TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI ACCEPTANCE RECEIVABLE AND PAYABLE ACCEPTANCE RECEIVABLE
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2016 DAN 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015
Expressed in thousands Rupiah unless otherwise stated
Lampiran – 556 – Schedule 11. PINJAMAN YANG DIBERIKAN, PEMBIAYAAN
DAN PIUTANG SYARIAH lanjutan 11. LOANS,
SHARIA FINANCING
AND RECEIVABLES continued
j. Pada
tanggal 20
Januari 2005,
BI mengeluarkan
peraturan No.
73PBI2005 tentang “Batas Maksimum Pemberian Kredit
“BMPK” Bank Umum”yang berlaku efektif sejak tanggal 20 Januari 2005. Peraturan
tersebut menetapkan
batas maksimum
penyediaan dana kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak berelasi tidak melebihi
20 dari modal Bank. Peraturan tersebut juga menetapkan batas maksimum penyediaan dana
kepada satu kelompok peminjam yang bukan pihak berelasi tidak melebihi 25 dari modal
Bank. Peraturan ini telah diubah dengan PBI No. 813PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006
tentang kriteria penyediaan dana kepada pihak berelasi yang dikecualikan dari perhitungan
BMPK. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
tidak terdapat
pelampauan dan
pelanggaran atas BMPK baik kepada pihak berelasi maupun pihak ketiga.
j. On 20 January 2005, BI issued regulation No.
73PBI2005 regarding “Legal Lending Limit “LLL” for Commercial Banks” which effective
on 20 January 2005. This regulation requires themaximum lending limit to one non-related
party borrower not to exceed 20 of the Bank’s capital.
This regulation
also requires
the maximum lending limit to non related party bank
of borrowers not to exceed 25 of Bank’s capital. This regulation has been amended by
BI regulation
No. 813PBI2006 dated
5 October 2006 regarding criteria of lending to
related parties which exempted from calculation of the LLL. As at 31 December 2016 and 2015,
there were no breach and no violation of the LLL requirements both to related parties and
third parties.
k. Jaminan atas pinjaman yang diberikan berupa
tanah, bangunan,
saham, giro,
deposito berjangka, mesin, persediaan, dan piutang.
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan tunai untuk pinjaman yang diberikan pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing- masing
sebesar Rp
672.119.612 dan
Rp 998.925.748 Catatan
19 dengan
outstanding pinjaman masing-masing sebesar Rp 536.583.231 dan Rp 960.178.806. Giro yang
dijadikan jaminan tunai untuk pinjaman yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp 135.000.000 dan Rp 170.000.000 Catatan 19 dengan
outstanding pinjaman masing-masing sebesar Rp 72.050.000 dan Rp 163.000.000. Deposito
berjangka Mudharabah yang dijadikan jaminan atas piutang dan pembiayaan masing-masing
berjumlah Rp 415.503.307 dan Rp 268.400.000 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
k. Collaterals for loans are in form of as land,
building, shares,
demand deposits,
time deposits,
machinery, inventories,
and receivables. Time deposits that are pledged as
cash collateral for loans as at 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp 672,119,612
and Rp 998,925,748
Note 19
with loan
outstanding of Rp 536,583,231 and Rp
960,178,806, respectively. Demand deposits that are pledged as cash collateral for loans as
at 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp 135,000,000 and Rp 170,000,000 Note 19
with loan
outstanding of
Rp 72,050,000,
Rp 163,000,000 and
Rp 55,000,000
and, respectively. Mudharabah time deposits that is
pledged as collateral for receivables
and financing is amounted to Rp 415,503,307 and
Rp 268,400,000 as at 31 December 2016 and 2015, respectively.
12. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 12. ACCEPTANCE RECEIVABLE AND PAYABLE