kehadiran Jumlah dan Kehadiran
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
Daniel Budirahayu
Direktur Utama 26 Juni 2015 – saat ini
38 35
92,11 13
12 92,31
Rusli Direktur
Operasi dan Sistem 29 Februari 2016 – 24
Juni 2016 32
29 90,63
11 8
72,73 Wakil Direktur Utama
24 Juni 2016 – saat ini Ramon Marlon
Runtu Direktur Kredit
17 Juni 2011 – saat ini 38
30 78,95
13 13
100 Gregorius
Andrew Andryanto
Haswin Direktur Treasury dan
Retail Banking 17 Juni 2011 – 7
September 2016 38
20 52,62
9 7
77,78
Tamunan Direktur Kepatuhan dan
Manajemen Risiko 24 Juni 2008 – saat ini
38 33
86,84 13
12 92,31
Rita Gosal Direktur Bisnis
24 Juni 2016 – saat ini 22
17 72,27
6 6
100
97
Pengembangan Kompetensi Direksi Sepanjang tahun 2016, anggota Direksi Bank telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa
pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
Materi Pengembangan Kompetensi Pelatihan
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Jenis Pelatihan dan
Penyelenggara
Seminar dan Executive Raundtable
Konglomerasi Jasa Keuangan di Indonesia Training Leadership
Jakarta 13 – 14 Januari 2016
Jakarta 12 dan 19 Maret 2016
Seminar Publik – LPPI In House – Diaspora IBS
Training Leadership Southeast Asia Banking Technology Innovation Summit
Jakarta 12 dan 19 Maret 2016
Jakarta 30 – 31 Maret 2016
In House – Diaspora IBS Seminar Publik - ESCOM
Training Leadership Pemeliharaan Sertifikat Kompetensi
Manajemen Risiko Refreshment LSPP
Jakarta 12 dan 19 Maret 2016
Jakarta 16 November 2016
In House – Diaspora IBS Refreshment - LSPP
Training Leadership Jakarta
12 dan 19 Maret 2016 In House – Diaspora IBS
Seminar dan Executive Raundtable
Konglomerasi Jasa Keuangan di Indonesia Training Leadership
Training Seminar “National Anti Fraud Conference 2016”
TrainingSeminar “Pengawasan Terintegrasi
Bagi Konglomerasi Keuangan Jakarta
13 – 14 Januari 2016 Jakarta
12 dan 19 Maret 2016 Semarang
26 – 28 Oktober 2016 Bandung
10 – 11 November 2016 Seminar Publik – LPPI
In House – Diaspora IBS Seminar Publik – ACFE Indonesia
Chapter Seminar Publik – Otoritas Jasa
Keuangan
Customer Experience Management CEM ASIA
SUMMIT 2016 “Engagement A Solid Team To Achieve
Extraordinary Result in 2016” - Team Building Outbond
Jakarta 6 – 9 September 2016
Cirebon 15 – 16 Oktober 2016
Seminar Publik – IQPC WorldWide PTE LTD
In House – Kalpata
98
SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary Sehubungan dengan pemenuhan Peraturan OJK No. 35POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
Sekretaris Perusahaan Perseroan atau Perusahaan Publik juncto Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001BEI01-2014 tanggal 20 Januari 2014 tentang Perubahan Peraturan No. 1-A, maka berdasarkan
Surat Keputusan Direksi No. 012SK-DIRHCM0615 tanggal 22 Juni 2015, Perseroan telah menunjuk Ruly Dwi Rahayu sebagai Sekretaris Perusahaan yang menjalankan tugas-tugas Sekretaris Perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan yang mengacu pada Peraturan OJK No. 35POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Perseroan atau Perusahaan Publik antara lain sebagai
berikut : 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap Informasi yang dibutuhkan pemodal berkaitan dengan
kondisi Emiten atau Perusahaan Publik. 3. Memberikan masukan kepada Direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan Undang-
undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. 4. Sebagai penghubung atau contact person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Bapepam dan LK
serta masyarakat. Pengalaman kerja yang dimiliki Sekretaris Perusahaan tahun 2013 yaitu menjabat sebagai Kepala Divisi
Manajemen Risiko 2011-2013, Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bank Victoria 2006-2011, Kepala Satuan Kerja Audit Internal Bank Victoria 1995-2006 dan sebagai Staf Auditor PT Panin Bank
