Kompilasi Data Analisa Korelasi Model Binomial Logit

3. Untuk point rating 3 dengan nilai probabilitas 0,5 maka nilai numeriknya adalah : Ln [0,51 – 0,5] = 0,0000. 4. Untuk point rating 4 dengan nilai probabilitas 0,3 maka nilai numeriknya adalah : Ln [0,31 – 0,3] = -0,8473. 5. Untuk point rating 5 dengan nilai probabilitas 0,1 maka nilai numeriknya adalah : Ln [0,11 – 0,1] = -2,1972.

4.5.2 Kompilasi Data

Kompilasi data dilakukan terhadap semua responden yang ada berdasarkan jawaban atau pilihan yang diberikan point rating pada setiap option yang ditawarkan proses kompilasi data dimana dilakukan dengan menggunakan paket program Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS 18. Tabel 4.15 merupakan salah satu contoh penyusunan data preferensi responden terhadap moda transportasi Kereta Api Bandara dan Bus Bandara yang akan digunakan dalam perjalanan Medan – Bandara Kuala Namu yang akan diolah untuk menghasilkan model fungsi utilitas binomial logit selisih. 1. Nilai pada kolom X 1 merupakan selisih cost menggunakan KA Bandara dan Bus Bandara. 2. Nilai pada kolom X 2 merupakan selisih time menggunakan KA Bandara dan Bus Bandara. 3. Nilai pada kolom X 3 merupakan selisih headway menggunakan KA Bandara dan Bus Bandara. Universitas Sumatera Utara 4. Nilai pada kolom X 4 merupakan selisih access time menggunakan KA dan Bus Bandara. 5. Nilai pada kolom X 5 merupakan selisih service menggunakan KA dan Bus Bandara. Tabel 4.15 Preferensi Responden Terhadap Option Yang Ditawarkan untuk Pengolahan Model Binomial Logit Selisih Perubahan Atribut Cost Time Headway Access Service Rating Nilai Skala Numerik Ribuan menit menit menit X1 X2 X3 X4 X5 Y 1 65 -43 75 15 5 -2.1972 55 -43 75 15 5 -2.1972 40 -43 75 15 5 -2.1972 45 -43 75 15 5 -2.1972 85 -43 75 15 5 -2.1972 2 65 -43 75 15 5 -2.1972 65 -28 75 15 5 -2.1972 65 -63 75 15 3 0.0000 65 -35 75 15 5 -2.1972 65 -20 75 15 5 -2.1972 3 65 -43 75 15 5 -2.1972 65 -43 90 15 5 -2.1972 65 -43 60 15 3 0.0000 65 -43 15 15 5 -2.1972 65 -43 135 15 5 -2.1972 4 65 -43 75 5 -2.1972 65 -43 75 15 5 -2.1972 65 -43 75 -15 3 0.0000 65 -43 75 -15 2 0.8473 65 -43 75 15 5 -2.1972 5 65 -43 75 15 -10 5 -2.1972 65 -43 75 15 -20 5 -2.1972 65 -43 75 15 -30 5 -2.1972 65 -43 75 15 10 4 -0.8473 65 -43 75 15 20 4 -0.8473 65 -43 75 15 30 3 0.0000 Universitas Sumatera Utara Yang menjadi variabel tidak bebas adalah nilai pada kolom nilai skala numerik, dan yang menjadi variabel bebas adalah nilai-nilai atribut X 1 -X 5 .

4.5.3 Analisa Korelasi Model Binomial Logit

Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Dalam hubungannya dengan regresi maka analisa korelasi digunakan untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskan nilai variabel tidak bebas variabel terikat. Pengujian hubungan korelasi derajat hubungankeeratan hubungan dalam proses analisis regresi merupakan hal penting yang harus dilakukan terutama untuk mengatasi masalah multikolinearitas antara variabel bebas. Selain itu, uji korelasi ini juga berfungsi untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel-variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Hasil uji korelasi terhadap persamaan linier fungsi selisih utilitas dapat dilihat pada Tabel 4.16. Tabel 4.16 Matriks Korelasi Y X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 Y 1.000 -0.171 -0.258 -0.191 -0.115 0.283 X 1 -0.171 1.000 0.384 0.000 0.003 0.000 X 2 -0.258 0.384 1.000 0.414 -0.006 -0.114 X 3 -0.191 0.000 0.414 1.000 0.000 0.000 X 4 -0.115 0.003 -0.006 0.000 1.000 0.000 X 5 0.283 0.000 -0.114 0.000 0.000 1.000 Sumber : Hasil analisis data Universitas Sumatera Utara dimana: Y = Utilitas Selisih X 1 = selisih atribut cost rupiah X 2 = selisih atribut time dalam menit X 3 = selisih atribut headway menit X 4 = selisih atribut access time dari tempat asal ke stasiun keberangkatan menit X 5 = selisih atribut service dalam satuan persen Dari Tabel 4.16 dapat dilihat dua hal: a. Semua variabel bebas memiliki korelasi yang cukup rendah dengan variabel tidak bebas. b. Antar variabel bebas memiliki korelasi yang rendah sehingga semua variabel bebas tersebut dapat dipergunakan bersama-sama tanpa ada kemungkinan masalah multikolineritas.

4.5.4 Alternatif Persamaan Fungsi Utilitas

Dokumen yang terkait

ANALISIS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENUMPANG ANTARA BUS DAN KERETA API RUTE PURWODADI - SEMARANG Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 3 19

Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 2 16

ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS TRANEX DENGAN KERETA API MENUJU BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU (BIM) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK STATED PREFERENCE.

0 0 6

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 1 9

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 1

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 11

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 25

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 2

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 9

PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM KERETA API DAN BIS EKONOMI (RUTE : CEPU-SEMARANG )

0 1 8