Model Probit Biner TINJAUAN PUSTAKA

exp = eksponensial. U j = Nilai parameter atau nilai kepuasan menggunakan moda j. U i = Nilai parameter atau nilai kepuasan menggunakan moda i. Dengan menganggap bahwa fungsi utilitas linier, maka perbedaan utilitas diekspresikan dalam bentuk perbedaan dalam sejumlah atribut n yang relevan diantara kedua moda, dirumuskan sebagai berikut: U j - U i = U j-i = a + a 1 X 1j - X 1i + a 2 X 2j -X 2i + …+a n X nj -X ni 2.17 Analisa pengolahan data diperlukan guna mendapatkan hubungan kuantitatif antara atribut dan respon yang diekspresikan dalam skala semantik dengan rumusan model seperti pada persamaan diatas, dimana: U j - U i = respon individu pernyataan pilihan. a = konstanta. a 1 , a 2 , …,a n = koefisien masing-masing atribut yang ditentukan melalui metode least square dengan multiple linear regression.

2.9 Model Probit Biner

Menurut Ben Akiva 2010 Model Probit ini adalah salah satu asumsi logis yang menunjukkan sejumlah permasalahan yang besar pada komponen variabel bebas. Model ini juga merupakan asumsi tentang distribusi pada dua permasalahan atau pilihan untuk dipilih yang menyatakan perbedaan pada kedua pilihan. Untuk Universitas Sumatera Utara membangun model ini perlu dibuat asumsi-asumsi yang berkaitan dengan komponen dari utilitas random. Diperkirakan bahwa in ε dan jn ε adalah bilangan normal dengan mean 0 dan varian masing-masing 2 i σ dan 2 j σ . Lebih jelasnya persamaan tersebut mempunyai kovarian j i σ . Dalam persamaan itu diasumsikan persamaan jn in n ε ε ε − = pada distribusi normal dengan mean 0 dengan varian 2 2 2 2 σ σ σ σ = − + ij j i . Untuk selengkapnya asumsi ini yang merupakan variable bebas in jn ε ε − adalah IID antar individu, dan kebebasan pada atribut x n . Kita dapat menggunakan hasil persamaan probabilitas pemilihan yaitu sebagai berikut: P n i = Pr in jn ε ε − ≤ V in - V jn 2.18 = , 2 1 exp 2 1 2               − ∫ − ∞ − σ ε σ ε π σ d jn in v v 2.19 = du u jn in v v ∫ − ∞ −    − σ π 2 2 1 exp 2 1 2.20 =         − Φ σ jn in v v 2.21 Dimana persamaan ini diperoleh dari perubahan variabel u = σ ε dan Φ yang merupakan standar kumulatif distribusi normal. Model ini disebut unit probabilitas biner atau probit biner. Bagian ini merupakan V in = in x β dan V jn = jn x β , Universitas Sumatera Utara P n i =       − Φ =    − ∫ − ∞ − σ β π σ σ β 2 1 exp 2 1 2 jn in x x x x du u jn in 2.22 σ 1 merupakan tingkat fungsi utilitas yang dapat dibuat menjadi nilai positif bebas, biasanya 1 = σ . Probabilitas pilihan probit biner hanya tergantung pada σ , bukan i σ , j σ dan j i σ . Jadi varian dan kovarian pada permasalahan pada setiap individu tidak berhubungan untuk pilihan probabilitas. Selain itu kejadian pemilihan pada σ tergantung pada waktu, dengan penilaian σ dan β bilangan konstan positif, kita tidak dapat mengolah pilihan probabilitas ini secara pasti semuanya. Biasanya 1 = σ , sehingga nilai lainnya akan dihasilkan dengan baik. V in dan V jn merupakan utilitas utilitas dan σ ε adalah tingkat fungsi utilitas terhadap V in dan V jn . Kemudian diperoleh persamaan probabilitas dengan mengikuti standar kumulatif distribusi normal Φ . Model ini disebut unit probabilitas biner atau probit biner. Sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut: P n i =         − Φ σ jn in v v 2.23 dimana: jn in v v − = utilitas. σ = standar deviasi. Φ = distribusi normal kumulatif. Universitas Sumatera Utara Grafik perbandingan Model Probit Biner dan Logit Biner dapat dilihat dari Gambar 2.10. Gambar 2.10 Grafik Perbandingan Logit dan Probit Benoit, 2009

2.10 Analisa Regresi Linear Berganda

Dokumen yang terkait

ANALISIS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENUMPANG ANTARA BUS DAN KERETA API RUTE PURWODADI - SEMARANG Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 3 19

Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 2 16

ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS TRANEX DENGAN KERETA API MENUJU BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU (BIM) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK STATED PREFERENCE.

0 0 6

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 1 9

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 1

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 11

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 25

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 2

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 9

PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM KERETA API DAN BIS EKONOMI (RUTE : CEPU-SEMARANG )

0 1 8