1991-1995. Sebagai pendukung pelaksanaan tugas sebagai Sekretaris Perusahaan, maka berikut adalah serangkaian
program pengembangan kompetensi yang diikuti pada tahun 2016 :
Tanggal Jenis Kegiatan Pengembangan
Kompetensi Penyelenggara
19 Maret 2016 Leadership Batch 3
IBS 14 Mei 2016
Penyelerasan Fungsi Kepatuhan, Pengendalian Internal dan Management
Risiko dalam Rangka Peningkatan Efektifitas Penerapan GCG
RMI
Berikut ini adalah informasi tentang Sekretaris Perusahaan : Nama
: Ruly Dwi Rahayu No. Telepon
: 021 7278 1800 ext 2512 Faksmili
: 021 7278 1900 E-mail
: corsecvictoriabank.co.id
Alamat : Senayan City, Panin Tower Lantai 15
Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta Pusat KOMITE AUDIT
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 beserta perubahannya Nomor 814PBI2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Peraturan PT Bursa Efek Indonesia Nomor I-A Tentang
Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat yang merupakan Lampiran I dari Surat Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Indonesia Nomor KEP—00001BEI01-2014
tanggal 20 Januari 2014 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55POJK.042015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Perseroan telah memiliki Piagam dan
99
Pedoman Komite Audit yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Komisaris No. 001SK-KOM0316 tanggal 2 Maret 2016 dan susunan Komite Audit yang terdiri dari seorang Ketua Komite yang merupakan Komisaris Independen
dengan latar belakang perbankan, seorang anggota yang juga merupakan Komisaris dengan latar belakang perbankan dan audit serta dua orang anggota dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen
risiko, perbankan dan audit yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No.004SK-DIR0715 tentang Perubahan Anggota Komite Audit Perseroan tertanggal 08 Juli 2015, dengan susunan keanggotaan sebagai
berikut: Ketua
: Gunawan Tenggarahadja
Anggota :
Oliver Simorangkir Anggota
: Tonny Setiady
Anggota :
Retno Dwijanti Widaningsih Komite Audit menjalankan peran secara profesional dan independen, serta tidak menerimamelakukan intervensi
darikepada pihak lainnya. Anggota Komite Audit tidak terkait dengan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, maupun Direksi. Komite Audit yang berasal dari luar Perseroan tidak memiliki kepentinganketerkaitan pribadi yang
dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan conflict of interest dengan Perseroan. Aspek Independensi Komite Audit adalah sebagai berikut:
• Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi.
• Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, maupun perusahaan afiliasi. • Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan.
• Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, danatau sesama anggota Komite Audit.
• Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah. Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai anggota Komite Audit:
Gunawan Tenggarahardja Ketua Komite Audit
61 Tahun, Warga Negara Indonesia. Menyelesaikan pendidikan sarjana di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1981 dengan gelar Sarjana Teknik Sipil.
Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2007. Pengalaman kerja:
• Komisaris Komisaris Independen, Perseroan 2007 – Sekarang. • Komisaris Independen, PT Jakarta Setiabudi International Tbk. 2004 – sekarang.
• Komisaris Utama, PT Sigma Karya Sempurna Bali Camp 1998 – 2004. • Direktur, PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 1996 – 1998.
• Direktur Eksekutif, PT Duta Pertiwi Tbk. 1992 – 1996. • General Manager, PT Sampoerna Transport Nusantara 1989 – 1992.
• Assistant Manager, PT Bank Bali 1985 – 1988. • International Field Engineer 1, Schlumberger OSA 1982 – 1984 .
Oliver Simorangkir Anggota
66 Tahun, Warga Negara Indonesia. Menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Indonesia pada tahun 1980 dengan gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi.
Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Utama sejak tahun 2015. Pengalaman kerja:
• Komisaris Utama, Perseroan 2015 – Sekarang. • Direktur Operasi dan Sistem Bank, Perseroan 2009 – 2015.
100
• Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, Perseroan 2005 – 2009. • Senior Vice President – General Manager Internal Audit, PT Bank Permata Tbk. 2003 – 2005.
• Group Head Corporate Planning Accounting Control Head Office, PT Bank Niaga Tbk. 1998 – 2000. • Group Head Operation System Procedure Head Office, PT Bank Niaga Tbk. 1994 – 1998.
• Vice President Operational – Manager in Charge Wilayah Jakarta, PT Bank Niaga Tbk. 1990 – 1994. • Assistant Vice President - Manager in Charge Sentralisasi Operasional Wilayah Jakarta, PT Bank Niaga Tbk.
1988 – 1990. • Senior Manager - Wakil Pimpinan Cabang Thamrin, PT Bank Niaga Tbk. Cabang Thamrin 1987 – 1988.
• Kepala Divisi Operasional, PT Bank Niaga Tbk. Cabang Utama Jakarta 1985 – 1987. • Assistant Manager - Department Head of Credit Administration, PT Bank Niaga Tbk. Cabang Utama Jakarta
1983 – 1985. • Sub Manager Staff Internal Auditor, PT Bank Niaga Tbk. 1981 – 1983.
• Officer Development Program ODP, PT Bank Niaga Tbk. 1980 – 1981. Tonny Setiady
Anggota 60 tahun, Warga Negara Indonesia. Memiliki pengalaman spesifik Penguji Sertifikasi Profesi Perbankan pada
LSPP Bidang Manajemen Risiko tingkat 4 dan 5 untuk pejabat eksekutif, serta tingkat 1 dan 2 untuk Komisaris. Pengalaman kerja:
Puncak karir di perbankan sebagai Direktur Kepatuhan PT Bank Yudha Bhakti tahun 2007-2012. Menjabat sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko dan Anggota Komite Audit Perseroan sejak Februari 2013, Beliau bertugas
untuk mendukung ketua dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas Komite. Retno Dwijanti Widaningsih
Anggota 58 tahun, Warga Negara Indonesia. Seorang praktisi perbankan yang memiliki latar belakang pendidikan Program
Pengembangan Profesional Indonesia Perbankan II dan memiliki pengalaman kerja dalam bidang audit. Pengalaman kerja:
Puncak karirnya sebagai Vice President, Head of Group Audit Deutsche Bank AG, Jakarta Branch. Bergabung sebagai Anggota Komite Audit dan Anggota Komite Pemantau Risiko sejak Februari 2013, Beliau juga bertugas
untuk mendukung ketua dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas Komite. PIAGAM KOMITE AUDIT PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk.
DASAR Piagam ini disusun berdasarkan atas:
a. Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang
Undang no. 10 tahun 1998. b.
Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas. c.
Undang-undang Nomor 21 tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. d.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2009 tangal 13 Januari 2009 juncto Peraturan Permerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008, Undang-undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia.
101
• •
• •
• •
• •
• •
• e.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, sebagaimana diubah dengan Perarutaran Bank Indonesia Nomor
814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006. f.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 131PBI2011 tanggal 5 Januari tentang Penilaian Kesehatan Bank Umum.
g. Peraturan Bank Indonesia Nomor PBI No. 1327PBI2011 tanggal 28 Desember 2011 tentang Perubahan
atas PBI Nomor 111PBI2009 tanggal 27 Januari 2009 tentang Bank Umum. h.
Keputusan BAPEPAM Nomor KEP-643BL2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan nomor IX.I.5 tanggal 7 Desember 2012 tentang
pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. i.
Anggaran Dasar PT Bank Victoria International Tbk. j.
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1515DPNP tanggal 29 April 2013 Perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
k. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8POJK.04 2015 tentang situs web emiten atau perusahaan
publik.
TUJUAN
Tujuan pembentukan Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris menelaah dan klarifikasi atas informasi keuangan; seleksi, penunjukan dan pengawasan pekerjaan auditor independen; mengevaluasi efektivitas
pelaksanaan fungsi internal audit; pengendalian intern; kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan manajemen resiko.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. Penelaahan Dan Klarifikasi Atas Informasi Keuangan
Penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan kepada publik danatau pihak otoritas antara lain Laporan Keuangan, Laporan Rencana Bisnis dan laporan lainnya terkait dengan infromasi keuangan.
Penelaahan dan klarifikasi untuk mendorong agar informasi keuangan yang akan dipublikasikan akurat, handal, dan dapat dipercaya, dan dilakukan melalui:
a. Review atas hasil pemeriksaan auditor independen danatau internal auditor.
b. Klarifikasi proses penyiapan informasi keuangan yang akan dipublikasikan.
c. Memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap informasi penting yang
dikeluarkan. d.
Menelaah pengaduan jika ada yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan. e.
Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan.
102
2. Seleksi, Penunjukan Dana Pengawasan Pekerjaan Auditor Independen
Dalam rangka audit umum general audit atas Laporan Keuangan Perseroan , Komite Audit berperan aktif untuk melaksanakan:
a.
Seleksi dan Penunjukan Auditor Independen: -
Komite Audit mereview hasil seleksi dari manajemen dan merekomendasikan calon auditor independen yang akan mengaudit Laporan Keuangan kepada Dewan Komisaris.
- Dalam proses seleksi auditor independen, Komite Audit mengacu pada ketentuan-ketentuan
mengenai legalitas, kompetensi, penugasan, fee dan independensi akuntan publik. b.
Pengawasan Pekerjaan Auditor Independen: -
Mereview Audit Planning dan kecukupan program audit serta memantau pelaksanaan audit di lapangan.
- Komite Audit memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara
Bank dengan auditor atas jasa yang diberikannya. -
Memastikan agar auditor independen mengkomunikasikan hal-hal tersebut di bawah ini, yaitu: - Tingkat tanggung jawab auditor terhadap pengendalian intern dalam penyajian laporan
keuangan. - Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan.
- Kelemahan signifikan dalam desain dan penerapan pengendalian intern. - Metode pencatatan, pelaporan dan dampak dari transaksi luar biasa yang signifikan
terhadap Laporan Keuangan. - Fraud dan penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan yang dilakukan oleh
manajemen atau karyawan yang berdampak salah saji material dalam Laporan Keuangan. - Koreksi audit yang signifikan.
- Prosedur yang dilaksanakan oleh auditor terhadap laporan tahunan yang berisi Laporan Keuangan auditan.
- Ketidaksepakatan dengan manajemen tentang penerapan prinsip akuntansi, lingkup audit, pengungkapan dalam Laporan Keuangan dan kata-kata yang digunakan auditor dalam
laporan auditnya. - Konsultasi yang dilakukan manajemen dengan Kantor Akuntan Publik lain dan pendapat
auditor terhadap masalah yang dikonsultasikan tersebut. - Hambatan dalam pelaksanaan audit.
c. Memastikan konsep Laporan Keuangan auditan diterima sepuluh hari sebelum diterbitkan atau
seminggu sebelum dibahas dalam rapat untuk direview oleh Komite Audit. d.
Komite Audit dapat mengusulkan pemutusan hubungan kerja dengan auditor independen kepada Dewan Komisaris, jika terdapat indikasi kuat bahwa independensi auditor dapat terganggu atau
terbukti bahwa auditor tidak melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar pemeriksaan akuntan publik.
3. Evaluasi Efektivitas Pelaksanaan Fungsi Internal Audit
Komite Audit melakukan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari Internal Auditor dilakukan antara lain melalui:
a.
Review Internal Audit Charter dan Pedoman Pelaksanaan Audit SOP Audit.
b. Evaluasi program kerja tahunan dan pelaksanaannya.
c. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan auditpemeriksaan oleh Auditor Internal dan melakukan
pembahasan laporan hasil audit yang pentingmaterial termasuk audit pengadaan dan audit Anak Bank.
d. Mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Manajemen atas temuan Auditor Internal.
103
4. Efektivitas Pengendalian Intern
Komite Audit melakukan penelaahan terhadap desain dan pelaksanaan kebijakan serta prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai mengenai efektivitas pengendalian internal agar kesalahan dalam
Laporan Keuangan, penyalahgunaan aktiva dan perbuatan melanggar peraturan perundang-undangan dapat dicegah serta agar pengamanan aset dan pemenuhan kewajiban Perseroan dapat ditingkatkan.
Agar pengendalian internal dapat dijalankan secara efektif, maka: a.
Pemahaman Pengendalian Internal diperoleh antara lain dari mempelajari Standar Operasi Perseroan dan presentasi manajemen mengenai desain dan implementasi pengendalian internal.
b. Komite Audit mendapat laporan audit internal secara berkala dari Satuan Kerja Audit Internal sebagai
bahan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya kelemahan pengendalian internal. c.
Untuk meningkatkan efektifitas pengendalian internal, Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian internal serta pelaksanaannya.
d. Komite Audit harus berkoordinasi dengan Satuan Kerja Audit Internal SKAI untuk:
- Mengadakan pertemuan reguler untuk membahas temuan internal auditor danatau hal-hal lain
yang mengandung indikasi mengenai kelemahan pengendalian internal, termasuk kekeliruan penerapan standar akuntansi.
- Jika diperlukan, Komite Audit dapat meminta Satuan Kerja Audit Internal SKAI untuk
memperluas reviewnya untuk menilai sifat, lingkup, besaran dan dampak dari kelemahan signifikan pengendalian internal serta pengaruhnya terhadap Laporan Keuangan.
e. Dalam proses penelaahan terhadap efektivitas pengendalian intern, Komite Audit dapat
mempergunakan laporan dari auditor independen untuk melakukan identifikasi kemungkinan adanya kelemahan pengendalian internal.
f. Setiap awal tahun Komite Audit mereview dan memberi masukan Program Kerja Pemeriksaan
Tahunan yang disusun oleh Internal Audit. 5.
Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Komite Audit memantau untuk memastikan terdapat pengendalian internal yang memadai bahwa kegiatan
operasi Perseroan dijalankan dengan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan kegiatan operasional Perseroan. Oleh karena itu, Komite Audit harus memastikan bahwa
manajemen memberikan pernyataan tertulis yang berisi: -
Manajemen bertanggung jawab atas kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang- undangan.
- Manajemen tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan.
6. Melakukan pemantauan yang dapat dilakukan melalui:
a. Review atas laporan manajemen yang berkaitan dengan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. b.
Review atas temuan atau hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh badan regulasi, auditor independen, dan internal auditor.
7. Jika diperoleh petunjuk bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan, Komite
Audit dapat memperluas revienya dengan audit investigasi untuk menentukan dampak dan besarnya kerugian akibat pelanggaran tersebut. utnuk melaksanakan audit investigasi tersebut Komite Audit dapat
meminta bantuan pihak internal auditor atau auditor independen.
104
8. Manajemen Risiko
Berkoordinasi dengan Komite Manajemen Risiko dalam hal pemantauan risiko dan mitigasinya. Terutama dalam penyusunan Laporan Keuangan Perseroan untuk memastikan bahwa sistim dan pelaksanaan
pengendalian internal telah cukup memadai di Bank dalam pengamanan Aset dan pencatatan KewajibanHutang secara benar correctly sehingga dapat menghindari risiko materil penyajian Laporan
Keuangan dalam suatu tahun buku.
9. Pelaksanaan Tugas Khusus:
a. Pemberian tugas khusus kepada Komite Audit oleh Dewan Komisaris dilakukan melalui perintah
tertulis yang menerangkan: -
Nama anggota Komite Audit yang diberi tugas. -
Sifat dan lingkup pekerjaan. -
Tujuan dan sasaran pekerjaan. -
Waktu penugasan. -
Hal-hal administratif yang berkaitan dengan tugas khusus dimaksud. b.
Tugas khusus dapat mencakup tetapi tidak terbatas hanya pada pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat Direksi atau adanya penyimpangan dalam pelaksanaan
hasil keputusan rapat Direksi dalam kaitannya dengan tugas dan tanggungjawabnya.
c. Pelaksanaan tugas khusus Komite Audit antara lain dapat:
- Dilakukan melalui review terhadap semua pencatatan, dokumen dan informasi lainnya yang
diperlukan termasuk Risalah Rapat Direksi dan Dewan Komisaris. -
Mengajukan pertanyaan kepada Direksi dan stafnya yang hasilnya dituangkan dalam Risalah Rapat Tanya Jawab yang ditandatangani oleh pihak terkait.
- Jika dianggap perlu, melakukan audit investigasi yang dilaksanakan melalui kerjasama
dengan Divisi Satuan Kerja Audit Internal SKAI atau dengan Auditor Eksternal. -
Komite Audit harus menyampaikan laporan pelaksanaan tugas khusus dengan tingkat kerahasiaan maksimal dan terbatas pada anggota Komite Audit dan anggota Dewan
Komisaris.
10. Melakukan Self Assesment Pelaksanaan Tugas Komite Audit
Komite Audit melakukan self assessment terhadap efektivitas pelaksanaan tugasnya, dan memutakhirkan secara periodik Pedoman Kerjanya Charter Komite AuditAudit Committee Charter.
KOMPOSISI, STRUKTUR DAN MASA TUGAS 1.
Keanggotaan Komite terdiri dari sekurang kurangnya 3 tiga anggota, masing-masing diangkat atau diberhentikan oleh
Dewan Komisaris. -
Pengangkatan dan pemberhentian keanggotaan Komite Audit dilakukan melalui mekanisme rapat. -
Direksi dilarang menjadi anggota Komite Audit. -
Pihak independen yang menjadi anggota Komite Audit paling kurang berjumlah 51 lima puluh satu persen dari jumlah keseluruhan anggota Komite.
- Komite Audit dipimpin oleh seorang ketua yang merupakan:
- Anggota Komite.
- Berasal dari Komisaris Independen.
105
2. Persyaratan Keanggotaan
Anggota Komite Audit memenuhi kualifikasi sekurang-sekurangnya sebagai berikut: -
Semua anggota komite wajib memiliki integritas, akhlak, dan moral yang baik. -
Semua anggota Komite harus memiliki pemahaman yang relevan dan signifikan dari bisnis Perseroan.
- Setidak tidaknya salah satu anggota komite dari pihak independen memiliki keahlian dibidang
keuangan atau akuntansi. -
Setidak tidaknya salah satu anggota dari pihak independen memiliki keakhlian di bidang hukum atau perbankan.
3. Masa Tugas
- Masa tugas anggota Dewan Komisaris yang merangkap sebagai anggota Komite Audit, sama dengan
masa kerja penunjukannya sebagai anggota Dewan Komisaris yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
- Masa tugas anggota Komite Audit yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris tidak lebih lama
dari masa jabatan Dewan Komisaris dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
SEKRETARIAT
Corporate Secretary Biro Direksi akan bertindak sebagai sekretaris Komite, kecuali ditentukan lain oleh Komite.
MEKANISME KERJA 1.
Rapat Komite -
Komite akan mengadakan rapat sesuai keperluan Perseroan, sekurang-kurangnya setiap 3 tiga bulan sekali.
- Sekretaris Komite ataupun setiap anggota dapat mengusulkan untuk diadakan Rapat Komite.
2. Pemberitahuan